21: Rest

385 57 20
                                    

Updet yeah!

***

Perapian yang menyala hangat, cokelat panas, sofa yang empuk, selimut. Kombinasi yang pas untuk malam seperti ini.

Samuel meraih cokelat hangat di meja dan meminumnya sedikit lalu menaruhnya kembali. Di belakangnya Daehwi sedang sibuk dengan makan malam.

"Kau tidak berjaga malam ini, Samuel?" tanya Daehwi.

"Tidak. Ini bukan giliranku," balasnya masih menghangatkan dirinya dengan selimut.

Tiba-tiba pintu mereka diketuk.

Daehwi baru akan beranjak untuk membuka pintu saat Samuel terlebih dahulu berjalan ke arah pintu. Daehwi kembali lagi ke dapur dan mengurusi makan malamnya.

Samuel membuka pintunya, menemukan dua orang yang tampak baru saja melalui perjalanan jauh.

"Oh," seru Samuel mengingat salah seorang di antaranya.

"Bolehkah kita bermalam di sini?" tanyanya.

Daehwi sudah selesai menyiapkan makan malam. Ia langsung berjalan ke arah pintu, menghampiri Samuel.

"Park Woojin?" ujar Daehwi mengenalinya.

Woojin tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.

"Dan siapa yang..."

"Aa..."

"Temanku, Hyungseob," balas Woojin mewakili Hyungseob.

"Masuklah," suruh Samuel.

Woojin dan Hyungseob melangkah masuk. Sementara Daehwi berlari kecil ke dapur.

"Apa kalian sudah makan?" seru Daehwi.

Woojin tersenyum kecil dan bicara pelan, "Belum."

"Kau beruntung. Daehwi sedang membuat makan malam," celetuk Samuel duduk di sofanya lagi.

Daehwi hanya tersenyum mendengar celetukan Samuel. Ia menata makan malamnya di meja.

Hyungseob masih sibuk memperhatikan sekeliling rumah. Semuanya tampak normal.

Woojin tiba-tiba menepuk pundaknya.

"Aigoo," seru Hyungseob pelan.

"Ayo makan," ajaknya.

Hyungseob mengangguk kecil dan berjalan mengikuti Woojin. Ia bergabung di meja makan.

"Sudah beberapa hari sejak kau pergi," ujar Daehwi memulai pembicaraan.

Samuel mengangguk pelan sambil menyendok makanannya dan memasukkannya ke dalam mulut.

"Maaf pergi begitu saja. Ada sebuah urusan mendadak waktu itu," kelit Woojin.

Samuel mengangguk paham sementara Daehwi masih memperhatikan Woojin yang sepertinya masih akan bicara lagi.

"Terima kasih sebelumnya," ujar Woojin.

Daehwi tersenyum lalu melanjutkan makannya.

Hyungseob merasa terasing karena tidak tahu apa yang sedang mereka bicarakan sekarang.

"Aku belum pernah melihatmu," ujar Daehwi pada Hyungseob.

"Aku... tersesat di hutan sihir dan Woojin membantu keluar," jelas Hyungseob menutupi beberapa hal.

"Teman lama," bohong Woojin lagi lalu menepuk pundak Hyungseob seakan sudah saling mengenal.

Hyungseob melirik ke arah Woojin sekilas lalu kembali fokus pada makanannya.

[√] bewitched | svt & pd101 s2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang