18: at the Moment

414 55 10
                                    

Author butuh komen, ngalay, nggaje, gpp wis.. hehe...

Biar ada yg bisa dibales

#jombs

***

Ini sudah jam istirahat kantor kementerian. Haknyeon sedang berdiri di balkon, tempat biasanya merenung.

"Apa yang ingin kau bicarakan denganku?" tanya seseorang tiba-tiba berada di belakangnya.

Haknyeon menoleh dan mendapati Euiwoong di sana, menatapnya tajam.

Mungkin tajam hanya perasaan Haknyeon saja.

"Sewoon-ssi menyuruhku ke sini," ujar Euiwoong lagi masih berdiri di tempatnya.

Begitu juga Haknyeon. Tidak ada yang bergerak dari tempat mereka berdiri.

"Aku tidak menyangka akan sejauh ini," balas Haknyeon.

Euiwoong menunggu Haknyeon berbicara lagi. Rasanya seperti kalimat yang baru dikatakannya belum sepenuhnya selesai.

"Maaf," tutup Haknyeon.

Euiwoong tidak tahu harus membalas apa walaupun ia tahu apa maksud dari maaf itu.

Tapi kejadian di kantin waktu itu cukup membawa dampak yang besar di antara mereka.

Juga Hyungseob.

"Hyungseob..." ujar Euiwoong menyebutkan sebuah nama.

Ia mengenalnya walaupun tidak terlalu dekat. Hyungseob, pacar Haknyeon yang ramah pada semua orang, termasuk pada dirinya.

Walaupun ia baru pertama bertemu dengannya, ia merasa bisa akrab dengannya di pertemuan pertama mereka.

"Tolong jaga Haknyeon. Marahi saja kalau dia malas-malasan!"

Euiwoong masih mengingat kata-kata itu dan selalu melakukannya, memarahi Haknyeon.

Haknyeon memang gemar sekali malas-malasan. Ia juga senang mengundur-undur pekerjaannya dan memang pantas dimarahi.

Tapi sekarang rasanya ia menjadi seorang pengkhianat.

"Aku mendengar dari Sewoon..." ujar Haknyeon.

Euiwoong mempersiapkan telinganya, mendengarkan apa yang akan dikatakan Haknyeon.

"Hyungseob pergi ke perbatasan dan ikut dalam misi mengejar Junhui."

Junhui, Moon Junhui?

Buronan kementerian?

Satu-satunya penyihir yang mencoba menguasai dunia penyihir bekerja sama dengan vampir?

Hyungseob...

Euiwoong tidak bisa mengatakan apapun. Apa yang dikatakan Haknyeon tampak sangat mengerikan di pikirannya.

Pergi ke perbatasan sama saja mencari mati. Ia akan bertemu vampir dan makhluk sihir yang selalu mengancam nyawanya.

Euiwoong diam saja. Begitu juga Haknyeon.

Mereka menghabiskan separuh waktu istirahat mereka dengan berdiam diri di balkon, memikirkan nasib satu orang yang sama.

Ahn Hyungseob.

Euiwoong berbalik dan berjalan pergi. Ia tidak tahu harus bagaimana, apa yang harus dikatakannya, apa yang harus dilakukannya. Ia baru saja membuat sebuah kesalahpahaman menjadi besar hingga mengancam kehidupan seseorang.

[√] bewitched | svt & pd101 s2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang