29: an Attempt

309 42 8
                                    

Sejak tadi prajurit penjara terus mondar-mandir di sekeliling tembok. Woojin jadi bingung bagaimana harus mengarahkan Hyungseob dalam mengeksekusi rencana mereka.

“Tadi rencanamu bagaimana?” tanya Hyungseob kemudian.

Sampai sekarang ia masih bingung dengan penuturan Woojin sebelumnya.

Woojin menoleh ke arah Hyungseob. Sepertinya ia harus meninggalkan pengawasannya terhadap prajurit untuk sementara dan memastikan Hyungseob mengerti rencana yang akan mereka lakukan.

“Pertama, aku akan berubah menjadi pterodactyl. Lalu, kau menyihir kita berdua agar tak kasat mata. Kemudian kau naik ke punggungku dan kita terbang menembus sisi tembok tanpa pelindung sihir di sana,” jelas Woojin sekali lagi sambil menunjuk bagian yang diingatnya tadi.

Hyungseob menganggukka kepalanya. Akhirnya ia paham setelah agak lama berpikir.

“Bukannya cukup berisik bila kau berubah jadi pterodactyl di sini?” bisik Hyungseob tiba-tiba karena bingung.

“Makanya aku memperhatikan prajurit yang berjaga di sana sejak tadi,” balas Woojin.

“Kenapa tidak menjauh sejenak dari sini lalu kau melakukan transformasi baru lalu kembali ke mari?”

Woojin berpikir sejenak kemudian menjentikkan jarinya senang.

“Ide bagus. Ayo!” ujarnya tak lama setelah itu.

Woojin langsung menarik tangan Hyungseob untuk menjauh dari sekitar penjara.

Agak jauh, kira-kira 10 meter. Mereka menemukan tanah yang lapang di sana.

Woojin langsung mengubah dirinya menjadi makhluk prasejarah itu dan menyuruh Hyungseob menaikinya.

Hyungseob menurut saja. Ia tak memiliki pilihan lain meskipun rasanya aneh harus menaiki seekor dinosaurus terbang.

Baru kali ini ia mencobanya.

“Nah, sekarang aku harus membuat kita berdua tak kasat mata,” ingat Hyungseob.

Ia merogoh tasnya dan mengambil tongkat sihirnya. Tongkat sihir dapat membantu memperkuat sebuah mantera. Jadi semoga saja rapalannya kali ini berhasil.

“Pegangan! Jangan sampai kau jatuh!” ujar Woojin memperingatkan.

Hyungseob mengangguk pelan lalu memeluk leher Woojin.

Lebih tepatnya leher pterodactyl itu.

“Jangan mencekikku,” parau Woojin.

Hyungseob melonggarkan pegangannya. Mereka berdua terbang menuju tembok penjara barusan.

“Hyungseob,” panggil Woojin tiba-tiba berhenti di tengah jalan.

“Apa?” tanya Hyungseob.

“Keluarkan sentermu agar aku bisa melihat pelindung sihirnya!” suruh Woojin.

Hyungseob merogoh tasnya kembali dan mengeluarkan senternya, menyalakannya di atas kepala Woojin agar sinarnya bisa kelihatan.

Untung saja sihir Hyungseob berhasil sehingga mereka bisa sampai di depan tembok tanpa terlihat prajurit di sekeliling mereka.

Tangan Hyungseob yang satunya menujuk sisi tembok tanpa pelindung dan merapal mantera agar mereka bisa menembusnya.

Semua itu berlangsung dengan cepat. Sekarang Woojin sedang terbang di dalam kompleks penjara. Mereka bisa melihat situasi halaman yang sedang sepi karena semua tahanan berada di dalam selnya.

“Berapa lama mantera tak kasatmu bertahan?” tanya Woojin pada Hyungseob.

“Satu jam,” balas Hyungseob.

[√] bewitched | svt & pd101 s2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang