"Ini hutan sihir?" tanya Mingyu saat kereta mereka melewati deretan pohon hijau berlumut.
"Hm," balas Hyungseob yang duduk di sebelah Mingyu mengiyakan.
Jisoo dan Minghao duduk bersebelahan di hadapan mereka. Di antara bangku mereka ada sebuah meja dengan makanan dan minuman di atasnya.
"Habiskan makanannya! Kementerian yang menyediakannya untuk kita," ujar Jisoo sambil melirik Minghao.
"Ah, iya. Mumpung kita dibayari mereka," tambah Minghao.
Hyungseob langsung mengambil roti cokelat yang tersedia di meja sedangkan Mingyu masih memandang keluar jendela.
Hyungseob melahap roti di tangannya sambil sesekali menoleh ke arah Mingyu bingung. Diam-diam ia mengambil permen kristal di dalan toples dan menjejalkan satu di mulut Mingyu.
"Makanlah sesuatu! Kita tidak bisa menghabiskannya bertiga," tegur Hyungseob.
Mingyu mengunyah permen itu cepat dan menelannya segera.
"Kita akan segera sampai," ujar Minghao yang sepertinya sudah lebih berpengalaman.
Ia sudah sering masuk keluar hutan sihir karena urusan Sorcia dan Junhui.
Mingyu mengangguk singkat dan mengambil roti cokelat yang persis sama dengan milik Hyungseob lalu ikut memakannya.
Rasanya tidak jauh berbeda dengan roti di dunia manusia walaupun tidak karuan karena Mingyu sedang banyak pikiran sekarang.
TING TONG!! TING TONG!!
Bel kereta berbunyi, tanda kereta akan berhenti tak lama lagi.
Jisoo mengecek perlengkapan mereka selama melakukan misi begitu juga Minghao dan Hyungseob. Mingyu hanya menatap mereka bingung karena tidak tahu harus mengecek apa lagi.
Mereka masing-masing hanya diberikan tas kecil yang bahkan belum Hyungseob jelaskan apa fungsinya.
"Sudah lengkap," ujar Hyungseob selesai mengecek barang-barangnya.
"Ayo turun," ujar Minghao beranjak keluar dari bangkunya diikuti Jisoo.
Hyungseob juga beranjak dari bangkunya dan mengekori Jisoo. Mingyu berjalan di belakang Hyungseob.
Mingyu tampak kagum sekaligus takut melihat hutan di hadapannya. Tempat itu tampak sangat ajaib sekaligus misterius juga menakutkan.
Seumur hidupnya, baru kali ini ia melihat hutan yang seperti ini.
"Ayo masuk," pimpin Minghao berjalan duluan melewati gerbang putih di depan mereka.
Jisoo ikut berjalan di belakang Minghao. Hyungseob baru mengambil satu langkah mengikuti Jisoo tapi ia menoleh ke belakang dan menemukan Mingyu beserta kebingunannya.
"Duluan," suruhnya pada Mingyu.
Mingyu menoleh memandang Hyungseob masih dengan tatapan bingung.
"Kau jalan duluan. Aku akan jalan di belakang," tegas Hyungseob lalu mendorong punggung Mingyu dan menyuruhnya berjalan di belakang Jisoo.
Hyungseob memegang tasnya erat dan ikut masuk ke dalam hutan sihir itu.
Sementara itu gerbang putih itu dengan ajaibnya tertutup sendiri.
***
Guanlin membuka pintu kamar tempatnya tidur dan langsung berlari ke arah dapur. Ia menemukan Seonho yang berdiri dalam diam sambil memandangi panci yang tergeletak di bawah.
Hanya panci jatuh.
Guanlin mengelus dadanya lega. Untung saja uang sakunya selamat.
"Aku tidak akan memasak," gumam Seonho pelan ketika Guanlin memungut panci yang tergeletak di lantai dan menaruhnya ke meja dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
[√] bewitched | svt & pd101 s2
FanficKim Mingyu, seorang siswa SMA biasa sebelum secara tidak sengaja ia menenggak habis ramuan penyihir di botol minumannya. "Bukankah kau seharusnya tertimpa balok-balok itu? Kenapa sekarang kau baik-baik saja?" "Yak! Jadi kau ingin aku mati?" [ mult...