16: Everything

390 59 2
                                    

Miring = flashback

Ok?

***

Daniel sedang berdiri menghadap jendela kantornya. Ia sedang tidak berada di istana Junhui sekarang. Hari ini tugasnya menjaga penjara sekaligus mengawasi sandera Junhui.

Penjara adalah tempat yang memiliki kesamaan dengan hutan sihir. Kau tidak akan tahu apakah itu siang atau malam.

Karena para penjaga yang mengatur langitnya.

Daniel memandangi langit berbintang yang dipilihnya malam ini.

Entah kenapa.

Ia hanya ingin melihatnya.

Rasanya seperti ada sesuatu yang membuatnya ingin melihat langit malam berbintang. Ada sesuatu juga yang hilang dalam dirinya sekarang.

Ia melongok ke bawah dan menemukan sandera Junhui sedang duduk dengan seorang tahanan lain.

Tidak ada tanda-tanda aneh bahwa sanderanya akan kabur. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Toh, bagaimanapun, mereka juga tetap tidak akan bisa keluar.

***

Sebuah malam yang dingin di mana Seongwoo hanya duduk sendirian di atas ranjangnya, menunggu keajaiban datang.

Sejak deklarasi perang antar penyihir dan vampir, tiada hari tenang dalam hidupnya. Hatinya selalu cemas bagaimanapun itu.

Saat itu juga ia mendengar ketukan pintu dari luar kamarnya. Segera Seongwoo menghampiri pintunya dan membukakannya.

"Sudah lama aku tidak bertemu denganmu," ujar sosok di depan pintu tersenyum padanya.

Seongwoo ikut tersenyum, menatap wajah yang sangat dirindukannya itu.

"Kau hanya mau di sini saja? Tidak mau keluar?" tanyanya.

Seongwoo tidak menjawab, ia justru menatapnya bingung.

"Bukankah aku pernah bilang akan mengambil cuti prajurit kalau keadaannya sudah mulai membaik?"

Cuti? Seongwoo melupakan hal itu.

"Ayo," ajaknya menarik tangan Seongwoo yang masih terpaku di tempatnya.

Seongwoo tidak tahu ke mana ia dibawa, ia mengikuti saja ke mana langkah kaki itu membawanya.

Mereka menaiki bukit kecil di belakang pondok Seongwoo. Udaranya cukup dingin karena saat itu sudah malam. Seongwoo duduk di samping sosoknya mengajaknya ke tempat itu.

Belum satu menit berlalu, sosok itu malah meminta Seongwoo menunggu sebentar lalu berlari kecil kembali ke dalam pondoknya.

Seongwoo hanya tersenyum dan mengijinkannya kembali ke pondok. Ia lalu mengalihkan pandangannya pada apa yang mungkin ingin ditunjukkan kepadanya.

Ia melihat hamparan pohon di bawah sana namun tidak terlalu jelas karena malam hari.

Tiba-tiba Seongwoo merasakan kehangatan di punggungnya. Seseorang kembali duduk di sampingnya dan menarik selimut yang ternyata tadi tersampir di punggungnya.

[√] bewitched | svt & pd101 s2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang