Seorang Moon Junhui masih setia duduk di atas tahtanya, mengawasi semua hal yang terjadi di area vampir lewat pikirannya sendiri.
Rencana untuk mendapatkan efek ramuan paling langka seantero dunia penyihir sebentar lagi akan selesai.
Penyihir amatiran itu sebentar lagi akan sampai dan ia hanya perlu mengambil darahnya.
Junhui memijat pelipisnya pelan setelah pemikiran itu.
Sebenarnya untuk mendapatkan efek ramuan itu, Junhui perlu lebih dari sekedar mengambil darahnya.
Ia harus menyingkirkan kroco-kroco yang menemaninya sekarang.
"Tuan Junhui," seru seorang prajurit datang menghadapnya.
Junhui menganggukkan kepalanya, memberi kode pada prajurit itu untuk segera memberikan laporan.
"Kami sudah mengosongkan penjara dan memindahkan tahanan seperti perintah," lapornya.
Junhui mengangguk lagi, menerima laporan itu sekaligus menyuruh prajurit itu pergi.
Ia sekarang mengganti fokusnya menuju keadaan penjara sekarang.
Pasti mantan tangan kanannya itu sudah menerima sambutannya.
.
.
.
"ANDWAE!!" jerit Daehwi ketika Park Woojin terluka berat di pangkuan Hyungseob.
Ia beberapa kali terbatuk dan memuntahkan darah. Luka saat dihajar Daniel waktu itu seperti membuka lagi.
Ia sekarat lagi.
Samuel terhuyung ke belakang. Setelah melancarkan serangan, ia tiba-tiba kehilangan tenaganya dan terduduk di lantai.
Hyungseob masih panik. Ia ingin mengatakan sesuatu agar dirinya sendiri tenang, juga meyakinkan bahwa Woojin akan baik-baik saja.
Tapi tidak ada yang benar.
Woojin tidak baik-baik saja.
Daehwi jatuh terduduk. Ia melirik Samuel yang bergeming pasca menyerang Woojin.
Ia sama sekali tidak bergerak
Kedua orang itu sedang tidak baik-baik saja sekarang.
"Woojin," lirih Hyungseob.
Woojin tidak menjawab lirihan itu. Ia hanya terus terbatuk.
"Apa kau butuh darah penyihir? Ambil darahku, sebanyak yang kau mau," panik Hyungseob tanpa mempedulikan kehadiran Daehwi ataupun Samuel.
Woojin menggeleng lemah.
Daehwi yang baru saja akan menghampiri Samuel mendadak terkejut dengan pengakuan tak langsung Hyungseob.
Selama ini ia sudah berkenalan dengan seorang penyihir.
"Tidak," balas Woojin lemah, "Tidak bisa."
"Yak, aku tidak bisa membiarkanmu mati di sini."
Woojin batuk darah lagi.
"Kau yang tadi... bilang tidak ingin mati. Aku butuh banyak darah."
"Kalau kau mati sekarang, maka tak lama lagi aku juga akan mati karena tidak bisa keluar dari sini."
Woojin tersenyum lemah.
"Kita akan mati bila tidak melakukan apapun."
Di tengah ribut-ribut dua orang di sana, Daehwi malah terbawa perasaan. Ia kembali fokus pada Samuel yang sejak tadi masih tidak bergerak. Ia menaruh jarinya di depan lubang hidungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[√] bewitched | svt & pd101 s2
FanficKim Mingyu, seorang siswa SMA biasa sebelum secara tidak sengaja ia menenggak habis ramuan penyihir di botol minumannya. "Bukankah kau seharusnya tertimpa balok-balok itu? Kenapa sekarang kau baik-baik saja?" "Yak! Jadi kau ingin aku mati?" [ mult...