Ini republish hehe...
Baca aja, ya...
Happy reading!
***
"Jangan kabur!" seru sesosok makhluk di belakangnya.
Minghao terus berlari tanpa henti. Ia tidak ingin sampai sosok itu merebut barang langka di tangannya.
Ia mengambil tempat di balik semak-semak saat ia merasa sosok itu berada cukup jauh darinya.
Minghao menghela nafasnya pelan. Ia lelah, sudah menggunakan separuh dari kekuatannya juga berpindah dimensi.
Ia berada di dunia manusia sekarang.
Ya, Minghao bukan manusia. Dia...
"Aku bisa mencium keberadaanmu, penyihir. Kau tidak perlu berlindung di sana! Semak-semak itu terlalu kecil untuk menutupi tubuhmu," suara sosok yang sedari tadi mengejarnya.
Minghao terpaksa menggunakan sisa kekuatannya untuk menghilang dari sana, ke suatu tempat yang tidak akan disangka pengejarnya.
"Harusnya aku tidak memperingatinya barusan," sesalnya melongok ke balik semak-semak.
Minghao sudah lenyap tanpa jejak.
***
"Boo Seungkwan, aku pulang!" seru Mingyu masuk ke dalam rumah mereka berdua.
Seungkwan dan Mingyu tinggal bersama karena mereka juga bersekolah di tempat yang sama. Hanya saja Seungkwan sering bersikap seolah tidak mengenal Mingyu.
Bukan karena ia malu tinggal bersama Mingyu, ia hanya terlalu sibuk dengan lingkarannya.
Begitu juga Mingyu.
Mingyu menyalakan lampu ruang tamu yang masih mati.
Apa Seungkwan belum pulang?
"Seungkwan!" panggil Mingyu sambil menaruh botol minum yang dibawanya ke atas meja.
Tidak ada jawaban.
Mingyu melepas sepatu dan kaos kakinya, juga menaruhnya di rak. Ia berjalan masuk ke kamarnya dan melepaskan tasnya.
"Seungkwan!" panggil Mingyu lagi.
Tapi tetap saja tidak ada jawaban.
Mungkin dia bermalam di rumah temannya.
Mingyu tidak ingin memikirkan Seungkwan. Ia sedang lelah dengan segala kegiatan di sekolah barusan. Ia lebih memilih mengganti seragam sekolahnya dan berbaring di ranjangnya, terlelap dalam mimpi.
***
Minghao muncul kembali di sebuah tempat yang tidak diketahuinya.
Di sekitarnya ada sebuah rumah yang lampu terasnya tidak sedang menyala. Ia segera berpindah tempat ke dalam rumah itu dan mencoba menyembunyikan barang langka di tangannya.
Ada sebuah alasan mengapa itu disebut barang langka. Yang sedang dibawa oleh Minghao adalah ramuan langka yang bisa memberikan kekuatan besar serta kehidupan kekal bagi siapapun yang meminumnya, hanya ada satu di alam semesta ini. Sekarang ada di tangannya.
Minghao menelusuri seluruh sudut rumah dan mencari tempat aman untuk menyembunyikannya. Namun, bodohnya tangannya tidak sengaja menyenggol tumpukan buku di ruang tengah hingga beberapa di antaranya terjatuh ke lantai.
"Seung...kwan..." Minghao bisa mendengar igauan seseorang di dalam kamar dengan indera pendengarannya.
Kalau tidak cepat, ia akan tertangkap basah dan dikira pencuri di rumah orang. Minghao langsung mencari sebuah tempat yang bisa digunakan untuk menyembunyikan ramuan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[√] bewitched | svt & pd101 s2
Hayran KurguKim Mingyu, seorang siswa SMA biasa sebelum secara tidak sengaja ia menenggak habis ramuan penyihir di botol minumannya. "Bukankah kau seharusnya tertimpa balok-balok itu? Kenapa sekarang kau baik-baik saja?" "Yak! Jadi kau ingin aku mati?" [ mult...