20: Escape pt. 2

389 61 5
                                    

Maaf author lebih sering update ini dari yg satunya karena memang pencerahannya lagi bagus yg ini heheh...

Tapi yg satu bakalan tetep update kok, walaupun rada2 selow pake banget hehe

Happy reading! ^^

***

Kembali lagi pada rutinitas biasa, sekolah. Biarpun pikiran Jihoon masih disibukkan dengan dugaan-dugaannya soal Wonwoo dan Minguu yang tak terjawab, tapi ia tetap harus menjalankan kewajibannya itu.

Sekolah.

Bukan hal lain yang baru saja datang sekarang.

"Kau sudah menyelesaikan tugas matematika?" tanya Soonyoung tiba-tiba menghampirinya.

Jihoon mengangguk mengiyakan.

Soonyoung menengadahkan kedua tangannya, membuat tanda ia sedang memohon ijin untuk meminjam sekaligus menyalinnya.

Jihoon mendengus kesal dan dengan berat hati meminjamkan tugas matematikanya yang ia kerjakan dengan susah payah semalam setelah..

Setelah...

Pandangan Jihoon tidak bisa lepas dari Soonyoung sekarang. Sebenarnya tidak tahu juga apa yang menjadi fokusnya. Mungkin bukan Soonyoung.

Tapi Jihoon memikirkannya, Kwon Soonyoung.

"Sudah selesai," ujar Soonyoung membuyarkan pikiran Jihoon.

"Oi," panggil Soonyoung.

Jihoon tersadar dan mengambil buku tugasnya dari tangan Soonyoung dan menaruhnya di atas meja.

"Aku duduk di sini, ya," ujar Soonyoung tidak beranjak dari tempatnya.

Jihoon mengangguk kecil, mengiyakan. Perlahan ia menaruh kepalanya di meja membelakangi Soonyoung agar ia tidak perlu memandang wajahnya selama beberapa saat.

Kenapa rasanya aneh ketika bersama Soonyoung sekarang?

"Jihoon-ah, Guru Kang sudah datang," ujar Soonyoung menepuk pundaknya.

Ah, sial.

***

Seongwoo terduduk di bawah pohon entah di mana. Nafasnya tersengal-sengal. Ia tidak tahu ke mana Daniel membawanya.

Daniel sendiri masih berdiri di depannya, berjaga-jaga bila ada tanda-tanda kehadiran prajurit penjara.

Setelah lebih dari satu jam melihat sekeliling, Daniel menghampiri Seongwoo dan duduk di sebelahnya.

Seongwoo terkesiap. Ia menegakkan badannya begitu Daniel mengambil tempat di sampingnya.

Daniel mengulurkan tangannya ke belakang Seongwoo dan diam-diam mendorong kepalanya agar bersandar di bahunya.

Perlahan ia mengelus-elus surainya, meninabobokannya dengan senandung yang payah.

"Aku masih berpikir ini adalah mimpi," ujar Seongwoo pelan.

Daniel membuat sebuah senyuman kecil di bibirnya sambil masih mengelus-elus surainya.

"Maafkan aku tidak pernah kembali," balas Daniel.

Seongwoo baru saja akan mengatakan sesuatu namun Daniel masih ingin mengatakan banyak hal setelahnya.

"Maafkan aku membiarkanmu mencariku sendirian. Maafkan aku mengabaikanmu di sel. Maafkan aku tidak mengenalimu," mohon Daniel panjang lebar.

"Apa ingatanmu sudah kembali seperti semula sekarang?" tanya Daniel.

"Ingatanmu dimodifikasi," balas Seongwoo singkat.

[√] bewitched | svt & pd101 s2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang