23: I see you...

344 59 2
                                    

Sorry lama updetnya heheh...

:v

***

Langit masih kelam sekarang. Api unggun di hadapan tenda itu sudah padam sejak beberapa menit yang lalu.

Tinggal Mingyu sendiri yang duduk di luar tenda sekarang. Minghao sudah lebih dahulu masuk menyusul Jisoo.

Ia masih menatap sisa-sisa kayu bakar di hadapannya yang sudah menghitam.

Sepertinya ia tidak akan tidur malam ini.

Mingyu masih memikirkan kata-kata Minghao tadi, soal kemampuannya.

Perlahan kegelapan semakin menyelimuti dirinya. Bara apinya juga sudah mulai menghilang.

Mingyu menengadahkan tangannya dan membayangkan sebuah cahaya muncul di atasnya.

Seketika ia merasakan secercah cahaya di atasnya.

Lentera.

Mingyu sedikit takjub dengan kekuatannya sendiri.

Sepertinya apa yang dikatakan Minghao ada benarnya.

Ia sedikit demi sedikit mulai mempercayai sihir.

Mingyu beranjak dari tempatnya dan berdiri membelakangi tenda. Mungkin ia akan berjalan-jalan di sekitar tenda.

Mereka sudah keluar dari hutan sihir. Pemandangan yang ada di sekitarnya tidak akan berupa pohon dan kelelawar lagi.

Semoga saja ia tidak tersesat seperti Hyungseob.

***

"Berhenti sebentar!" seru Seongwoo tiba-tiba.

Daniel yang berjalan di depannya tersentak. Ia menoleh ke belakang, menatap Seongwoo bingung.

"Aku haus," ujar Seongwoo pelan.

Daniel mendengus pelan, sia-sia saja memikirkan sesuatu yang berbahaya barusan.

"Tidak, tidak. Kau di sini saja," tolak Seongwoo ketika Daniel hendak pergi—sepertinya akan mencarikan air untuknya.

"Aku yang akan mencari air. Alirannya terdengar tidak jauh dari sini."

Daniel baru saja akan berkata-kata lagi namun Seongwoo lagi-lagi menyelanya.

"Ini sudah di ujung, dekat hutan sihir, sudah malam pula. Tidak akan ada prajurit di sekitar sini."

Seongwoo tersenyum hingga kedua matanya tertutup.

Daniel akhirnya hanya mengangguk singkat dan membiarkannya pergi.

"Aku  akan segera kembali."

Seongwoo segera berjalan cepat, pergi dari hadapan Daniel, melangkah sesuai dengan aliran air—sepertinya sungai—di telinganya.

Di balik sebuah pohon, ada anak sungai yang terhampar di depannya.

Seongwoo mengambil satu langkah lebih dekat namun suara langkah kaki lain tertangkap oleh indera pendengarannya.

Bukan kerumunan orang.

Hanya satu.

Seorang prajuritkah?

Seongwoo memutuskan bersembunyi di balik pohon dan menunggu hingga sosok itu muncul di hadapannya.

Tak lama ia bisa melihat seseorang dengan penerangan sebuah lentera.

Dilihat dari pakaiannya, dia seperti bukan seorang prajurit.

Seongwoo memberanikan diri melangkah keluar dari persembunyiannya.

[√] bewitched | svt & pd101 s2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang