02: Who? Me?

856 102 1
                                    

Mingyu mengendap-endap ke kelasnya, namun sesampainya di sana gurunya sudah masuk kelas dan sedang membaca absen.

Bagaimana caranya masuk tanpa ketahuan?

Mingyu berpikir keras sampai ketika ia mendengar namanya dipanggil.

"Kim Mingyu," absen gurunya.

Mingyu menahan nafasnya gugup. Ia pasti akan ketahuan terlambat untuk kesekian kalinya.

"Kim Mingyu," panggil gurunya lagi sambil melihat ke sekeliling kelas.

"Ke mana dia?" gumam gurunya itu sambil menulis '-' di daftar absen karena tidak ada surat izin.

Mingyu mengigit bibirnya khawatir karena ia sekarang pasti dianggap tidak masuk.

Tiba-tiba ia merasa seseorang menarik tangannya masuk ke dalam kelas.

"Maaf, Pak. Kami terlambat," ujar sosok yang barusan menarik tangannya tadi menunduk di depan kelas.

Mingyu ikut menunduk walaupun agak terlambat.

"Kau J-jeon Wonwoo dan Kim... Mingyu duduk di tempatmu! Pulang sekolah nanti temui Bapak di ruang guru," tegasnya menyuruh mereka berdua duduk sementara ia melanjutkan absensinya lagi.

***

"Harusnya aku langsung masuk saja tadi," keluh Mingyu sambil menata buku-buku di gudang dengan terpaksa.

Mereka diberi hukuman membersihkan gudang.

"Kau terlambat tapi kenapa aku tidak melihatmu di gerbang depan?" heran Wonwoo membersihkan debu di rak lain dengan kemoceng.

"Aku lewat pintu belakang," aku Mingyu santai sementara Wonwoo di sana menghentikan kegiatan membersihkan debunya.

"Kau lewat pintu belakang? Hanya kau? Apa ada yang lain?" tanya Wonwoo tiba-tiba sambil menatap Mingyu.

"Ya," jawab Mingyu singkat lalu menghentikan kegiatan juga.

Wonwoo memandang Mingyu bingung. Ia tidak tahu Mingyu barusan menjawab pertanyaan yang mana.

"Hanya aku yang lewat pintu belakang sepertinya," lanjut Mingyu lalu duduk di lantai yang kelihatannya bersih.

"Apa kau melihat kejadian yang aneh?" tanya Wonwoo penasaran.

Mingyu berpikir sejenak.

Sejenak yang agak lama bagi Wonwoo.

"Mungkin kau melihat balok-balok besi yang hampir menimpa seorang murid?" ujar Wonwoo memperjelasnya.

"Aku yang hampir tertimpa," balas Mingyu.

"Kau?"

Mingyu yang baru saja akan menutup matanya tidak jadi melakukannya dan ganti menatap Wonwoo.

"Ada apa?"

Wonwoo berjongkok di hadapan Mingyu dan menatap Mingyu lurus-lurus.

"Bukankah kau seharusnya tertimpa balok-balok itu? Kenapa sekarang kau baik-baik saja?"

"Yak! Jadi kau ingin aku mati?" sembur Mingyu.

"Bukan. Bukan itu."

"Lalu?"

"Kau membelokkan arah balok-baloknya?" tuduh Wonwoo.

"Kau gila? Mana bisa aku membelokkan arah benda yang bahkan tidak kusentuh?"

Wonwoo tahu itu mustahil. Tapi ia melihat dengan mata kepalanya sendiri. Balok-balok besi itu berbelok arah menjauhi Mingyu.

"Kau pasti jadi gila karena pelajaran matematika tadi. Lanjutkan saja hukumannya dan bersihkan rak di sebelah sana!" suruh Mingyu beranjak dari duduknya dan melanjutkan menata bukunya yang belum terselesaikan.

[√] bewitched | svt & pd101 s2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang