Sebelumnya Lila juga beberapa kali melihat perempuan itu tertawa oleh lelucon yang dilontarkan dosen mereka. Anehnya, tawanya malah membuat Lila tersipu malu. Dan itu hanya menjadikan Lila merasa semakin konyol. Maka, saat kuliah ketiga berakhir, Lila agak lega bisa meredakan kekonyolannya itu.
Sekarang perempuan itu sedang mengobrol dengan tiga temannya—dua perempuan dan seorang lelaki. Lila mencuri dengar salah satu dari mereka memanggilnya "Tal". Lila berhasil melewati mereka, terutama "Tal", sesantai mungkin—tentunya sambil menahan nafas. Padahal perempuan itu juga tampak tak memperhatikannya. Buang nafas, Lila berjalan menuju warung murah terdekat untuk makan, mengingat perutnya hanya diisi dengan camilan saat beberapa kali jeda kuliah tadi.
Sewaktu makan ia disambangi oleh Joni, teman ospek yang sekelas dengannya terus hari ini. Maklum, Joni sudah menyontek kelas-kelas yang Lila pilih. Barangkali menganggap bahwa Lila anak yang rajin dan enak untuk diajak bekerja sama. Belum tahu saja lelaki itu, betapa pemalasnya Lila. Mungkin, kekaleman Lila membuat orang di sekitarnya merasa ia cukup "potensial".
"Makan apa non?" Joni bertanya akrab.
"Nasi telur nih. Udah makan, Jon?" balas Lila.
"Yee, kalo gua dah makan ngapain ke sini juga."
"Kali aja kamu iseng ngikutin aku." kata Lila mencoba ikutan akrab.
"Aak, nastelnya tambah satu lagi ya!" Joni berteriak ke arah aa' burjo—sebutan umum untuk warung irit dengan dinding yang didominasi oleh cat hijau di Jogja dan sekitarnya. "Ya bisa juga sih, hehehe. Elu kok makannya di burjo sih? Biasanya cewek-cewek pada malu makan di mari, sendiri lagi."
"Murah soalnya. Makanannya juga enak." jawab Lila jujur.
Setelah itu berlanjutlah obrolan-obrolan mereka ke hal-hal sederhana dan sepele lainnya.
Hari ini Lila cukup merasa senang dengan kehadiran Joni di sela-sela waktu makan siangnya. Di samping tentu saja pengalamannya "bertemu" dengan perempuan yang disebut "Tal" tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is wanting to be Loved
RomanceCerita biasa tentang perempuan yang menyimpan rasa mendalam kepada sesama perempuan. * * * Love is real, real is love Love is feeling, feeling love Love is wanting to be loved Love is touch, touch is love Love is reaching, reaching love Love is aski...