EMPAT - ENGAGEMENT RING

149 5 0
                                    

Tampaknya persoalan pertunangan ini sudah bocor sampai ke media, karena sekarang didepan kantorku penuh dengan wartawan yang mengkonfirmasi soal pertunangan kami berdua, yang membuatku kesal terhadap pria dihadapanku ini.

"Kita berdua tahu, bahwa tidak mungkin aku yang menyebarkan berita tentang kita bukan begitu Bayu?"

"Oke-oke ini juga bukan aku, cantik, hmm... mungkin secara tidak langsung..."Bayu tersenyum terkekeh melihatku kesal

"Ada yang pernah bilang kalau kamu tampak lebih sexy saat sedang bad mood, Ishita" kemudian aku sengaja berjalan dengan menginjak kakinya didepan para wartawan, dan ia mati-matian menutupi kakinya yang kesakitan, sementara wartawan sudah mulai berkumpul mengelilingiku dengannya.

"Nona Ishita tolong konfirmarsi kebenaran anda berdua, apakah benar kalian sedang berpacaran" seorang wanita menyodorkan mic nya kehadapankku, membuatku kesal namun terpaksa kutahan

"Kamu bisa bertanya langsung pada Bayu nona" aku menjawabanya dengan pendek dan mereka semua semakin giat mengerjar kami berdua.

Saat berhasil memasuki mobil, Bayu kembali menggodaku "Kamu benar-benar terlihat sexy dengan aura dinginmu itu kamu tahu" ia kemudian mengecup pipiku, aku membiarkanya melakukan apapun yang ia mau saat itu.

"You know,I was fell for you since the first time we met each other" ia memandangku lurus, aku berusaha mendeteksi kebohongan dimatanya, pupilnya tak membesar dan ia memandangku lurus, napas dan nadinya juga teratur, apapun itu mungkin ia bersungguh-sungguh terhadap kalimat yang barusan ia lontarkan. Tidak-tidak ini terlalu mencurigakan aku harus memasang wajah dinginku.

"You are my Queen, my Lady Ice Queen" ia mengecup punggung tanganku saat ini.

"Ya-ya sweet talker, aku pikir kamu hanya bangga berlebihan bahwa seorang Ishita Judistia bisa jatuh kepelukkan Akbarian"

"Nona cantik, itu hanya nilai tambah, tapi tak ada satu wanitapun yang mempunyai keunikan sepertimu, dan aku hanya mengekspresikan betapa aku bahagia karenanya"

"Aku yakin kamu juga bicara seperti itu kepada wanita yang kamu incar" aku hanya tersenyum sinis

"Yah well, tidak sepenuhnya salah, tapi mungkin ini karena ciumanmu, aku tergila-gila terhadap ciumanmu nona, bahkan sejak pertemuan terakhir kita, aku hanya bisa mengingat bibir dan aroma tubuhmu yang mengundang, aku benar-benar tergila-gila padamu, aku bahkan tak keberatan jika kamu menambahkan sedikit kekerasan, itu membuatku bergairah" perlahan-lahan ia menarik badanku menyandar pada pelukannya cukup dekat hingga Bayu bisa mencium leherku.

Sentuhannya terasa menyenangkan, aku bisa merasakan bahwa denyut jantungku perlahan-lahan ikut naik seiring dengan intensitas sentuhannya, tanganku seperti ikut bergerak otomatis mengikuti permainannya dan aku menyentuh bibirnya, menggodanya lebih jauh yang membuatnya mengencangkan pelukannya padaku, sementara ia masih sibuk dengan leherku dan berkali-kali mengeluarkan suara desahan ditelingaku , membuatku merasa nyaman.

Pria ini bisa memancing sisi kewanitaanku untuk bereaksi, namun aku merasakan laju mobil semakin pelan, dan aku mengecup sudut bibirnya dan berdesah di telinga kanannya sembari berkata "I hate to say it when you are busy, but we already arrived handsome"

Terdengar suara desahan napas kecewa dari Bayu saat tahu bahwa kita sudah sampai, dan dari kaca depan aku bisa melihat bahwa yang menikmati pemandangan indah bukan hanya Bayu seorang, yang ketika pandangannya beradu dengan pandang denganku ia dengan cepat menunduk.

Lagi-lagi sudah banyak wartawan yang menunggu didepan pintu, baru kali ini aku dikerubuti oleh wartawan sebanyak itu, karena kesal lagi-lagi aku menginjak kaki Bayu.

The BodyGuardWhere stories live. Discover now