EMPAT BELAS- Who are you?

37 1 0
                                    




"Kousuke!!!!! Apa yang kau lakukan?"

Agus tampak marah dan meninju muka Kousuke berkali-kali,ia tampak tak bergeming pandangannya kosong ia baru saja menyaksikan dengan matanya sendiri kegagalannya untuk seorang wanita yang ia sudah bersumpah tak akan pernah melukai hati dan raganya, kali ini ia membuatnya terluka-bukan hanya terluka badan tapi juga hatinya.

Ishita jatuh dari genggamannya,meskipun nyawanya terselamatkan karena ia jatuh diatas kolam renang, ia masih tak mengerti siapa yang memberi tahu tentang rahasia tergelapnya,bahkan ia sendiri tak tahu apakah ia benar anak dari ayah Ishita, karena mereka berdua saat ini sudah ebut lagi didunia ini.

"Sampai kapan kamu mau diam?Kamu tak pantas bersama nona,kamu membuatnya terluka parah!" Agus masih melampiaskan kemarahannya pada Kousuke yang diam seribu ebut.

"Sial,buat gunanya aku menggila pada orang semacam kau! Aku akan segera menyelidiki siapa yang berani-beraninya melukai nona!Perketat penjagaanmu, akan bayak orang mencoba melukainya terutama ketika orang tahu nyawanya masih bisa diselamatkan.

Kou mengangguk ia menyadari bukan saatnya ia tenggelam dalam penyesalan dan kesedihan mendalam.

Ia berjalan gontai menyusuri lorong rumah sakit, banyak orang berlalu lalang dan bau khas ebut sakit menusuk hidungnya, hari itu tidak hanya rahang dan wajahnya terasa sakit akibat amukan Agus, tapi hari itu itu ia merasakan hatinya seperti terbelah menjadi ratusan irisan.

Kou menatap ruang tunggu VIP dirumah sakit itu, semua orang tampak cemas.

Judistia senior, pak Joko, Akbarian senior, Bayu Akbarian dan kedua orang tuanya tampak berjaga, semua orang nampak memperhatikan kedatangan Kou dan kembali sibuk dalam pikirannya masing-masing.

Berjam-jam berlalu, operasi Ishita memakan waktu lebih dari 6 jam, jam di dinding menunjukkan pukul 3 pagi saat pintu ruang tunggu terbuka dan seorang dengan pakaian bedah menghampiri Judistia Senior.

"Tuan Judistia, kami sudah berhasil mengevakuasi peluru dari perut nona Ishita dan di pundaknya, nona cukup beruntung peluru itu tidak melukai organ vitalnya terlalu dalam, hanya luka gores pada liver, saat ini nona dalam keadaan stabil, dikepalanya terdapat sedikit perdarahan dan sudah dilakukan pengeboran kecil untuk mengeluarkan darahnya, sementara nona akan dibuat tidur dalam untuk istirahat dengan baik, sebentar lagi nona Ishita akan keluar dari ruang operasi untuk pindah ke ICU

Raut Judistia senior nampak lega, dan ia meraih tangan sang dokter kemudian berucap terima kasih . Semua orang didalam ruangan itu nampak lega tanpa terkecuali.

Terdengar suara tempat tidur bergerak dari dalam ruang operasi, semua orang nampak tegang bunyi monitor terdengar silih berganti, Ishita masih dalam kondisi tak sadarkan diri,ia tampak tenang semua orang menjadi lebih tegang saat melihat dadanya naik turun dengan bantuan mesin.

Untuk beberapa saat semua orang bergantian menjenguk Ishita, Tuan Judistia senior nampak meneteskan air matanya, ia berkali-kali menyebut kenapa harus Ishita kenapa tidak ia saja yang menjadi target?

Tuan Judistia mendekati Kousuke yang menatap kosong memandang bosnya, majikannya, sahabat dan kekasih hatinya tertidur lemas tak berdaya.

"Kou, kousuke"

Kousuke tampak kaget melihat namanya di panggil Judistia senior.

"Jaga Ishita baik-baik, aku mau semua pengawal terbaik Judistia menjaga keamanan Ishita, tidak ada orang yang boleh masuk sembarangan, aku harap kamu harus memastikan keamanan Ishita,kamulah yang bertanggung jawab untuk melindunginya, kamu mengerti?"

Judistia menepuk pundak Kousuke dan ia pun mengangguk dengan sigap.

Judistia senior dan pak Joko bersiap meninggalkan ruangan itu dan pak Joko berjalan mendekati Kousuke.

The BodyGuardWhere stories live. Discover now