"Hai, nama kamu Ishita ya?"
Ishita mendongakkan kepalanya mengarah kepada sumber suara, dihadapannya berdiri seorang cowok, sepertinya ia satu sekolah dengannya, emblem nama sekolah Ishita tertempel di tangan sebelah kirinya
"Ya, kamu siapa?"
"Edward, aku kelas 3 IPA, eh sebentar kamu engga kenal aku?" lagi-lagi cowok didepan Ishita ini mendekatkan mukanya dihadapan Ishita, raut wajahnya penasaran karena rasanya ia cukup terkenal disekolah, apalagi ia cukup terkenal diantara adik kelasnya.
Ishita menggelengkan kepalanya dengan cepat "Memangnya kamu anak presiden sampai aku harus kenal padamu?" si cowok itu tertawa melihat satu-satunya wanita yang tidak tertarik padanya.
"Yah, harusnya sih aku terkenal, tapi nampaknya aku tidak cukup terkenal" sahut cowok itu.
"Yah kalau kamu engga kenal aku sekarang, aku yakin pasti esok kamu akan mencoba mengetahuiku lebih banyak" ia tersenyum lebar kemudian meninggalkan tempat Ishita sedang duduk , asyik dengan buku ditangannya.
"Aduh! Siapa sih engga hati-hati banget deh!! Sakit tahu!" Ishita mengaduh, dan ia terjatuh saat melewati lapangan basket didepan kelasnya, hari itu saat istirahat ia berencana untuk membeli air dikantin, tapi siapa sangka sebuah bola basket melayang dan melewatinya hingga Ishita tidak meliat jalan didepannya secara sempurna.
Terdengar teriakan dari lapangan basket "Ya ampun Ishita, maaf, aku engga sengaja!" suara yang cukup ia kenal si Edward lagi, kali ini mengulurkan tangannya untuk membuat Ishita berdiri.
Ishita menaikkan sebelah alisnya tanda tidak terima, cowok didepannya nampak sedang cengar-cengir merasa tidak bersalah.
"Kamu lagi? Bisa nggak kalau kamu nggak nongol disekitaran aku?"
"Dih galak banget mbaknya, tapi gimana aku nggak nongol disekitaran mbaknya kan kita satu sekolah ya?"
Dan kemudian Ishita pergi berlalu dari cowok yang masih cengengesan itu.
"Ishita... kamu kok selalu sendirian?Nggak punya temen?"
Suara itu lagi, batin Ishita, cowok yang sudah beberapaminggu ini membuatnya terusik, sepertinya ia berusaha keras untuk diperhatikan oleh Ishita, karena dia selalu muncul ditempat-tempat yang didatangi Ishita, bahkan toilet sekalipun.
"Kamu ke toilet juga Ish?" suara Edward menyambutnya didepan toilet
"Kamu ke toilet juga?" Jawab Ishita datar
"Iya dong, kan aku tiba-tiba pengen pipis"
"Tapi ini kan toilet cewek ngapain kamu disini?"
Dan pertanyaan itu sukses membuat Edward kabur dari hadapan Ishita, karena dia sudah salah masuk toilet cewek, bisa-bisa dia diteriakin cabul sama anak cewek satu sekolah.
"Ishita, kita nonton film yuk?" suat hari Edward menghampiri Ishita yang sedang membaca di perpustakaan.
"Film apa?"
Edward mengeluarkan dua tiket nonton dari sakunya, melihat judul film nya Ishita tersenyum
"Kalau kita nonton film horror, nanti kamu bilang aku mencoba menfaatkan keadaan lagi"
Edward tersenyum nakal didepannya.
"Yah sudahlah, aku ikut" dan tersengar suara Edward setengah bersorak membuat ia mendapatkan "SSSSH" dari semua orang didalam perpustakaan.
"Aku nggak tahu kalau kamu tersenyum seperti itu kamu cantik"
"Dih gombal!" sekali lagi Ishita tersenyum pada cowok didepannya baru kali ini ada cowok yang berani mendekatinya, biasanya tidak ada seorang pun berani dengannya karena begitu mereka tahu ayahnya adalah seorang mafia yang terkenal semua orang takut berbicara dengannya, jadi ia terbiasa sendiri menikmati kesendiriannya.
YOU ARE READING
The BodyGuard
Action*Warning 21++ please be wise!!! adult content explicit and implicit ** BE AWARE ====================================================== "If I could choose a man for my first time to laid, He must be you" Angin kencang menerpa rambut nona muda itu, da...