*WARNING ADULT CONTAIN!!! 21++===============================================================================
Sore ini aku merasa senang, untuk pertama kalinya aku bisa membuat Kou bad mood, raut muka saat aku bertemu dengan Hideki seperti ia baru saja melihat hantu, aku tahu ia paling tidak sangat merasa cemburu, setelah pulang dari Koshien di mobil ia hanya dia seribu Bahasa.
Aku menghabiskan waktuku dengan menikmati pemandangan soreku di Osaka, Ishida mengajakku bertemu untuk menikmati waktu sore di Osaka, dan aku bisa melihat bahwa lagi-lagi Kou merasa gusar saat aku menerima kunjungan dari Ishida-san dan ia memilih untuk tetap di hotel dibanding ikut aku.
Sedikit trauma tentang kejadian tiga tahun lalu yang membuat Kou menjadi dingin sedingin es, ia selalu menyalahkan dirinya karena terlalu santai dan tidak melakukan konfirmasi tempat sebelum memutuskan untuk pergi, akibat peristiwa penjebakkan itu ia menjadi jauh dari jangkauanku-karena ia lebih memilih melindungiku sebagai pengawal.
Setelah kejadian itu hubungan dengan Yazuaki sebenarnya sedikit renggang, namun karena mereka sudah 'membersihkan' dan 'memberi' jalan kepada Judistia sebagai permintaan maaf, mau tak mau aku menerima permintaan maaf mereka. Toh Ishida teman yang cukup baik, meskipun aku tahu ia mengincarku sebagai wanitanya, aku tetap harus bersikap hormat kepadanya. Toh sampai saat ini ia masih mengembalikanku secara utuh tanpa lecet sedikit pun.
Saat aku pulang, jam di tanganku sudah menunjukkan pukul Sembilan malam, besok aku akan kembali ke Tokyo sebelum berangkat kembali ke Jakarta. Sebelum aku sempat memegang handle pintu suite-ku, sang pintu sudah lebih dulu terbuka tentu saja Kou yang membukanya.
Aku tersenyum padanya kemudian bergegas masuk, yang istimewa dari kamar ini adalah pemandangannya karena aku bisa melihat pemandangan kota Osaka dihadapanku yang berkelap-kelip dengan cantik. Aku duduk diatas sofa yang menghadap kearah jendela besar itu. Tidak ada suara apapun didalam ruangan itu hanya aku dan Kou yang saat ini berdiri dibelakangku.
"Do you remember when I said to you that If I get laid for the first time, I want that man is you"
Entah setan apa yang sedang merasukiku , sekali lagi aku menyatakan bahwa Kou boleh menjamahku, aku tak ingin orang lain selain dia
"Tapi nona sebentar lagi kau akan bertunangan bukankah akan lebih baik dirimu memberikannya padanya?"
"Kamu tahu kenapa aku menerima pertunangan itu kan?" Aku menatapnya lekat-lekat
"Dari dulu hingga saat ini pria yang kucintai hanya dirimu, hanya kamu pria yang pantas mendampingiku"
"Aku hanyalah aku nona... aku tak punya apapun, aku tak bisa memberikanmu kekuasaan untuk menguasai dunia ini, aku hanya akan membawa penderitaan untukmu, biarkan aku mengabdikan diriku untuk dirimu seorang meskipun itu berarti aku harus mencabik-cabik hatiku harga diriku atau nyawaku sekalipun tapi aku harus melihatmu bahagia" Kou tampak keberatan dengan pernyataanku ia terlihat mengatupkan rahangnya -marah kah ia karena harga dirinya sudah ku injak-injak?
"Kau dengan gagah berani menahan peluru di tubuhmu dan membahayakan nyawamu, tapi untuk mengambil sesuatu yang kujaga untukmu sampai saat ini kamu tak kuasa?"
Aku menatap matanya lurus ,aku selalu menyukai matanya yang tajam , ia pria yang selalu bisa kuandalkan, satu satunya pria yang menjagaku dan mengasihiku dengan baik karena aku tak pernah mempunyai memori apapun dengan ayahku.
Aku menyentuh pipinya dengan lembut, merasakan panas tubuhnya merasakan kehangatannya, namun ia masih tak bergeming.
"Baiklah Kou, aku tak akan memintanya lagi padamu" aku melepaskan sentuhannku pada pipinya yang hangat dan berbalik.
YOU ARE READING
The BodyGuard
Action*Warning 21++ please be wise!!! adult content explicit and implicit ** BE AWARE ====================================================== "If I could choose a man for my first time to laid, He must be you" Angin kencang menerpa rambut nona muda itu, da...