SEMBILAN - IN LOVE

80 2 0
                                    

           

Aku terbangun karena sinar matahari yang menerobos kamarku, dan aku merasakan seseorang memelukku dari belakang, aku mencoba mengumpulkan serpihan ingatanku tentang apa yang terjadi semalam- aku dan Kou bercinta semalaman. Rasanya aku sedikit mabuk –dan kalimatku yang berkata

"Do you remember when I said to you that If I get laid for the first time, I want that man is you"

Oke ini benar-benar versi mabukku yang serampangan, aku membalikkan tubuhku menutup mataku, takut-takut pria   disampingku yang saat ini masih memelukku adalah orang lain, seperti Ishida gitu contohnya- aaarrrgggggh!!!!

Kuberanikan diri untuk membuat mataku satu demi satu dan yang kulihat adalah KOU!! Saat ini ia sedang berbaring disampingku tanpa satu helai benangpun dan ia sedang Tersenyum menatapku!!Ia pasti menyadari mimik bodohku yang sedang berpikiran yang tidak-tidak!! Oh Tuhaaaaan! Ini benar-benar mimpiku yang menjadi nyata-oke hanya sebagian karena aku terbangun dengan tampang sedikit bodoh- sama sekali tidak sexy!

"Selamat Pagi cantik" Kou tersenyum sembari mengecup keningku, aku mencubit pipinya memastikan ia nyata Kou bukan samaran dari pria manapun

"Aww... ini balasan selamat pagi dari mu?" ia tampak menggosok-gosok pipinya yang sekarang memerah karena cubitanku.

"Aku hanya memastikan bahwa yang terjadi semalam adalah nyata dan aku melakukannya denganmu!" oke itu adalah kalimat bodoh yang keluar dari mulutku , membuatnya tersenyum lebar dan mendekapku dengan erat dipelukannya sehingga aku bisa dengan jelas mendengar detak jantungnya.

"Seharusnya aku yang berkata seperti itu, seharusnya aku yang memastikan bahwa apa yang terjadi diantara kita adalah nyata" Kou mencubit hidungku dengan gemas.

"Jadi aku tak bermimpi saat kau bilang kau mencintaiku?" aku masih terbenam dalam pelukannya

"Apa adegan semalam perlu di rewind untuk memastikan semua bukan mimpi?"

Dan kemudian otakku seperti video player yang langsung me-fast rewind semua adegan yang terjadi semalam dan membuatku membenamkan diriku didadanya yang bidang dan hangat sambil menggeleng dengan cepat

"Sejak kapan kamu jadi pemalu seperti ini?" Kou terdengar terkekeh melihat kelakuanku

"Mulai sekarang dan seterusnya aku adalah pelayanmu, kekasihmu yang paling setia untuk melayani dan mencintaimu hingga ajal yang memisahkan kita" Kou berbisik ditelingaku dan kemudian mencium dengan lembut

"Dan kamu adalah satu-satunya pria pertama yang kuncintai "

"Dan kita harus segera bergegas jika tidak ingin ketinggalan pesawat" secara tiba-tiba Kou menggendongku menuju kamar mandi dan aku bisa melihat bekas 'kerusuhan' semalam yang tersebar di seluruh ruangan dan membuatku spontan terkikik karena aku tak tahu, ternyata kami begitu 'Liar', dan ke-liar-an itu masih berlanjut di kamar mandi.

Aku masih tidak bisa mengalihkan pandanganku dari pria yang saat ini sedang mengancingkan kemeja dihadapanku, isi kepalaku benar-benar seperti kaset rusak plus versi mesum, mungkin ini versi kepuasan terhadap diriku sendiri setelah akhirnya aku bisa membuat Kou menyatakan perasaannya padaku, aku mencubit pipi ku sendiri memastikan ini nyata, karena jika ini mimpi aku benar-benar tidak ingin terbangun darinya.

"Ouuch!!" oke ini sakit jadi aku sedang tak mimpi, lagi-lagi aku tersenyum sendiri. Aku bangkit dan membantu Kou memasangkan dasi hitamnya, membuat ia tersenyum memandangku.

"Oke ini nyaris membuatku gila karena terlalu bahagia" ia berkata sambil mencium pipiku dan bibirku secara bergantian berkali-kali.

"Rasanya aku tak ingin pulang Kou" aku menempel manja pada pria dihadapanku ini

"Kita masih punya banyak waktu Ishita" lagi-lagi ia menyebut namaku – dan aku senang saat menyebut namaku

"Jika aku pulang aku harus melanjutkan pertunanganku dengan Bayu"

Ia berbisik ditelingaku dengan manis "Apapun yang terjadi aku aka nada disampingmu selalu, meskipun itu harus mengorbankan perasaanku, aku telah menyerahkan hatiku padamu My Lady, always"

Kali ini Kou bukan berjalan didepan atau dibelakangku, kali ini berjalan disampingku ia menggenggam tanganku dengan erat dan hatiku bersorak gembira ye ye ye. Oke mungkin saat ini semua orang kantor akan bingung melihat keadaan ini, tapi agaknya mereka lebih memilih diam tanpa berkata apa-pun.

Kembali ke Indonesia, kami bersikap seperti tidak terjadi apapun, tapi Kou masih tetap berjalan disampingku bukan didepan atau dibelakangku. Kou masih tetap memanggilku nona dihadapan orang lain, dan tetap bersikap layaknya Bodyguardku, tapi saat kami berdua ia akan berlaku seperti layaknya kekasihku yang manis. Bahkan nampaknya Roby seperti keheranan melihat kami berdua, tapi sepertinya ia tidak berani untuk bertanya sama sekali.

"Nona.... Anda tampak cerah sejak pulang dari Jepang?" Roby bertanya padaku dengan takut-takut, dan memilih perkataan dengan hati-hati.

"Masa?" aku bertanya padanya

"Um.. anda tampak lebih cantik, ini ada hubungannya dengan Kousuke, Nona sudah baikan dengannya?"

Pertanyaan nona membuatku tertawa terbahak-bahak memang saat sedang senang semua akan terlihat dengan nyata

"Kamu boleh Tanya langsung dengan orangnya sendiri" sambil tersenyum dan Roby tak lagi berani bertanya apapun.

The BodyGuardWhere stories live. Discover now