Aku terbangun dari mimpi, kejadian tiga tahun yang lalu, sampai saat ini masih tak tahu siapa yang menyebabkan insisden itu, jelas ada yang mencoba membuat nona terbunuh, karena Yazuaki berkata seseorang dari kantor Judistia merubah tempat pertemuan beberapa jam sebelumnya dan setiap aku menemukan petunjuk dan petunjuk itu berakhir dengan tak bernyawa-dead end.
Karena itu, aku sangat berhati-hati setiap perjanjian dan orang yang dapat dipercaya, aku harus memastikan ia adalah orang-orang yang dapat dipercaya sebelum bisa bergabung dengan 'inner circle'. Bahkan orang kiriman Tuan besar pun harus aku seleksi dengan baik.
Hari ini adalah minggu terakhir kami berada di Jepang, nona sudah berpesan untuk memberikannya waktu untuk berlibur, akhir-akhir ini ia terus menerus bad mood dan tentu saja aku tahu apa yang membuatnya bad mood.
Tentu saja akulah penyebabnya kali ini, bukannya aku tak tahu jika ia menaruh hati padaku, siapa yang tidak? Mengingat apa yang terjadi tiga tahun lalu saat aku begitu careless tidak memperhatikan detail karena terlalu longgar terhadap pekerjaanku, aku hampir saja membuat nona celaka! Jika itu terjadi bagaimana aku bisa berhadapan dengan ayahnya di akhirat nanti?
Lebih mudah untuk membuatnya membenciku, dan merelakannya untuk orang lain, dibandingkan mengabaikan pekerjaan utamaku. Tapi kadang-kadang aku berpikir sampai kapan aku bisa bertahan? Akhir-akhir ini jantungku semakin tidak ingin bekerja sama denganku, aku semakin sering melakukan hal konyol seperti menjadi posesif atau cemburu terhadap Pria-pria yang berterbangan disekitarnya.
Apalagi saat ia mengumumkan pertunangannya dengan Akbarian, sungguh rasa aku ingin meremukkan tulang-tulangnya karena merebut nonaku. Saat ku melihat berita tentang mereka saat streaming aku bahkan menghancurkan tablet yang aku gunakan saat itu. Ada bagian diriku yang tak rela saat si Akbarian itu mencium pipi nona.
Kejadian sebelum berangkat ke jepang merupakan salah satu yang paling parah, hampir saja aku tak bisa mengendalikan diriku untuk membuatnya menjadi milikku, tapi aku tahu benar bahwa itu tidak mungkin terjadi, karena itu aku lebih memilih untuk membeku dan sekali lagi menyakiti hatinya.
Hari ini menemaninya pergi ke Koushien, ia tak benar-benar mengikuti baseball hanya terkadang ia senang melihatnya. Ia terlihat cukup senang hari ini, terlihat dari raut wajahnya yang cerah secerah hari ini.
Angin musim panas menerpa wajahnya membuat nona, ia terlihat menikmati hari itu ia ikut bersorak saat Hanasaki Tokuharu memenangkan turnamen hari itu. Butuh banyak waktu untuk menyadari bahwa aku mencintainya, aku mencintainya dengan segenap jiwa dan ragaku, aku mencintainya sebagai seorang wanita, mencintai segala kelebihan dan kekurangannya.
"Ishita-chan?" seseorang menyebut nama Ishita ditengah keramaian dan euphoria orang-orang yang bergembira timnya meraih kemenangan, secara serentak kami berdua memberhentikan langkah dan menoleh kearah suara tersebut. Seorang pria terlihat berjalan menghampiri nona dan aku menyelidikinya dari atas hingga bawah, aku tak mengenalnya saat aku ingin bertanya ternyata nampak nona mengenalnya dengan baik karena ia mengembangkan senyumnya dan melambaikan tangannya.
"Hideki-kun" ia tampak menyapa dan memberi selamat kepada pria itu, nampaknya ia pelatih tim yang barusan saja menang.
"Aku tak percaya melihatmu disini, di Koshien"
"Dan aku tak tahu jika kamu sekarang menjadi pelatih base ball"
"Yah aku, aku mengajar di Saitama, aku tak percaya melihatmu di Big screen tadi, setelah itu aku bergegas mencarimu"
Nona kembali tersenyum , aku tak pernah melihatnya tersenyum seperti itu, aku tak suka melihatnya dan membuatku mengepalkan tanganku.
"Kamu terlihat cantik, lebih cantik dibanding yang pernah kulihat" si pria itu melemparkan pujiannya kepada nona dan ia melihatku.
"Ah aku lihat kamu sudah bersama seseorang" suaranya terdengar kecewa
"Kou?Ia pengawalku" saat kata-kata pengawal meluncur dari bibir nona entah kenapa aku merasakan dadaku seperti tertusuk, dan aku melihat ia nona berbisik kepadanya kemudian ia terlihat memberikan nomer telponnya kepada pria itu dan kemudian melambaikan tangan. Rasa sakit didadaku terasa semakin menyengat, sepertinya aku merasa jealous.
"Kamu baik-baik saja Kou? Sepertinya kamu terlihat tak nyaman saat aku bertemu dengan Hideki?" nona memulai pembicaraan memecah keheningan diantara kami.
"Nona harus berhati-hati kita tidak pernah tahu bahwa ada orang yang akan berniat jahat kepadamu"
Aku saat ini mati-matian menyembunyikan perasaan tidak sukaku terhadap pria itu.
"Hideki? Ia hanya salah satu kenangan masa kuliahku" nona menjawab dengan santai, tapi entah kenapa aku tak suka dengan kenangan itu-sepertinya aku benar-benar merasa cemburu.
"Aku tak pernah tahu tentang pria itu?" aku masih mencoba mencari tau meskipun aku sangat amat cemburu saat ini, namun reaksi nona seperti bisa menangkap aku yang sedang cemburu.
"Tidak semua pria harus tentang dirimu kan Kou?"
Jawaban itu membuatku memberhentikan langkahku, aku membuat jarak cukup jauh dari nona, supaya ia tidak bisa melihatku yang sedang terbakar api cemburu.
YOU ARE READING
The BodyGuard
Action*Warning 21++ please be wise!!! adult content explicit and implicit ** BE AWARE ====================================================== "If I could choose a man for my first time to laid, He must be you" Angin kencang menerpa rambut nona muda itu, da...