DUA PULUH EMPAT - THE TRUTH

86 3 2
                                    


"Menghabisi seorang wanita saja kamu tidak becus?Bagaimana kamu mengharapkanku untuk menyerahkan Judistia untukmu?"

Terdengar suara pria paruh baya dari seberang sana.

Pria itu tampak tak senang, ia memutar-mutar koin didepannya dengan gusar

"Jika kamu pintar dan memang pantas berkuasa di Judistia, cari cara untuk menghabisinya!"


Dan sambungan telpon itu terputus sepihak, sang pria nampak semakin kesal dan ia melemparkan sebuah pisau kesebuah sasaran, Ishita Judistia.


"Nona, Tuan Bayu menunggumu diruang tamu, Nona mau menemuinya?" Rosita menghampiri sang nona yang sedang berendam di kamar mandi.

Ishita menatap asisten Rumah tangga yang telah menemaninya sejak lama, sehingga ia tahu betul sikap nonanya yang sedang kesal itu, ia pula satu-satunya orang yang tahu dengan baik hubungannya dengan Kousuke.

"Kousuke dimana?" Ishita bertanya balik pada Rosita

"Didepan nona, dengan Tuan Bayu, mereka berdua tampak seakan-akan saling membunuh satu sama lain" Rosita kemudian terkekeh melaporkan keadaan yang terjadi didepan sana.

"Memang apa yang mereka lakukan?" Tanya Ishita penasaran

"Mereka hanya saling curi pandang satu sama lain tanpa ada pembicaraan sedikitpun, sepertinya Kousuke kesal karena itu-tuh" ia menunjuk kearah Ishita

"Itu apa?" Ishita bertanya lagi tak mengerti

Rosita kemudiann menghampirnya dan menunjuk beberapa tanda merah persis diatas dadanya yang menyembul dari balik busa, dan sedetik kemudian mereka berdua tertawa.

"Iiih nona tu curang ya" Rosita kembali menggoda sang Nona

"Curang apa siih Ros"

"Saya sih juga mau loh, kalau direbutin pria-pria tampan macam Tuan Bayu dan dan Kousuke"

"Yang satu orang Jepang yang keren, ganteng, gagah dan siap siaga melindungi nona dari semua mara bahaya, bahkan ia rela di madu-ups yah itu lah nona tahu kan maksudnya" Rosita masih nyerocos tentang Kousuke

"Yang satu lagi, aduuuh nona yang ini paket lengkap laah, Ganteng, Seksi, hidungnya mancung, duh bentuk mukanya itu loh liat dari samping dia ganteng, dari depan atas bawah kiri kanan semuaaaanya ganteng, kulit coklat eksotik yang seksi dan yang paling penting dia tajiiiiiiiiiir, duh saya iri berat lah pokoknya sama nona, saya di Kasih salah satu dari mereka aja saya rela, relaaaa banget"

Ishita tersenyum melihat asistennya menggambarkan pria-pria dalam hidupnya.

"Jadi kalau kamu jadi aku, kamu bakal pilih siapa?" Ishita bangkit dari bathub dan Rosita bergegas menyerahkan jubah mandi sang nona

"Duuuh saya sih engga bisa milih, rasanya pengen dua-duanya habis mereka sama-sama cucok"

"Kamu aja engga bisa milih apa lagi aku ros!" dan kemudian mereka berdua tertawa bersama.

"Kamu baik-baik saja kan sayang?" Bayu beranjak dari tempat duduknya menyambut Ishita yang keluar dari kamarnya

Ishita tersenyum simpul "I am fine"

"Aku mau meperlihatkan sesuatu padamu" Bayu menarik lengan Ishita keluar unit apartemennya menuju sebuah unit disalah satu ujungnya, menaikkan slot pintu dan memasukkan kombinasi angka membuat pintu itu terbuka.

"Mulai hari ini, kita akan selalu bersama karena aku tahu kamu pasti akan enggan pindah dari tempatmu ini, jadi aku yang akan menemanimu disini"

"Kenapa harus repot? Kenapa kamu enggak pindah keunitku aja Bay?" Ishita bertanya tentang keputusannya membeli unit apartemen ditempatnya

The BodyGuardWhere stories live. Discover now