2. School
Jungkook. Jeon Jungkook namanya.
Siapa yang mengenalnya? Tentu saja teman sekelasnya dengan bonus sang wali kelas.
Dia hanya murid biasa. Tidak menonjol, dan tidak begitu berkontribusi pada kegiatan di luar kelas (baca: ekstrakulikuler). Tidak ada yang istimewa dari kehidupan sekolah si pemuda bergigi kelinci itu.
Datang ke sekolah sebelum bel berbunyi, duduk di bangkunya dengan tenang sembari mendengarkan penjelasan guru seolah paham apa yang tengah diajarkan, memakan bekal buatan Ibunya ketika istirahat tiba, lalu pulang ke rumah kembali setelah pelajaran usai. Sebatas itu. Bukan keinginan Jungkook sebenarnya. Hanya saja, dia tidak menyukai sekolah dengan segala aktivitasnya yang monoton dan membosankan.
Namun, secara mengejutkan dan tiba-tiba segala hal membosankan itu berubah. Ketika Jungkook melihat sesosok bidadari pada suatu sore. Yah, bidadari memang tidak ada, ini hanya bidadari versi Jungkook.
Sore itu, Jungkook melihat sosok indah yang tengah tersenyummanis bersama kelompoknya dari balik jendala kelas. Dan seketika itu, persepsinya terhadap sekolah berubah. Ternyata, sekolah memiliki sisi di mana dia bisa menyukainya.
Bahkan hanya dengan mengingat senyumnya, Jungkook mendapatkan mood-nya untuk bersekolah berkali-kali lipat lebih baik. Ketidaksukaannya pada sekolah menguap bersama angin.
Secepat Jungkook menyukai Choi Sangjin--Bidadari Noona--begitu Jungkook menyebutnya, secepat itu pula angan-angan Jungkook lebur bagai debu. Tepat ketika Choi Sangjin berjalan berdampingan dengan si Ketua Perwakilan Siswa, Kim Namjoon. Bersamaan dengan berhembusnya kabar bahwa keduanya telah resmi pagi itu.
Mood Jungkook yang sudah menjulang, ambruk begitu saja seperti lego yang digoyahkan. Katakan selamat datang kembali hari-hari monoton yang membosakan. Ey, hari Jungkook sepertinya tidak terlalu membosankan dengan tiap hari merapalkan doa supaya Kim Namjoon segera putus dari Bidadari Noona-nya. Doa yang tidak baik sebenarnya, tapi mau bagaimana lagi? Jika tidak seperti itu, Jungkook tidak akan sanggup untuk berjalan memasuki gerbang sekolah, man.
Dia patah hati, bahkan sebelum melakukan pendekatan ngomong-ngomong.
Tapi, sepertinya doa jahat Jungkook tidak berefek apapun. Buktinya setelah satu bulan berlalu, Kim Namjoon masih saja lengket dengan Bidadari Noona-nya.
"Membuat kesal saja!" gerutu Jungkook dengan bibir mengerucut, tiap kali melihat interaksi Kim Namjoon dan Bidadari Noona-nya.
Tiba-tiba saja ketika Jungkook nyaris menelan suapan terakhir makan siangnya, ide brilian hinggap di kepala. Bagaimana jika dirinya juga menjadi Ketua Perwakilan Siswa? Untuk tahun yang akan datang tentu saja. Siapa tahu usahanya akan lebih membuahkan hasil daripada doa jahatnya selama ini.
Jungkook menarik sebelah bibirnya membentuk serangaian. Membulatkan tekat untuk menjadi lebih hebat dari Kim Namjoon.
Kkeut

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Yourself: My Own Way
FanfictionCerita ini merupakan ceceran ingatan yang terserak. Tidak lengkap dan janggal. Seperti halnya puzzle yang kehilangan beberapa bagiannya. (Dikemas secara abal oleh pemula yang sedang belajar merangkak. Merupakan proyek menulis yang diniatkan sebagai...