[PP #1] REMEMBER

237 14 5
                                    

Matahari terik menyorot sepasang mata yang masih terlelap melewati korden dan terpasang di sebuah jendela kaca. Matanya masih enggan membuka walau panas mulai menyorot wajahnya. Sementara itu ponsel di nakas terus menerus berdering.

Drttttt...ddrttt..

Lalu telinganya bosan mendengar suara ponsel yang tak berhenti. Tangannya meraih benda pipih itu lalu menghempaskannya ke lantai. Tangannya ringan sekali membuang benda mahal seakan itu tak berarti baginya.

09.35

Lea bangun dari tidurnya. Rasanya hari ini ia lebih fresh tubuhnya juga lebih semangat. Kakinya melangkah turun dari ranjang. Tapi ada sesuatu yang mengherankan, tubuhnya dipenuhi debu dan sedikit kusam. Lalu melirik ke sekeliling kamarnya. Kasur, jendela, karpet dan segala yang ada di sana terlihat buruk sekali seperti tak pernah dibersihkan. Kotor penuh debu.

Lea sedikit heran, sebelum ia tidur semuanya masih dalam keadaan baik baik saja tapi keadaan saat ini? Bahkan tak ada atap atau kerusakan apapun di kamarnya. Mengapa terlihat sangat kotor?

Lalu kakinya melangkah ke arah jendela besar kamarnya. Melihat pemandangan di balik tirai berwarna coklat muda. Oh tidak sebelumnya tirai itu berwarna putih dan seperti barang lainya mungkin juga terkena debu.

Lea membuka jendela kamarnya dan menggeret korden yang melapisi.

"Uhuk!" Lea terbarukan saat merasakan debu masuk ke dalam rongga hidung dan mulutnya.

"Kamar aku kena badai atau gimana sih?" Heran Lea pada dirinya sendiri.

Hari ini cuaca cukup cerah itu terlihat dari jendela kamar Lea. Pepohonan menjulang tinggi bahkan tumbuhan merambat juga memenuhi tembok rumah nya. Daun dan Alang Alang tumbuh subur dan besar di taman. Lea mengernyit, kayaknya kemarin taman bersih deh kok jadi kayak hutan gini.

Pagi ini banyak hal yang Lea bingung kan termasuk keadaan dirinya dan rumahnya sekarang.

Lea membersihkan kamarnya terlebih dahulu. Kasur, lantai, tv dan lainya ia bersihkan hingga kembali seperti semula.

15 menit berlalu.

Setelah merasa semuanya sudah bersih Lea pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Kini ia juga merasakan hal aneh pada kamar mandinya. Lantainya sangat kering dan bak mandinya juga tak ada setetes air pun. Seperti tak terpakai selama bertahun tahun.

Ish pasta gigi kok kering sih?

Batin Lea saat mengambil pasta gigi tapi pasta gigi itu malah keras bagai batu padahal isinya masih banyak.

Sabun batu! Perasaan kemarin masih gue Pake

Sekarang giliran sabun batang mandinya. Juga keras layaknya sebuah batu. Menyebalkan.

Akhirnya karena merasa putus asa Lea memutuskan untuk hanya berkumur dan cuci muka saja lalu ganti baju.

Ia telah siap dengan pakaiannya. Sekarang Lea tak tahu ingin apa. Ia mengambil ponsel nya dilantai karena tadi sempat ia buang begitu saja. Akibatnya terdapat sedikit retakan di pojoknya tapi untunglah ponsel itu masih bisa hidup.

Hari ini tanggal 10 April atau yang ia ingat adalah Anniversary nya dengan Kenzo. Lea tersenyum berharap hari ini seperti biasa Kenzo akan memberinya kejutan kecil untuk merayakan hari jadi mereka. Lalu Lea bersiap keluar dari rumah dan menuju suatu tempat.

Cafe Kearf

Kafe itu sekarang sudah di depan mata setelah menempuh jarak sekitar 4 kilometer dari rumah Lea. Kafe ini cukup jauh berbeda dari yang Lea ingat. Dekorasi, warna bahkan gedungnya juga sudah tak sama. Seingatnya dua hari lalu kafe ini masih terlihat kuno dan exotic tapi sekarang mendadak jadi kafe yang gemerlap dan romantis. Bahkan Lea bingung dalam waktu semalam semuanya telah berubah.

PenitiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang