*)Dunia
Ada tiga dunia yang memiliki tiga penjaga
Dia yang mencipta
Dia yang memelihara
Dia yang menghancurkan
Ketiganya bersinergi dalam harmoni
Menata keseimbangan arcapada
Ketiganya memiliki bathari
Menemani dan mendampingi
Menjaga setiap bagian dunia
---
Gadis itu menatap ke depan dengan pandangan dengki.
Tidak, sudah cukup dia bersabar dengan semua ini. Apa yang si centil itu miliki sehingga mampu menjungkir balikkan dunianya?
Lelaki yang menjadi dunianya.
Pusat kehidupannya.
Sekarang takkan bisa lagi dimilikinya karena pernikahan sialan itu. Oh, baiklah. Jika yang menjadi penghalang antara dia dengan pria itu hanyalah kecantikan gadis sialan itu, maka hari ini akan diakhirinya semua drama menyebalkan ini.
Gadis itu menghampiri sumber bencana bagi kehidupannya itu dan berdiri tegak di depan gadis yang asyik duduk membaca buku di taman kampus fakultas kedokteran.
"Luh?" gadis itu menyapa dan membuat terkejut gadis yang sedang menatap buku. Intan Prameswari bangkit dari duduknya dan memandang balik Kirani dengan tatapan bertanya.
"Kang mbok? Bagaimana bisa berada di sini?"
"Aku hanya ingin melihatmu saja..." Kirani tersenyum sinis dan menatap Intan yang termangu heran.
Saat Kirani mengangkat kaleng di tangan kanannya dan melemparkan ke wajah Intan, tahu-tahu sesosok tubuh menerjang Intan dengan keras dan membuat gadis itu terpekik.
Tubuhnya terjatuh di tanah rerumputan taman dan Intan merasa kepalanya pening dalam dekapan seseorang.
Intan membuka mata dan melihat wajah rupawan yang dikenalnya. Tapi, wajah itu tidak mencerminkan kelembutan dan tekstur keindahan sebagaimana biasanya. Ada kemarahan tak tertanggungkan terlihat di sorot matanya.
Buku kuduk Intan meremang. Mungkin, wajah Krishna yang rupawan digambarkan dalam kitab-kitab sebagai wajah kemuliaan dengan senyum yang penuh kesabaran, tapi ada kala saat sang Acyuta tidak mampu menanggung amarah. Konon, saat perang Bharatayuda, Krishna pernah menampakkan wajah Arisudana yang menakutkan tatkala Bhisma memancing amarahnya. Hampir dipenggalnya kepala sang Dewabrata menggunakan roda kereta yang berputar bak Cakra Sudarsana karena keengganan Arjuna menghadapi kakeknya.
Tidak! Apa yang sebenarnya terjadi?
Semula Intan mengira wajah penuh murka itu tertuju padanya, tapi pandangan mata Mahendra beralih menatap gadis yang berdiri di hadapan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Intan_Padmi
RomanceIntan Prameswari : Lelaki yang kucintai tidak mungkin tergapai, dia bagai raja dari para raja sementara aku hanyalah pelayan bodoh yang berkhayal dia melihatku sekali saja. Ida Bagus Agung Putu Mahendra : Wanita yang kucintai adalah kemustahilan. Ta...