[Part XV] Sajan

4.4K 507 49
                                        

Cinta mampu membuat salah menjadi benar *)

Benar menjadi salah

Kekuatan hatilah yang mampu

Mempercayai sang cinta

Walau warna hidup berubah

dan waktu berkhianat

---

Tjokorda Bujana menemani Mahendra saat sahabatnya itu diinterogasi berkaitan dengan tuduhan yang dilayangkan Kirani kepadanya. Pasal yang dituduhkan pada Mahendra juga tidak main-main, pasal 285 KUHP dengan maksimal hukuman 12 tahun penjara.

Seorang penyidik memperlihatkan sebuah barang di hadapan Mahendra dan menanyakan apakah Mahendra mengenali barang-barang tersebut. Sebuah batik dan udeng senada yang dibawa Kirani sebagai barang bukti.

"Ya itu memang batik dan udeng milik saya, tentu saja wanita yang menuduh saya bisa mendapatkan benda-benda ini karena seharusnya benda ini berada di kamar istri saya. Dia menyimpan benda ini di Griya Antara dan istri saya bisa membuktikan keterangan saya..."

Mahendra menuturkan jika batik dan udeng itu berada di Griya Antara karena sewaktu menolong Intan yang tertimpa penjor, kedua benda itu sengaja dititipkannya pada Intan Prameswari untuk dicuci.

"Tapi nona Kirani bersikeras benda ini ditemukannya di kamar hotel saat dia terbangun pagi harinya. Sebelumnya anda membuatnya mabuk dan tak sadarkan diri sehingga anda melakukan perbuatan tidak senonoh kepadanya yang menyebabkan dia hamil."

Mahendra memandang Bujana sebelum menjawab. "Baiklah, saya ingin kepolisian juga menyelidiki kasus ini, kedua benda ini tidak serta merta bisa dijadikan bukti jika tanpa saksi mata, bukan? Hotel yang Kirani katakan merupakan tempat dimana saya menodainya, pasti memiliki rekaman CCTV. Pasti terlihat rekaman siapa lelaki yang bersama Kirani malam itu, karena beberapa minggu ini saya selalu berada di Vila Kendra dan tidak pernah menginjakkan kaki ke hotel manapun bersama wanita. Hanya Hotel Agung saja yang pernah saya kunjungi beberapa minggu ini, itupun siang hari dan saya bersama ayah saya, Gde Agung Ardhana...."

Polisi akhirnya turut menanyai Intan dan gadis itu terkejut tatkala bukti yang diarahkan pada Mahendra adalah batik dan udeng yang seharusnya tersimpan dalam almarinya.

"Ya ini memang milik Bli Mahendra, tetapi seharusnya kedua benda ini berada di almari baju tiang karena terakhir kali tiang yang mencuci dan menyetrikanya hanya belum sempat mengembalikan ke pemiliknya...." lalu sebuah keterangan yang meluncur dari bibir calon dokter itu membuat penyidik dari kepolisian mempertimbangkan untuk tidak menahan Mahendra.

"....walaupun telah dicuci bersih, mungkin masih bisa terlihat reaksi kimia dari cairan luminol jika disemprotkan ke kain itu, teknologi DNA di zaman sekarang telah canggih, para ahli bisa membuktikan kebenaran kata-kata saya..."

Mahendra mengagumi kecerdasan Intan. Diliriknya Bujana yang berada di sebelahnya. "Kasus ini sebenarnya mudah, tapi karena aku ingin pembuktian yang akurat supaya Kirani tak lagi bermain-main denganku, aku ingin meminta bantuan Sahadewa, bukankah dia doktor di bidang forensik? Dia selalu berkutat dengan DNA, sudah waktunya aku meminta bantuannya dan biarkan dia sesekali bermain di sini dengan ilmu yang dikuasainya itu...."

Bujana tertawa. "Aku tidak tahu taksu apa yang kaumiliki Gus sehingga membuat para wanita begitu buduh hanya untuk mendapatkan perhatianmu. Baiklah kita akan mengambil Dewa sebagai saksi ahli untukmu..." tak lama setelah mempersilahkan Intan dan Mahendra menunggu di ruangan lain, terlihat Bujana memberikan argumentasi pada penyidik tentang kasus yang menimpa Mahendra.

Intan_PadmiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang