EMPAT

2.9K 165 0
                                    

Christian menggeram di bangku kebesarannya. Sudah dua hari semenjak hari dimana Ilyas dan Theo melaporkan kejadian di district empat, ia tidak lagi mendapat laporan apapun.

Kling kling

Notifikasi pada ponsel menyadarkan Christian dari lamunan. Laki-laki tersebut meraih ponsel yang sedari tadi ia letakkan di atas meja besar di depannya.

Megan Xian
Christian! Aku mau ice cream
14:26

Christian mengerutkan keningnya, bagaimana bisa ratunya mengirimkan pesan semacam itu saat gadis tersebut sedang ada kelas sampai sore.

Christian Alroy
Nanti sore oke. Kabari segera kalau minta jemput.
14:27

Christian dengan segera menyimpan ponselnya ke dalam saku celana. Ia kembali menatap layar laptop dan melanjutkan mempelajari satu persatu email yang masuk. Beberapa berkas yang perlu ia tanda tangani juga tak luput dari perhatiannya. Namun mendadak terhenti karena suara Andreas mengganggunya.

"Permisi Tuan, ada Pimpinan dari Grup Zeza yang ingin bertemu dengan anda. Katanya penting." Christian memasang wajahnya datar.

"Tidakkah kamu tahu sopan santun?" Ucap Christian dingin. Andreas selaku sekertaris Christian, bergidik ngeri mendengar suara atasannya itu.

Andreas membungkukkan badan sembilan puluh  derajat, "Maaf Tuan, tadi saya sudah mengetuk pintu beberapa kali tapi tetap tidak ada jawaban." Sefokus itukah Christian hingga sama sekali tidak mendengar suara ketukan pintu.

"Saya tidak punya banyak waktu, hanya sepuluh menit. Katakan pada mereka jika kurang dari sepuluh menit percakapan akan selesai, maka persilahkan mereka masuk." Ujar Christian tanpa menatap Andreas. CEO macam apa Christian itu, huh. Andreas mengangguk lalu keluar dari ruang atasannya tersebut.

Kling Kling

Suara ponsel kembali menyita perhatian Christian.

Megan Xian
Bawahan teman Papa menjemputku Christian.
14:32

Tanpa menjawab bahkan Pimpinan grup Zeza baru saja melangkahkan kakinya memasuki ruangan. "Saya permisi, kita bisa berbicara besok. Saya ada urusan yang lebih penting dari ini." Dengan tenang ia berucap namun ada kecemasan di mata Christian.

"Adakah urusan anda yang lebih penting dari Cosplay?" Zaga, pimpinan Grup Zeza berucap dengan nada mengejek.

Langkahnya sepontan terhenti.

'Fuck'  umpat Christian dalam hatinya. Ia tahu, urusan ini tidak akan selesai dalam waktu cepat.

"Dan hal ini sama pentingnya dengan Cosplay. Jika maksud anda kemari ingin membicarakan penawaran dengan Cosplay, anda bisa datang lagi besok." Sanggahnya cepat. Kaki jenjang Christian mulai melangkah, namun baru dua langkah ia mendengar suara tawa yang meremehkan di telinganya.

Zaga tertawa diikuti oleh sekertaris laki-laki angkuh tersebut, "Ratu Megan. Anak dari Xian. Ah pasti Ratu tersebut sama pentingnya dengan Cosplay." Christian menegang di tempatnya berdiri. Christian berbalik, wajahnya sudah merah menahan amarah.

"Katakan!"

"Ratu Megan sedang perjalan kemari bersama tangan kananku Tuan Christian yang terhormat." Jelasnya.

✅️ 6. Behind Xian ArtchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang