Ketika dua orang berbeda jenis bertemu dan tumbuh cinta di antara keduanya, lalu untuk waktu yang terbilang lumayan lama mereka bersama, harusnya mereka bisa membuat suatu kesepakatan hingga kata 'pacaran' mengikat keduanya untuk waktu yang tak diketahui siapapun.
Namun untuk Christian dan juga Megan, hal itu sepertinya akan sangat sulit terjadi.
"Kenapa tidak bisa?" Megan mati-matian mencecar Christian dengan jenis pertanyaan menuntut yang mempersulit Christian bahkan hanya untuk mengangguk atau menggeleng.
"Gerald dan Kevin bahkan bisa pacaran seterang, setenang itu Christian!" Jeritnya frustasi. "Mengapa kita tidak bisa." Melirih di akhir kalimat. Ia mencintai mafioso kesayangannya, sungguh.
"Kamu hanya tidak tahu apa yang sedang kamu katakan ratu." Christian membuka suara dengan wajah sulit di artikan membuat Megan membenamkan kepalanya pada lipatan tangan dan kakinya.
Jatuh terduduk dengan posisi menggelung di tengah ranjang sama sekali tidak enak. Badannya bisa terasa sangat sakit apalagi bagian leher dan punggungnya.
Mendekat perlahan lalu mengusap sayang kepala Megan, "Bersabar tidak akan merubah waktu ratu, tapi sungguh, hubungan yang kamu inginkan tidak akan mempermudah apapun dan justru mempersulit keadaan. Ak-"
"Kamu tidak mau." Sahut Megan cepat. Christian mengangguk di tengah kekalutannya untuk memeluk Megan.
"Kamu hanya tidak mau mencoba," Christian menggeleng masih dengan Megan yang tidak melihat semua itu, "Kamu pengecut Christian. Seharusnya aku tahu kamu pengecut sedari awal."
Christian yang bergeming membuat Megan semakin merasa sesak.
"Leave me." Mutlak dan sebenarnya Christian tidak suka dua kata itu untuk saat ini. "Aku akan meninggalkan ratu seben-"
"Tidak sebentar Christian. Leave me alone. Jangan berbalik lagi apapun yang terjadi padaku." teriaknya.
Perlahan tapi pasti air mata itu luruh juga dari sarangnya. Mata sipit itu mengerjap pasti mencoba memberhentikan namun nyatanya justru menarik rangsang supaya air mata tersebut jatuh lebih deras lagi.
...
"Siapa Kevin dan Gerald di kampus kalian ratu?" Christian jatuh terduduk di sofa ruang tengah dengan wajah lesu. Kedua tangannya mengacak surainya dengan amarah tertahan.
Aurora mengernyit, "Hey Christian, are you okay?"
Tidak ada jawaban dari Christian sehingga membuat Aurora menjelaskan siapa Kevin dan Gerald yang baru saja ditanyakan oleh Christian.
"That bitch mengatakannya padamu ya? Kevin itu teman sekelas dia dan Gerald adalah kakak tingkat kita," Jeda sebentar karena sungguh Aurora geli sendiri dengan kata-kata yang sengaja di rangkai olehnya. "Mereka pasangan umm ... kau pasti mengerti kan?" Aurora mendadak menggerak-gerakkan jari telunjuk dan jari tengahnya ke udara membuat Christian mengernyit tapi tahu dengan maksud ratunya tersebut.
"Ya meskipun Negara ini -Singapore- masih tidak melegalkan tapi kamu tahu sendiri kan bagaimana?"
Christian kembali pusing. Sebenarnya tidak ada gunanya juga menanyakan tentang pasangan tersebut pada Aurora, hanya saja pengandaian sebagai pembanding hubungannya dengan sang ratu membuatnya risih dan menaruh rasa ingin tahu terlalu besar setelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅️ 6. Behind Xian Artch
General FictionCERITA TELAH SELESAI Namanya Bao Megan, gadis semester dua yang berada di puncak emosi dengan peliknya masalah dari bisnis Dunia Hitam. Tak cukup hanya itu, kisah percintaan yang rumit membawanya pada ketidak pastian berkepanjangan...