LIMA BELAS

1.1K 85 0
                                    

Suara kecipak antara dua bibir yang sedang melumat itupun berangsur mengurang. Christian sadar bahwa bagian ini tak seharusnya terjadi, maka ia berinisiatif melepaskan pagutan tersebut dengan tergesa membuat Megan mendadak kecewa karenanya.

"Aku berangkat ya?" Megan masih bertahan dengan gelengannya. Gadis itu mencebikkan bibirnya seraya mengikat rambut dengan pita hitam yang selalu melingkar di tangan kiri.

"Kalau investor itu membatalkan kerja sama dengan Xian Artch bagaimana?"

Megan tersenyum, enggan menanggapi pertanyaan tersebut. "Kamu tahu, kamu sudah membuatku jengkel setengah mati. Tidakkah melanjutkan adalah opsi terbaik bagi kita berdua pagi ini?" Gadis itu menaik turunkan alisnya dengan tatapan misterius.

"Jangan memancing." Geram Christian sedikit tertahan. Ia tahu kemana arah pembicaraan ratunya tersebut.

"Aku hanya mengatakan yang sebenarnya." Gadis itu berucap sambil menempatkan diri di ranjang. Ia mematutkan diri di sisi kanan ranjang seraya menatap Christian dengan pandangan sayu.

Salahkan Aurora yang terkadang memberinya sex education sehingga ia sekarang jadi lebih penasaran untuk merasakannya.

Katakanlah Megan naif karena dengan mudahnya melupakan peristiwa kemarin namun gadis itu memilih opsi naif dari pada berangsur dengan patah hatinya. Siapa tahu dengan cara ini Christian menjadi peka dan menyerah.

Kriet.

Laki-laki dewasa tersebut merangkakan diri di ranjang menindih ratunya dengan kedua tangan di sebelah kepala sang ratu.

"Maaf jika tidak sopan." Panas menjalar perlahan membuat Christian menyerang bibir ranum Megan. Melumatnya bahkan mengigit dalam skala kecil lalu membasahinya sekali lagi.

Kedua tangan miliknya diam menahan hasrat yang akan meledak. Ia tidak mau kelepasan meski sikap mulutnya sudah terlampau tidak sopan.

Mereka berdua terlibat dengan pikiran masing-masing. Senyum keduanya bahkan tertahan hanya karena kesenangan yang mereka berdua dapatkan baru saja.

Tok Tok Tok

"Damn it!" Memekik dengan amarah akhirnya Christian melepaskan pagutan basah tersebut. "Maaf." Ucapnya cepat lalu berdiri dan membenahi kemejanya sebelum benar-benar membuka pintu kamar.

Sementara Christian membuka pintu kamarnya, dengan gerakan cepat Megan menarik selimut menutupi seluruh tubuhnya. Ia mengulum senyum saat ia tahu dengan pasti bibirnya sedang bengkak tanpa harus berkaca atau menyentuhnya terlebih dahulu.

...

Setelah seseorang yang mengganggu aktifitas kedua majikannya tersebut berlalu, Christian mengunci pintu kamarnya lalu berjalan mendekati ranjang. Ia menarik selimut lalu mengecup sayang pelipis Megan, "Aku harus pergi ratu. Investor bersikeras ingin bertemu denganku."

Megan membuka matanya dengan tatapan tajam. "Maka batalkan saja." komentarnya.

Christian berdecak gemas, ia tidak boleh terpengaruh pada semua muslihat Megan untuk saat ini. Ia tidak rela jika ratusan juta dollar tersebut melayang hanya karena Megan yang merajuk, "Mark akan menggantika-"

"Menggantikanmu menciumiku di seluruh tubuhku ini, hah!" Sarkas perempuan itu membuat Christian gemas.

Ia membungkam bibir ranum Megan yang akan kembali mengoceh, "Listen, ratu, Mark akan menggantikanku mengantarmu kemanapun dan membantumu melakukan sesuatu serta melindungimu dari bahaya di luar sana. Bukan menggantikan peranku. Kemarin hanya salah paham," ia menghentikan sebentar penjelasannya sementara Megan cemberut masih dengan posisi tidur. "Aku jelaskan nanti malam oke. Aku pergi." Kemudian mencium sekali lagi kening Megan sebelum akhirnya ia melangkah menjauh.

✅️ 6. Behind Xian ArtchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang