Chapter 1

34K 1.3K 41
                                    

Zulfa POV

Alhamdulillah ya Allah..
Akhirnya aku bisa lulus dengan nilai yang memuaskan. Rasa syukur tidak henti-hentinya terucap dibibirku karna telah menyelesaikan pendidikanku.

Oh ya, perkenalkan sebelumnya, namaku Zulfa Rahma Salsabila. Nama yang cantik yang dianugrahkan oleh ummi dan abiku. Sekarang aku sudah menamatkan bangku perkuliahanku di Ilmu Keperawatan dan aku sudah mendapat gelar Ners.

Menjadi seorang perawat adalah cita-citaku dari dulu, dan lagi-lagi aku harus bersyukur karna Allah mengabulkan do'aku.

Kupandangi wajah kedua orang tuaku yang berbinar-binar di hari kelulusanku ini.

Ya Allah aku berharap senyum itu akan selalu ada di wajah kedua orang tuaku. Jangan Engkau biarkan mereka meneteskan air mata kesedihan dipelupuk mata mereka.

"Zulfa"

"..."

"Sayang"

"..."

"Ufa"

"Ah, yaa ummi?" Kagetku sambil memandang ummi yang saat ini entah sejak kapan sudah duduk disampingku.

Sudah berapa lama aku melamun?


"Kamu melamunkan apa sayang?" Tanya ummi sambil memandangku dengan lembut.

"Nggak ada umi hehe" balasku dengan cengiran khasku.

"Hmm... kalau nggak melamun kenapa dari tadi ummi panggil nggak nyahut? Ayo lagi ngelamunin siapa?" Goda ummiku sambil merapatkan tubuhnya ke tubuhku.

"ih... apaan sih ummi, nggak ada ngelamunin siapa-siapa kok" jawabku sambil mengerucutkan bibirku cemberut.

"Jangan cemberut gitu dong anaknya ummi" ujar ummi sambil terkekeh pelan yang menambah kadar kecantikan ummi.

"Habisnya...ummi sih" ujarku masih dengan wajah cemberut.

"iya iya, ummi minta maaf ya.. senyum dong sayang, nanti cantiknya hilang. Terus kalau cemberut terus nanti nggak ada pasien yang mau dirawat sama Ufa haha" ujar ummi sambil tertawa

"Ummiiiiiii" ujarku dengan nada kesal, sebenarnya aku tidak terlalu kesal sih, karna aku tau ummiku memang suka menggodaku.

"hahaha" ummi masih saja tertawa yang membuatku menghela napas pelan.

"hei...hei...kenapa ni ribut-ribut?" tanya abiku yang baru datang karna tadi abiku asyik mengobrol dengan teman-teman lamanya yang baru berjumpa di hari kelulusanku.

"Abi... lihat nih ummi, dari tadi goda Ufa terus" aduku sambil memeluk abiku yang membuat ummiku terkekeh.

"Hei.. nggak malu dilihatin banyak orang?" Tanya ummiku ketika melihatku yang mulai bermanja ria dipelukan abiku.

"Biarin aja" rajukku sambil mengeratkan pelukanku ke abiku.

"Sudah sudah, nggak usah ribut-ribut, malu dilihatin orang" ujar abi menengahi perdebatan antara aku dan ummiku.

You Are My Destiny [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang