Chapter 20

13.8K 689 47
                                    

Tidak ada yang dapat menahan kebahagiaan keluarga Zaki saat ini ketika Zaki sudah sadar dari komanya.

Rasa syukur tak henti-hentinya mereka ucapkan, akhirnya Zaki kembali membuka matanya.

Tak terkecuali Sarah yang saat ini tidak dapat menahan rasa bahagianya.

Ketika dikabarkan Zaki sudah siuman, Sarah langsung berjalan tergesah menuju ruang ICU melihat keadaan Zaki.

Betapa senangnya hati Sarah ketika melihat mata teduh itu sekarang tidak terpejam lagi.

Saat ini Zaki masih diperiksa oleh dokter. Sehingga Sarah dan orangtua Zaki saat ini menunggu diluar.

Cklek

Dokter yang baru keluar dari ruangan Zaki itu tersenyum.

"Bagaimana keadaan anak saya dok?" Tanya ummi Zaki

"Dokter Zaki sudah sadar sepenuhnya dari komanya, tetapi kondisinya masih sangat lemah akibat kecelakaan dan operasi yang dialaminya. Jadi dokter Zaki akan membutuhkan pemulihan selama beberapa hari atau bisa lebih dari itu. Jangan paksakan dokter Zaki untuk bergerak karna saat ini badannya masih kaku dan sulit untuk digerakkan. Dan dokter Zaki akan dipindahkan ke ruang rawat setelah kondisinya membaik " Ujar dokter itu.

"Baiklah dok, terima kasih banyak dokter" ujar ummi Zaki dengan senyumannya

"Baiklah, kalau begitu saya permisi dulu buk, pak" ujar dokter itu

Setelah kepergian dokter itu, ummi dan abi Zaki serta Sarah langsung memasuki ruangan ICU itu untuk melihat keadaan Zaki.

Perasaan haru langsung menyelimuti hati mereka ketika Zaki yang saat ini tersenyum tipis kearah mereka.

Ummi Zaki dengan cepat langsung memeluk tubuh Zaki erat.

"Hiks Alhamdulillah kamu sudah sadar nak, jangan bikin ummi dan abi khawatir lagi" ujar umminya masih memeluk Zaki sedangkan Zaki hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya menanggapi ucapan umminya.

Baru sadar dari komanya menyulitkan Zaki untuk bergerak dan berbicara karna tenggorokannya yang sangat kering.

Abi Zaki mendekati Zaki dan mengelus kepala anaknya dan tersenyum sayang.

Sarah yang melihatnya tak kuasa menahan air mata yang menetes dari pelupuk matanya.

Zaki kemudian mengedarkan pandangannya dan dia dapat melihat Sarah yang sedang tersenyum kearahnya, Zaki membalas senyuman itu dengan senyuman tipisnya yang seketika menghangatkan jiwa Sarah.

Zaki kembali mengedarkan pandangannya dan tidak menemukan seseorang selain orangtuanya dan Sarah. Sedikit perasaan kecewa terbersit di hati Zaki ketika dia tidak menemukan seseorang yang dia harapkan berada disini.

"Sayang, ada apa?" Tanya umminya melihat perubahan raut wajah Zaki dan Zaki hanya memberikan senyuman tipis dan gelengannya kepada umminya tanda bahwa tidak ada apa-apa.

------------------------***------------------------

Setelah selesai melaksanakan shalat zuhur, Zulfa melangkahkan kakinya menuju ruangannya dan mendudukkan dirinya di kursi.

Brak

"Zulfaaa~"

Zulfa sudah tau siapa pelaku yang membuka pintu itu dengan kasar. Siapa lagi kalau bukan sahabat bawelnya itu.

"Ish Zulfa, kok nggak dijawab" ujar Ira sambil mengerucutkan bibirnya dan duduk disamping Zulfa sedangkan Zulfa hanya menghela napasnya malas.

"Ada apa Ira?" Tanya Zulfa

You Are My Destiny [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang