Chapter 30

12.5K 518 53
                                    

Chapter 30

Happy Reading
💛
💛
💛

-----------------------------***---------------------------

Satu minggu kemudian

Kediaman Zaki & Zulfa
06.00 a.m

Tak terasa, usia pernikahan Zaki dan Zulfa sudah lebih dari seminggu. Hari-hari mereka dipenuhi kebahagiaan hingga siapa saja terkadang iri melihat kemesraan pengantin baru ini. Jadwal pekerjaan mereka yang padat tidak membuat mereka melupakan tugas dan kewajiban mereka sebagai seorang suami dan istri. Sesibuk apapun mereka, disela waktu istriharat, Zaki dan Zulfa masih menyempatkan waktu untuk sekedar makan siang atau mengobrol santai.

Para pegawai di rumah sakit terkadang gemes melihat interaksi Zaki dan Zulfa yang tidak hanya mesra, tapi terkadang juga lucu karena perdebatan kecil di antara mereka.

Zulfa sendiri sangat menikmati perannya sebagai istri Zaki, hari-harinya bersama sang suami terasa begitu indah. Walaupun sama-sama lelah setelah bekerja, tapi jika sudah sampai di rumah dan saling berpelukan, rasa lelah itu terasa hilang.

Mereka tidak menyewa pembantu untuk urusan rumah dan dapur, karena Zulfa merasa masih sanggup jika hanya pekerjaan rumah apalagi pekerjaan dapur. Sedangkan untuk pekerjaan lainnya, mereka memiliki pembantu yang setiap harinya bekerja di rumah mereka.

Untuk urusan dapur, Zulfa memang tidak ada niatan untuk memiliki pembantu, karena Zulfa ingin dia langsung yang melayani suaminya, apalagi Zaki sendiri sudah terlalu jatuh cinta dengan masakan sang istri. Jadi, selelah apapun, Zulfa akan tetap menyempatkan masak untuk sang suami tercinta.

Seperti saat ini, Zulfa sedang sibuk berkutat di dapurnya. Pagi ini Zulfa hanya membuat nasi goreng berhubung Zaki harus datang pagi-pagi ke rumah sakit karena nanti ada jadwal operasi, jadi harus banyak yang Zaki persiapkan. Sedangkan Zulfa masuk shift siang hari ini. Jadi, masih bisa santai dan membantu menyiapkan segala keperluan Zaki serta beres-beres rumah.

"Fa, kamu ada lihat notebook mas nggak?" Ujar Zaki menyembulkan kepalanya di pintu dapur, membuat Zulfa menghentikan kegiatannya untuk menjawab pertanyaan sang suami.

"Tadi Zulfa letak di laci meja kerjanya mas" ujar Zulfa yang dibalas anggukan mengerti oleh Zaki yang kemudian langsung melesat menuju ruangan kerjanya.

Sedangkan Zulfa hanya bisa tersenyum pelan melihat sang suami yang sangat terburu-buru pagi ini.

Beberapa menit kemudian, Zulfa akhirnya menyelesaikan masakannya lalu meletakkannya di atas meja makan.

Zulfa kemudian berjalan menuju kamar mereka yang ada di lantai dua untuk memanggil Zaki, Zulfa berdiri di depan pintu kamar itu sambil melihat sang suami yang saat ini sedang berdiri di depan cermin sambil merapikan baju dan rambutnya.

"Apa semua perlengkapan mas udah siap? Udah di cek semua barang yang akan dibawa?" Tanya Zulfa yang kemudian melangkahkan kakinya memasuki kamar mereka.

"Sudah, tapi coba kamu cek lagi, mana tahu ada sesuatu yang terlupakan" ujar Zaki sambil membalikkan badannya lalu berjalan mendekati Zulfa yang saat ini sibuk mengecek barang bawaannya.

Zaki berdiri di belakang Zulfa lalu memeluk tubuh ramping itu dari belakang, membuat Zulfa menghentikan kegiatannya sejenak lalu tersenyum ketika merasakan pelukan hangat dari sang suami.

"Aku akan pulang telat malam ini, ada banyak laporan yang harus aku periksa dan juga ada beberapa operasi yang akan aku lakukan" ujar Zaki sambil meletakkan dagunya di pundak Zulfa. Sedangkan Zulfa hanya bisa tersenyum memaklumi sambil membalikkan tubuhnya untuk melihat sang suami.

You Are My Destiny [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang