Chapter 28

19.4K 921 100
                                    

Chapter 28
Happy Reading ❤

.
.
.

------------------------------***-----------------------

Faiz saat ini melangkah dengan semangat menuju ruangan Zaki, dia butuh penjelasan dari Zaki mengenai undangan yang diterimanya pagi ini.

Selama berada di ruangan kepada dokter tadi, Faiz tidak konsen sama sekali. Jadi, setelah semua urusannya selesai, Faiz tidak membuang waktu dan langsung melangkahkan kakinya menuju ruangan sang dokter bedah tampan itu.

"Baiklah Zaki, kamu harus menjelaskan semua ini" gerutu Faiz sambil berjalan dengan langkah menggebu-gebu membuat orang-orang yang disekitarnya hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan salah seorang dokter di rumah sakit ini.

Cklek

Brak

"ZAKIIIII" Teriak Faiz setelah membuka pintu ruangan Zaki dengan tidak elitnya sedangkan Zaki hanya bisa memijit kepalanya melihat kelakuan Faiz. Tidak perlu bertanya, Zaki tau apa yang akan dikatakan oleh Faiz sekarang, dan Zaki harus siap-siap menerima banyak pertanyaan dari sahabat anehnya ini.

"Sudah berapa kali aku bilang, kalau masuk itu ketuk pintu dulu, ucap salam, dan bisa nggak buka pintunya biasa aja" ujar Zaki sambil menghela napasnya sedangkan Faiz hanya bisa menyengir tanpa dosa kearah Zaki yang saat ini menyandarkan dirinya di kursi kebanggaannya.

"Hehe maaf Zak, biasa.. khilaf" ujar Faiz yang kemudian berjalan menuju Zaki dan mendudukkan dirinya dengan tidak sabar didepan Zaki.

"Zak, ini serius nih Zak" ujar Faiz dengan muka yang serius sedangkan Zaki hanya mendengus pelan melihatnya

"Kamu akan menikah?" Tanya Faiz dengan gaya seperti detektif yang mengintrogasi seorang saksi membuat Zaki menghela napas sambil menganggukan kepalanya.

"Bukankah kamu menerima undagannya?" Tanya Zaki santai

Brak

"Huwaaa.. ini sungguh luar biasa" ujar Faiz tak percaya sambil mendekap mulutnya setelah menggebrak meja Zaki saking terkejutnya sedangkan Zaki hanya bisa memegang dadanya karna terkejut.

"Zak.. zak.. kamu nggak bercanda kan?" Tanya Faiz dengan wajah yang masih tidak percaya

"Apakah pernikahan adalah suatu lelucon dokter Faiz?" Tanya Zaki membuat Faiz akhirnya percaya sambil kembali mendudukkan dirinya

"Huwa.. mantap bro" ujar Faiz kemudian dengan senyum lebarnya

"Dan apa benar kamu akan menikah dengan suster Zulfa?" Tanya Faiz lagi yang sudah kembali ke mode normalnya sedangkan Zaki hanya bisa menjawab dengan menganggukkan kepalanya sambil tersenyum

Brak

"SERIUS?" Teriak Faiz setelah kembali menggebrak meja Zaki membuat Zaki mendengus kesal

"Bisa tidak jangan teriak-teriak dan menggebrak mejaku, kalau meja ini rusak bagaimana?" Ujar Zaki kesal membuat Faiz hanya bisa menyengir pelan

"Hehe maaf.. aku terlalu bersemangat bro" ujar Faiz tanpa rasa bersalah

"Ini serius loh Zak.. aku benar-benar nggak percaya kalau kamu akan menikah dengan suster Zulfa, aku kira kamu nantinya akan menikah dengan dokter Sarah, ternyata prediksiku salah" ujar Faiz sedangkan Zaki hanya bisa tersenyum tipis mendengarnya

"Semuanya sudah diatur oleh Allah, termasuk jodoh, kita tidak tau siapa yang akan menjadi jodoh kita, bahkan orang itu bisa saja orang yang tidak kita sangka-sangka" ujar Zaki sambil tersenyum membuat Faiz mengangguk anggukan kepalanya.

You Are My Destiny [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang