Chapter 23

13.9K 726 92
                                    

Warning!
Chap ini hanya berisi tentang perasaan dari masing-masing cast, jadi belum ada kelanjutan ceritanya.. 😂

Semoga nggak mengecewakan ya..

Happy Reading

Zaki sekarang sedang duduk terdiam memikirkan semua yang dikatakan oleh abinya.

Saat ini hanya Zaki sendiri yang ada di taman ini, abi,umi, dan adiknya sudah masuk ke dalam rumah meninggalkan Zaki dengan segala pemikirannya.

Zaki memandangi langit malam yang saat ini sangat indah bertabur bintang.

"Ya Allah, hamba mohon, bantulah hamba" do'a Zaki didalam hati sambil tetap memandang kearah langit.

Seumur hidup Zaki, belum pernah dia merasakan hal seperti ini. Ini terlalu sulit untuknya.

Zaki sekarang dihadapkan dengan dua pilihan yang membuat dia bingung.

Apa yang harus Zaki lakukan? Tentu, semuanya harus Zaki serahkan kepada Allah, sang pemilik cinta. Hanya Allah satu-satunya yang dapat menjawab semua pertanyaan Zaki.

Zaki hanya seorang manusia biasa yang seumur hidupnya baru kali ini mengenal cinta. Ketika cinta itu hadir, Zaki merasa bimbang untuk memilih antara dua cinta.

Siapa yang harus dia pilih, orang yang dicintainya atau orang yang mencintai dirinya?

Zulfa dan Sarah.

Dua orang perempuan yang hadir dalam hidup Zaki dan sama berartinya bagi Zaki.

Zulfa, seseorang yang berhasil mencuri hatinya sejak awal berjumpa, perempuan yang pertama kali membuat Zaki merasakan apa itu cinta dalam hidupnya. Perempuan yang sudah membuat dia gila memikirkannya, perempuan yang membuat dia cemburu ketika melihat dia bersama orang lain. Seorang perempuan yang benar-benar dia cintai.

Sarah, perempuan lembut yang selalu memberikan perhatian kepadanya, perempuan yang dengan sabar menghadapi segala sifat yang dimilikinya, perempuan yang selalu mengkhawatirkan dirinya ketika terluka, perempuan yang ada selalu ada disampingnya dan mendukungnya. Perempuan yang dipilihkan orangtuanya untuknya.

Di satu sisi Zaki ingin menjadikan Zulfa miliknya, tapi, banyak keraguan didalam diri Zaki, belum tentu Zulfa juga mencintainya dan Zaki tidak sanggup menahan sakit hatinya jika Zulfa menolaknya.

Di sisi yang lain Zaki tidak ingin menyakiti hati Sarah dengan menolak perjodohan ini. Zaki tau, semua perhatian yang Sarah berikan kepadanya bukan hanya sekedar rekan kerja atau teman, tapi lebih dari itu. Zaki tidak bodoh mengetahui semuanya.

"Hahh" hanya helaan napas yang dapat keluar dari mulut Zaki.

Sekarang, Zaki hanya akan menyerahkan semuanya kepada Allah. Biarlah Allah yang menuntun Zaki, kemanakah hati Zaki akan berlabu. Dan Zaki tau, semuanya adalah yang terbaik untuk Zaki.

-------------------------***-----------------------

Sama halnya dengan Zaki, Zulfa saat ini sedang duduk di balkon kamarnya sambil memandang langit malam yang bertabur bintang dan sebuah bulan yang bersinar terang.

Zulfa menjulurkan tangannya keatas langit seakan-akan ingin menggapai bulan yang ada diatas langit itu.

Zulfa kemudian tersenyum sedih dan menurunkan kembali tangannya.

"Sampai kapanpun, aku tidak akan bisa menggapai bulan, karna aku ada di bumi, sedangkan bulan ada di langit, bulan terlalu jauh untuk ku gapai" ujar Zulfa lirih.

Sama seperti yang dirasakan Zulfa kepada Zaki. Zaki bagaikan bulan bagi Zulfa, terlalu jauh untuk Zulfa gapai.

"Bulan hanya akan ditemani bintang" lanjutnya sambil melihat kearah langit dengan mata yang berkaca-kaca. Ya, Zulfa tau, hanya bintanglah yang dapat menemani bulan. Dan bintang itu dokter Sarah, yang selalu ada untuk dokter Zaki.

You Are My Destiny [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang