=6=
Gedung Song Corporation, Juli, Musim Panas. (5 Tahun berlalu)
Beberapa orang segera membungkuk rendah singkat sebagai salam begitu seorang wanita dengan pakaian yang sederhana namun terkesan mewah itu melewati lobi gedung Song Grup menuju pintu utama, di mana sebuah mobil sedan mewah sudah menunggunya.
"Tuan muda sudah menunggu anda di mobil, Nyonya... aku memintanya untuk pulang ke rumah, tapi..."
Wanita cantik itu membuka kacamata hitamnya seraya mengangkat rendah tangannya, senyumannya mengembang sedikit. Apapun itu jika tentang putranya maka dia tidak akan marah. "Tak apa Yerin–ssi, aku bisa mengurusnya.."
Lantas sang sekretaris hanya mengangguk paham membuka pintu belakang mobil hingga tampak seorang bocah kecil duduk murung di dalamnya. Ia tersenyum lebar pada seseorang yang dipanggil Tuan Muda tadi. Dan duduk di sampingnya. "Halo, Yunheo putra Ibu? Kau menunggu lama?" tanya wanita itu, melihat orang yang ia tunggu sejak tadi datang akhirnya ia tersenyum lebar dan memeluk ibunya.
"Eomma!! Kenapa sejak kemarin Yerin Noona terus yang menjemputku ke sekolah dan bukan Ibu?" tanya bocah kecil lelaki bernama Yunheo itu, sang ibu hanya mengisyaratkan sekretarisnya untuk masuk segera ke dalam mobil. "Um, maafkan Ibu Yunheo. Ada hal yang harus Ibu urus jadi.." kata wanita itu menggantung kalimatnya,tak tega juga jika ia bilang bahwa keluarganya sedang dalam masalah besar atau lebih tepatnya perusahaan sang suami.
"Jadi?" Yunheo menunggu sang ibu meneruskan kalimatnya, ia mengangkat alisnya membuat ibunya ikut tertawa dan mengelus rambut putranya. "Ibu akan memberikan hadiah untukmu, apa yang kau inginkan?" tanya sang ibu dengan raut wajah jenaka, membuat putra kecilnya tampak berpikir.
"Ng..pergi ke taman bermain di dekat apartemennya Sewoon? Aku ingin mengembalikan pensilnya yang tak sengaja aku bawa tadi. Bolehkah Bu?" tanya Yunheo membuat sang Ibu berpikir sebentar, Yunheo pasti akan kecewa jika ia tak menurutinya sebetulnya sang suami menyuruh dirinya untuk pergi ke Jepang untuk menghadiri konferensi kerja sama malam ini, namun Yunheo lebih utama dari semuanya, pikirnya.
Yah,dirinya bisa pergi setelah menuruti keinginan Yunheo.
"Sekarang?" tanya sang Ibu meyakinkan Yunheo.
"Tentu saja!" jawab Yunheo antusias.
"Baiklah, tidak ada hal yang bisa Ibu tolak jika itu untukmu putera Ibu." ujar sang ibu seraya tersenyum lebar dan mengusap pipi Yunheo yang agak gembul. "Yerin-ssi, turunkan kami di perempatan jalan nanti. Yunheo ingin ke rumah temannya." pinta wanita itu.
"Nde, algeseubnida samoonim." ujar Ye rin tanggap. (Baiklah, saya mengerti Nyonya."
"Ibu tak usah naik mobil." kata Yunheo yang menarik blazer ibunya.
"Kenapa?"
"Aku tahu jalan yang cepat tanpa mobil. Ya?" Yunheo tetap memohon agar sang ibu menuruti permintaanya.
"Baiklah, Pak Ji dan juga Yerin-ssi kalian langsung pulang saja ke rumah."
"Baik, kami mengerti."
"Ayo, Song Yunheo?" ajak sang ibu dan mengulurkan tangannya.
**
Yunheo berjalan bersama sang ibu melewati beberapa blok dan jalan kecil, hingga mereka tiba pada sebuah jalan besar. Jika diingat lagi, dirinya sudah sangat lama berjalan kaki seperti ini. Dilihatnya, Yunheo sangat asyik menikmati perjalanan pendek itu dan tak terasa mereka tiba di apartemen yang dulu sempat memiliki kisah sendiri untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
【END】Book 2 : Let Me In
Fanfiction(Hold Me Tight Sequel) !! P.S - Biar ngerti baca Hold Me Tight dulu. !! Kisah yang sebenarnya baru saja dimulai.. Tentang .. Takdir yang harus dijalani dengan rasa mau tak mau, Takdir yang harus dihadapi dengan berani tanpa ada hak untuk mengubahny...