EXTRA 03. The Night Before The Wedding

406 56 2
                                    

EXTRA 03. THE NIGHT BEFORE THE WEDDING

"Ahjussi?" Eunha yang baru keluar dari kamarnya menangkap basah Baekhyun yang juga keluar dari kamar Eunki, berhubung besok gedung upacara pernikahan lebih dekat dari rumah Miyeon, jadi mereka semua kini menginap di rumah Miyeon yang ada di daerah Baebang-dong 1 lebih ke pinggiran Seoul.

"eh? Belum tidur ternyata," Baekhyun mengusap tengkuknya, mengantongi kunci mobilnya di saku belakang celananya dengan cepat. Sebelum Eunha dengan mata jeli menangkap basahnya lagi ingin pergi ditambah ini sudah cukup larut.

"Kau mau pergi?" Eunha dengan cuek membuka botol air mineral yang ada di meja makan, sisa-sisa dari makan malam tadi.

"Tidak, hanya mau mencari angin di luar sebentar."

Eunha mengangguk, tanpa bertanya lagi perempuan itu kembali masuk ke dalam kamar dan lampu di dalam kamar padam. Baekhyun mengetik sebuah pesan teks untuk seseorang yang berisi kalau dirinya baru saja bisa keluar rumah yang dijawab mengerti oleh si penerima pesan.

E X T R A 0 3 T H E N I G H T B E F O R E

"Selamat datang lagi di apartemen Do Kyungsoo~"

Baekhyun tersenyum kecil, kemudian melangkah masuk ke dalam unit apartemen sementara Kyungsoo menutup pintu rapat setelah Baekhyun melepas sepatunya di dalam antara ambang pintu dan ruang tamu.

"Kenapa kau ingin minum denganku malam ini, hyung?" Kyungsoo bertanya setelah melepaskan bokongnya di atas sofa yang berhadapan dengan Baekhyun, pria itu sibuk membuka kaleng bir kemudian menyesapnya sedikit dan menjawab tanya Kyungsoo

"maksudku ini malam sebelum pernikahanmu. Kalian bertengkar memangnya?"

Baekhyun mengentakkan kepalanya ke belakang, lalu terkekeh pelan. "Tidak, tadi sore baru saja kami makan ramyeon instan di minimarket dekat rumah ibuku. Kami baik-baik saja, dan dia terlihat bahagia." Baekhyun meneguk birnya lagi.

Kyungsoo ikut meneguk kaleng bir dari isinya yang baru ia seruput sedikit ketika Baekhyun datang. "oh ya, Aeri noona sempat menemuiku tadi. Dia sangat ingin berterimakasih padamu, dan meminta maaf untuk segalanya. Dan meminta pertolonganku bahwa dia tidak akan hadir dihari bahagiamu besok, dia berharap kalian bahagia."

Kyungsoo tentu merasa bahagia jika Baekhyun bisa kembali bahagia untuk menjalani hidupnya, karena lebih dari siapa pun Kyungsoo tahu keadaan keduanya saat dalam masa krusial. Tapi, ketika Kyungsoo melihat perubahan besar pada Aeri, keinginan besar wanita itu untuk kembali ke tempatnya berasal, membuat Kyungsoo merasa bahwa akan baik akhirnya jika Aeri bisa kembali bersama dengan seseorang yang benar-benar ia cintai, yaitu orang yang ada di hadapannya sekarang.

Tapi, Kyungsoo mengerti, bukan lagi Aeri orang yang bisa membuka hati Baekhyun yang terkunci. Namun, calon istrinya –orang itu adalah Baek Eunha.

"Aeri? Tadi kebetulan aku juga bertemu singkat dengannya di depan rumah saat kembali makan malam dengan Eunha, dia menitipkan putranya pada ibuku. Meski kami memang tidak berbincang banyak dan Aeri mengajak bicara Eunha secara pribadi."

Pandangan Baekhyun menerawang jauh pada susunan kaleng bir yang memang sudah tandas isinya, entah sejak kapan Baekhyun sudah membuka kaleng baru lagi dan begitu pula dengan Kyungsoo.

"Hyung, kenapa kau bisa memaafkan Aeri noona setelah semua yang dia perbuat selama ini dan bagaimana bisa perempuan yang akan kau nikahi besok membuka hatimu yang terkunci?"

Kyungsoo tidak tahu mengapa harus demikian ia begitu menginginkan Aeri untuk kembali dengan Baekhyun, tapi Kyungsoo pikir itu cukup untuk menebus segala dosa Aeri yang ia hasilkan untuk menyakiti Baekhyun tanpa ampun.

"Aku tidak tahu kenapa –tapi yang jelas aku dapat memaafkan Aeri karena Eunha mengatakan ini padaku; hidup dalam kebencian dan keinginan terbesarmu untuk membalas dendam pada seseorang yang menyakitimu tidak akan membuat perasaanmu menjadi lebih baik. Aku bahkan tidak tahu, sejak kapan dia berhasil untuk membuat hatiku kembali bergetar. Membuat diriku membuka diri untuk meletakkan rasa percayaku untuk orang lain setelah Aeri merusak kepercayaan itu,"

Baekhyun kemudian tersenyum, merebahkan tubuhnya di atas sofa. Meletakkan lengannya di atas keningnya, seraya memejamkan mata.

"dan, satu hal yang membuatku memutuskan untuk merasa yakin bahwa Eunha benar-benar layak untuk kupilih dan bukan Aeri adalah karena Eunha memang dilahirkan karena aku membutuhkannya, dan itu membuatku benar-benar merasa hidup. Dan alasan dia hidup adalah aku."

Kyungsoo ikut menyandarkan diri di sofa yang ia duduki, kebiasaan tidak tidur berbaring di rumah sakit membuat Kyungsoo merasa lebih nyaman jika tidur dengan terduduk.

"satu lagi, dia bilang padaku bahwa aku layak untuk bahagia. Dan, aku rasa akan setimpal jika Eunha merasakan hal yang sama seperti cara dia memikirkanku sampai seperti itu."

"Hyung, kau mencintai Eunha sebesar itu?"

"Perkara perasaan tidak ada yang abadi, tapi perasaanku untuknya mengakar kuat di sebuah akar pohon milik Tuhan yang disebut takdir. Dan, aku berharap setidaknya ini bisa sedikit lebih lama dari soal selamanya."

Kyungsoo terkikik, sadarnya sudah melayang. "Kau gugup dengan esok?"

"Aku tidak pernah tidak merasa gugup saat bertemu dengannya, saat mengawasinya pulang ke rumah, saat dia mengajakku untuk melakukan sebuah interview, saat di bandara, saat di rumah sakit, saat di minimarket, saat membawanya berlari di bawah hujan, saat membawanya melihat Jooeun, saat menyelamatkannya yang terluka karena Kai, saat menunggunya sadar dari koma, saat melamarnya bahkan saat tadi kami makan malam di minimarket aku selalu gugup. Dan, aku menyadari bahwa aku memang mencintainya sebesar dan sebanyak itu."

-SEKIAN-

PUBLISHED | 30.09 - 19.24

A.N : Extra chapter aku publis kalo aku pengen aja, jadi ini momen yang gak ada tapi diadain karena menurut aku seru huhehehe.. inget pas baca momen pernikahan Baekhyun dan Eunha

Yeri nanya, gimana bisa Kyungsoo tau kalau Baekhyun cinta banget sama Eunha. Dan Kyungsoo jawab, "Rahasia.."

Nah, ini scenenya gaes gitu jadinya :))) aku pengen jelasin kalo ya Baekhyun emang secinta itu ya sama Eunha ehehehe

【END】Book 2 : Let Me InTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang