Extra 02. Truly Feeling of The Bastard

411 55 0
                                    

EXTRA 02. Truly Feeling The Bastard

"Eunha,"sapa lelaki dengan dekik di pipinya. Eunha hanya memutar matanya, namun langkahnya tetap menuju pada lelaki itu sedang berdiri di sebuah bangku dekat dari taman. Berada di dalam sendirian, dan Baekhyun yang sibuk dengan koleganya, bicara dengan bahasa asing yang tak Eunha begitu pahami membuatnya merasa jenuh. Sepertinya, bukan dosa juga untuk mengobrol sebentar dengan Kai, pikirnya begitu hampir tiba di tempat Kai berada.

"Kau cantik malam ini." Pujian dari Kai membuat Eunha tersenyum kecil, "Terimakasih."

Hening kembali menyelimuti situasi keduanya sejenak, hingga akhirnya Kai yang memilih buka suara. "Apa hubunganmu dengan Baekhyun?" Kai bertanya dengan nada mirip polisi yang sedang interogasi. Eunha membasahi bibirnya, kerut keningnya terlihat samar muncul ketika Kai meliriknya sekilas begitu Eunha menatap Kai dengan tanya, "Kenapa memangnya?"

Kai menggedikkan bahu, "Hanya bertanya. Ada apa antara kau dan Baekhyun? Kau dibayar olehnya?"tanya Kai sarkas, tapi binarnya tidak menunjukkan itu, dia hanya sedang mengajak Eunha untuk bergurau saja. Matanya beralih pada langit malam setelah kepalanya mendongak ke atas. Pria itu masih tidak mengerti, kenapa dari sekian banyak orang harus Byun Baekhyun –dan juga kenapa harus malam yang indah begini? Sepertinya, Tuhan memang membuat eksistensi dirinya untuk ada di dunia hanya untuk merasakan kemarahan, kekesalan dan keputusasaan saja. Tidak pernah ia bahagia selama ini, yah –kecuali pada satu hari di masa silam.

Eunha melambai cepat di depan dadanya, matanya menunjukkan sorot terkejut menatap Kai yang sedang memandang langit yang jauh dari jangkauannya. "Eeh?Aku bukan wanita seperti itu,Kai-ssi!Jaga ucapanmu!" Suara Eunha sedikit meninggi mendengar judge Kai barusan tentang dirinya. Ya, memangnya siapa juga yang mau disuguhi pertanyaan sarkas seperti itu?

Lelah dengan langit yang tak memberi jawaban, ia kembali menaruh atensinya pada Eunha. "Baekhyun itu,tidak layak untuk kau pilih."jawab Kai terdengar serius di indra pendengar Eunha yang sedikit sibuk dengan heels yang menjadi alas kakinya malam ini sangat-sangat tidak membuatnya nyaman.

"Kenapa?"

Kai yang tadinya berdiri menyamping, menjadi menghadap kembali pada Eunha seperti saat pertama kali ketika dia menyapa Eunha beberapa menit lalu. "Karena aku lebih layak."jawabnya ringan, senyumnya tertaut hingga dekik di pipinya muncul begitu membuatnya memesona, tidak terkecuali Eunha yang sibuk mengangkat tajam kedua alisnya. Aura di dalam diri pria itu terlalu kuat sampai-sampai Eunha tidak bisa memungkiri kalau pria ini memang sangat membuatnya terpana untuk sejenak.

"Silakan saja bermimpi sesukamu. Aku lebih memilih untuk tidak memilih kedua di antara kalian.oh ya,boleh aku tanya sesuatu?" Eunha menjawab bergidik ngeri kemudian diikuti tanya di akhir kalimat yang ia suarakan. Tanyanya hanya untuk memuaskan rasa penasarannya saja, tidak lebih. Eunha bukan orang yang terlalu ingin tahu soal orang lain, kecuali itu soal Baekhyun –ia sangat-sangat ingin tahu.

"Segalanya akan kujawab,Nona cantik." Kai tersenyum miring menggoda, membuat Eunha hanya merapatkan bibir saja seraya memutar mata lalu akhirnya bersuara. "Apa pendapatmu soal istri dari Tuan Song?"

Kai sedikit membuka mulutnya, namun tidak langsung bersuara. Ia tidak menduga bahwa Eunha akan menanyakan soal wanita itu pada dirinya. Kepala Kai tiba-tiba menjadi terasa membeku, tidak tahu harus menjawab apa. Atau kalimat apa yang dapat ia deksripsikan untuk seorang yang sejak dulu ia kenal dan sekarang bertemu lagi tapi seperti Kai baru mengenal orang baru yang tak pernah ia ketahui sebelumnya. "ah,maksudmu Park Aeri?"

Eunha sudah menduganya, ada sesuatu yang menarik dari sekadar soal ulang tahun perusahaan. Adalah mengenai orang-orang utama yang hadir. "Kau mengenalnya ternyata."

【END】Book 2 : Let Me InTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang