Chapter 31

180 23 0
                                    

Autumn memperhatikan segala yang diucapkan oleh dosen di depan sana, ia benar-benar menekuni setiap kata yang terucap dari mulut sang dosen, sesekali ia menulis sepatah dua patah kalimat yang ia anggap penting.

Ternyata, menjadi seorang mahasiswi itu menyenangkan. Yah, mungkin ia bisa berfikir seperti itu karna masih menjadi maba, masih hangat dan belum di jejali oleh ribuan tugas dan antek-anteknya.

Tapi apapun itu, Autumn bersumpah akan menjalaninya tanpa mengeluh dan berusaha menjadi yang terbaik agar perjuangannya tak sia-sia.

Ia bersyukur dengan sifatnya yang terlahir menyenangkan serta ramah, karna hal itu, Autumn dengan mudah bisa berbaur diantara mahasiswa-mahasiswa lainnya.

Bel berbunyi menandakan habisnya pelajaran, Autumn memilih merapihkan buku-bukunya dan memasukkan ke dalam tas lalu melangkah keluar dari kelas bersama dengan Yuko.

"Akira, pacarmu menunggu di parkiran tuh" sahut Kirei seraya menepuk pundak Autumn tiba-tiba.

"Kenta-kun, maksudmu?" Tanya balik Autumn dengan alis yang mengerut.

"Iya, memangnya pacarmu ada banyak ya?" Gurau Kirei.

"Dia bukan pacarku tahu!" Potong Autumn dengan wajah yang memerah.

"Oh! Oh! Wajah Akira memerah!" Goda Yuko seraya tertawa.

Autumn menangkup pipinya yang terasa panas lalu berpamitan pada kedua temannya dan segera berlari menuju parkiran.

Benar saja, di depan sana, Kenta sedang menunggu sembari menyandarkan tubuhnya di mobil yang ia bawa.

Autumn menelan ludahnya, pemuda itu jelas-jelas menunjukkan ketertarikkannya pada Autumn!
Mana ada pemuda yang mau membuang-buang waktunya hanya untuk mengantar-jemput seorang gadis jika dia sendiri tidak menyukai sang gadis?.

Kenta sendiri merupakan bos-nya di Kafe. Lebih tepatnya, kembaran bos-nya, Kenji.
Sejak pertemuan pertama mereka di Kafe, Kenta tak segan-segan menunjukkan rasa sukanya kepada Autumn.
Dan hal itu jelas membuat Autumn risih serta tak enak hati.

"Kenta-kun?" Panggil Autumn seraya mendekat ke arah pemuda itu.

"Oh! Akira-chan! Aku baru saja mau menghubungimu" sahut Kenta dengan senyum yang terlukis indah di wajahnya.

"Kenta-kun datang kesini untuk... menjemputku?" Ujar Autumn dengan ragu-ragu.

Kenta mengangguk mantap.

"Ah, sebaiknya jangan lakukan ini, Kenta-kun" cicitnya pelan.

"Kenapa? Kau tidak suka ya?"

Autumn menoleh dan mendapati wajah Kenta yang jelas sekali menampilkan kekecewaan.
Oh Tuhan, jika seperti ini, Autumn mana tega.

"Bukan itu, hanya saja, aku merasa takut merepotkan-"

"Tidak! Kau sama sekali tidak merepotkanku, Akira-chan" potong Kenta cepat.

Waduh, salah ngomong. Harusnya sekalian aja gue bilang gue risih ya?, batin Autumn

"Aku-"

"Ayo Akira-chan, kau bisa terlambat bekerja jika tidak pergi sekarang" ujar Kenta sembari membukakan pintu mobilnya untuk Autumn.

Dan gadis itu hanya bisa pasrah dan mengangguk.

***

To: autumnkanadie@mail.com
Fr: summerkanadie@mail.com
Subject : -

Sudah hampir enam bulan berjalan semenjak kepergiaan kakak.
Rasanya waktu bergulir cepat sekali ya?
Bagaimana disana? Masih dingin atau saljunya sudah mulai mencair?

WinterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang