• Part 3 •

330 18 0
                                    

Kafka POV
________________

Aku baru saja sampai dan duduk disofa sambil memejamkan mataku sebentar. Keinan baru sampai langsung pergi masuk ke kamar. Mungkin ia akan tertidur sampai sore.

"Anak mama udah pulang. Mama beli puding coklat kesukaan kamu dan Keinan loh"Kata Keira (Mama Kafka dan Keinan)

Aku membuka mataku dan menatap Mama. Pasti ada maunya jika Mama buat sesuatu kesukaannya.

"Kali ini Mama mau minta tolong apa? Afka tau maksud Mama"

"Pintar juga kamu ya. Tau aja apa yang Mama pikirkan. Ehm.. hari ini kan kifa baru pindah kesini. Mama minta tolong buat kasih Puding juga ke tetangga sebelah"Kata Keira tersenyum.

Kan, aku sudah tau ini akan terjadi. Aku pun menghela nafas kasar lalu menghampiri Mama.

"Oke. Apapun untuk Mama"Kataku. Mama tersenyum lalu mengambilkan kotak yang berisi puding coklat di dalamnya dan memberikan kotak tersebut pada anaknya.

"Ingat. 3S. Salam. Senyum. Sapa. Jangan datar-datar mukanya. Takut tetangga pada gak suka loh nantinya"Kata Keira tersenyum dan mencolek hidung anaknya.

"Iya,Ma. Afka pergi dulu"

Aku pun berjalan keluar dari rumah dan pergi ke rumah sebelah. Aku sempat berhenti melangkah dan diam tepat di depan taman rumah. Lalu aku melanjutkan langkahku menuju rumah yang terletak tepat disebelah rumah ku. Ya, aku dan keluarga ku baru pindah kesini 2 hari yang lalu. Tapi sebenarnya, dulu aku sempat tinggal disini dan pindah karena pekerjaan Ayah yang mengharuskan tinggal di Amerika selama beberapa tahun.

Aku berhenti tepat di depan pintu masuk rumah tersebut, aku melihat ada bel disama lalu aku memencet tombol tersebut.

1...2...3...

Hening.

Lalu aku memencet tombol tersebut lagi.

Ini rumahnya berpenghuni gak sih? -batin ku dalam hati dan mulai sedikit kesal.

Baru hendak memencet tombol bel untuk yang ketiga kali nya, tiba-tiba pintu terbuka. Aku pun lansung berdiri tegak dan menatap kedepan.

"Ini dari tetangga se--"

Aku terdiam melihat perempuan yang berada didepan ku saat ini.

"ELO?!"Teriak ku dan dia kaget bersamaan.

Author POV
_______________

"Ah, dari tetangga sebelah ya? Kamu yang baru pindah 2 hari yang lalu,kan? Sini masuk dulu, jangan melamun gitu"Kata Luna tersenyum.

"Ana, jangan melamun juga. Suruh masuk atau ajak duduk dong"Kata Luna. Lalu Ana tersadar dari lamunannya.

"Sini masuk dulu,kak"Ajak Ana. Ia benar-benar gugup sekarang.

"Ah, engga perlu, tante saya cuma mau bawain ini. Mama barusan beli tadi"Kata Kafka tersenyum tipis. Lalu memberikan kotak yang berisi puding coklat pada Luna.

Oksigen mana oksigen. Gue butuh oksigen sekarang juga! -batin Ana dalam hati.

"Ohh.. gitu... kamu.. Keinan atau Kafka ya?"Tanya Luna tersenyum.

"Kafka,tante"

"Ohh.. Kafka udah besar sekarang yah. Salam buat Mama dan Papa kamu ya"Kata Luna.

"Iya tante, kalo gitu, saya permisi dulu"Kata Kafka tersenyum kecil lalu pergi.

"Ana... Ana.."Kata Luna menyadarkan putrinya itu sambil melambaikan tangan ke depan wajah putrinya. Ana terlihat diam membeku dari tadi.

"Ma, Ana kenapa?" Tanya Danzell yang baru datang.

Love At First SightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang