• Part 18 •

224 11 1
                                    

Author POV
__________________

Seminggu sudah berlalu sejak festival berlangsung, dan sudah seminggu juga ada seseorang yang terus memberikan Ana coklat putih dan bunga matahari di kolong meja nya beserta suratnya. Tapi dilihat dari ukuran, warna, dan tulisan di kertas berbeda Ana menduga pengirimnya berbeda-beda.

"Hari ini ada barang lagi di kolong lo?"Tanya Kayla dan Ana menggeleng.

"Mana barang-barangnya lo bawa sekarang?"Tanya Yura dan Ana menggeleng lagi.

"Lo gak buang kan?"Tanya Echa dan Ana lagi-lagi mengelengkan kepalanya.

"Jawab kek jangan cuman geleng-geleng aja"Kata Kayla.

"Gue ga bawa. Gue taruh dirumah. Maunya dibuang tapi sayang itu kan barang kesukaan gue juga"Kata Ana. Mereka bertiga kompak menghela nafas.

"Suratnya? Dimana?"Tanya Yura.

"Ya gue taruh di rumah juga"Kata Ana

"Yaelah baru aja gue mau bantu mecahin misteri ini. Siapa sih yang ngirim gue penasaran"Kata Kayla.

"Gue juga penasaran"Kata Echa.

Ana dan Kayla pernah datang kesekolah pagi-pagi untuk tau siapa pengirimnya, tapi ternyata dia tidak datang dan malah ada saat jam istirahat berakhir ternyata barang tersebut ada di kolong Ana karna Ana memang sering pergi ke kantin bersama temannya. Pernah sekali Ana datang pagi-pagi juga tidak pergi ke kantin, dan hasilnya adalah pengirimnya tidak mengirimkam barangnya mungkin tau karna Ana terus berada di kelas.

"Ck tau ah. Pusing gue malah suratnya pake angka sama huruf gak jelas lagi"Kata Ana.

Disurat berwarna biru muda bertuliskan

I'm Sorry
-5261
Dengan 6 surat yang bertuliskan sama

Sedangkan disurat berwarna biru tua bertuliskan

Maaf
-X

Maaf
-N

Maaf
-S

Maaf
-X

Maaf
-N

Anehnya surat biru tua tersebut mengirimkam surat tersebut di hari berturut-turut. Dengan huruf pengirim berbeda tetapi kata di dalam tersebut sama. Ana mengiranya banyak orang yang meminta maaf padanya. Tapi Ana tidak mengerti kenapa begitu tiba-tiba dan mengirimnya melalui surat?

Malam harinya saat Ana belajar dikamarnya ia menjadi tidak fokus karna surat tersebut dan hujan yang daritadi tidak henti-henti. Memang saat Hujan dan Ana sedang dikamar ia menjadi sedikit sensitif karena suara hujan membawa perubahan suasana.

Ana pun membuka laci meja belajarnya dan mengeluarkan semua surat dan mengurutkannya. Ana pun menelpon Kayla untuk meminta bantuannya.

"Kay.."

"Apa? Bantuin mecahin surat itu lagi?"

"Iya. Gue mati penasaran sumpah. Gue jadi gak fokus belajar. Apalagi sekarang hujan juga. Tambah depresi gue"Kata Ana.

"Oke gue bantu.. coba kasih tau gue apa aja yang ditulis disana"Kata Kayla.

"...5261...X..N..S..X..N..?"

"Itu kode pos apa gimana tuh. Ngirim surat aja pake kode angka sama huruf gak jelas"

"Aduhh ini apaan sihh,Kay. Gue kan gak pinter kode-kode gini. Dikira gue pramuka sejati apa?"Kata Ana kesal. Tiba-tiba raut wajahnya langsung  berubah.

Love At First SightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang