• Part 23 •

114 6 0
                                    

Author POV
________________

Keesokan harinya Ana bersemangat pergi ke sekolah diantar Darrell. Semalam, Papanya yang super keras kepala dan susah di tentang itu akhirnya juga memberikan Ana izin untuk ikut camping.

Flashback On.

Saat ini Noel, Luna, Darrell, Danzell dan Diana sedang makan malam bersama. Dan Ana mulai bersuara.

"Papa"Panggill Ana.

"Ada apa,Ana?"Tanya Noel.

"Um.. Ana izin mau ikut camping boleh kan?"Tanya Ana pelan.

"Ti--"Belum selesai Noel bicara, istrinya,Luna menatap Noel sambil memegang tangannya. Begitu juga dengan Darrell dan Danzell yang menatap Papanya.

"Oh C'mon... bisakah kalian berhenti saling bertatap seperti itu? Jangan-jangan kalian sedang berbicara lewat mata batin"Kata Ana mulai kesal.

"Oke. Papa izinin"Kata Noel dan membuat Ana girang.

"Dengan 1 syarat, jika terjadi apa-apa, mau tidak mau Ana harus pulang kembali ke rumah. Dan untuk Darrell-Danzell. Kalian harus menjaga Ana disana. Jika Papa tahu terjadi apa-apa yang melibatkan kalian, Papa tidak akan mengizinkan apapun untuk kalian, mengerti?"Kata Noel.

"Mengerti,Pa"Kata Darrell-Danzell-Diana kompak.

Flashback Off.

Ana sampai di kelasnya dengan senyuman yang masih menempel diwajahnya.

"Ehem.. kayanya ada yang happy nih"Kata Echa. Dan Ana mengangguk.

"Gue ikutan camping!"Seru Ana tersenyum.

"Apa? Lo ikutan camping?!"Tanya Yura yang baru datang bersamaan dengan Kayla-Azka-Dava. Ana pun berbalik dan menatap mereka.

"Iya! Gue di ijinin!"Kata Ana tersenyum.

"Akhh!! Akhirnya! Gue seneng bgt kita semua ikutan"Kata Yura berlari dan menghampiri Ana lalu memeluknya. Lalu Kayla dan Echa bergabung dan mereka saling berpelukan. Dava dan Azka yang melihatnya hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.

"Emangnya kenapa sebelumnya lo gak diijinin,Na?"Tanya Azka. Seketika Ana jadi sedikit kaku dan melepaskan pelukannya.

"Gue berbeda dari yang lain. Dan gue sendiri juga kondisinya terbilang sensitif. Gue punya alergi dingin, debu, dan seafood. Setiap gue mulai kedinginan, gue akan langsung bersin-bersin dan timbul bintik-bintik merah di tangan. Sama halnya dengan terkena debu tapi tidak sampai timbul bintik-bintik. Kalo seafood, itu bakal fatal bgt kalo sampai gue makan itu. Muka gue langsung bintik-bintik terus lama-kelamaan membengkak dan tenggorokan gue akan gatal parahnya gue bisa sesak nafas. Makanya gue rasa karna kondisi gue yang begini membuat orang tua gue overprotektif bgt sama gue"Kata Ana tertunduk lesu sambil menghela nafas yang menyadari bahwa dirinya memang 'berbeda' dari yang lain.

"Bukan cuma lo yang begitu. Gue juga punya kekurangan. You know,kan? Gue punya penyakit miokarditis yang membuat gue harus menjaga pola makan dan tubuh harus tetap sehat"Kata Azka.

"Gue juga punya alergi sama kacang"Kata Dava

"Gue alergi sama bulu anjing, tanda-tanda nya sama kaya lo kalo alergi dingin"Kata Yura

"Gue alergi sama Ayam, jadi gue cuma bisa makan seafood dan sapi"Kata Echa.

"Lo tau kan gue alergi sama bulu kucing dan buah nanas, jambu, bengkuang, timun. Lo gak sendirian,Na. Maksudnya, tiap orang ya memang berbeda-beda tapi kita sama sama masih makhluk hidup"Kata Kayla. Ana tersenyum menatap Kayla lalu beralih menatap Yura-Echa-Azka-Dava.

Love At First SightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang