• Part 6 •

236 14 0
                                    

Author POV
________________

Ana baru sampai disekolahnya dan bergegas pergi ke kamar mandi untuk mengganti celana olahraga training nya dengan rok. Kemudian mencuci wajahnya dan mengelapnya menggunakan tisu. Ana juga tak lupa menggunakan bedak tipis juga mengoleskan liptint pada bibirnya.

"Beres...Ah. lo memang terlahir cantik Diana Elmira"Kata Ana tersenyum. Untungnya toilet sepi jadi tidak ada yang mendengarnya.

Ana keluar dari toilet dan merasakan hal yang lama terulang lagi. Ia mencium bau asap rokok.

"Ah..abaikan..abaikan...jangan berbalik Ana"Kata Ana namun ia menuruti kata hatinya untuk mencari tau siapa yang merokok di pagi hari. Dan benar saja. Ana melihat Eza yang sedang merokok. Eza menatap Ana sambil mematikan rokoknya dengan ujung sepatunya. Ana tidak peduli dan memutar balik badannya dan berjalan.

"Kenapa lo pergi? Lo gak mau marahin gue lagi?"Tanya Eza. Ana terdiam di tempat tanpa memandang Eza.

"Kenapa diam?"Tanya Eza tapi Ana masih tidak mau bicara. Ana malah melangkah pergi.

"Stop atau gue cium lo"Kata Eza dan Ana langsung menghentikan langkahnya.

"Lo gak ada niat minta maaf untuk yang waktu itu?"Tanya Eza yang sekarang kini sudah berada tepat dihadapan Ana. Ana mengalihkan wajahnya. Ia sangat tidak suka bau asap rokok.

"Kenapa lo diam, jawab gue!"Jawab Eza yang mulai naik darah.

"Mulut lo. Bau rokok"Kata Ana setelah itu ia langsung meninggalkan Eza sendirian.

"Tcih. Lo bakal jadi milik gue,Ana"Kata Eza tersenyum miring lalu pergi.

Ana baru sampai dikelasnya, ia menaruh tasnya dengan kasar diatas meja. Kayla yang duduk di sebelahnya sempat terkejut.

"Lo pagi-pagi buat gue kagetan aja. Kenapa sih?"Tanya Kayla.

"Eza.. dia ngomong sama gue dan mulutnya bau rokok. Gue gak suka"Kata Ana kesal.

"Kan udah gue peringatin lo harus hati-hati sama dia"

"Ck. Gue tau. Hati gue yang salah"

"Hah? Hati lo kenapa?"

"Ck. Udah ah" Ana membuka tasnya lalu mengeluarkan coklat dari dalam tasnya dan memberikan pada Kayla.

"Dari kak Rell"Kata Ana

"Seriusan? Coklat ini buat gue?"Tanya Kayla bersemangat.

"Bukan. Gue dikasik itu kemarin karena gue ngambek sama dia. Dia janji beliin coklat. Ya gue bagi sama lo. Bagi juga ke yang lain"

"Ck. Lo mah buat gue jatuh dari ketinggian. Padahal gue tadi udah berharap"

"Makanya lo deketin jangan diem aja. Ah iya.. tadi gue bego bgt"

"Bego kenapa?"

"Gue bilang suka ke kak Kafka"

"Oh ya? Terus dia bilang apa?"

" 'gue gak suka sama lo' dia bilang gitu. Ck. Kurang apa sih gue. Cantik. Iya. Tinggi. Lumayan. Putih. Iya. Pintar. Iya. Banyak juga yang mau sama gue, iyakan?"

"Iyasih.. eh tapi lo terlalu memuji diri lo sendiri tau gak? Pede bgt sih lo"Kata Kayla dan memakan coklat.

"Ya terus gue gak tau gmna cara buat kak Kafka suka sama gue"

"Ya lo harus tau tipe dia kayak gimana. Pokoknya lo kepoin tentang dia"

"Emang berhasil ya? Setau gue, cowok bakal risih kalo yang namanya di 'kepoin' gue aja risih kalo ada yang kepoin gue"

Love At First SightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang