Author POV
________________Bel istirahat berbunyi. Kayla dan Ana berjalan keluar dari kelas dan menuju kantor, saat berjalan menuju kantor, Ana dan Kayla sempat berpapasan dengan Kafka -Ana tau jelas itu siapa. Ia bisa membedakan antara Kafka dan Keinan karna memang model rambut keduanya juga cukup berbeda- Namun Ana hanya melewatinya tanpa memandang Kafka sedikit pun. Entah kenapa Ana marah dengan Kafka atas kejadian kemarin, tapi Ana masih tahu diri. Ia bukan siapa-siapa Kafka jadi ia tidak berhak untuk cemburu.
Sampai depan kantor mereka bertemu dengan Darrell.
"Masuk, udah ditunggu Bu Yuli di dalam"Kata Darrell. Bu Yuli adalah guru BK di sekolah. Ana menatap Darrell,bahkan hingga sekarang ia tak sedikit pun menanyakan keadaannya bagaimana? Apa kakaknya ini tidak khawatir dengan kondisi adiknya? Walau Ana tahu ia tidak apa-apa tapi kenapa kakaknya ini tumben tidak menanyakan bagaimana kondisinya.
Ana dan Kayla saling bertatapan lalu mereka berdua masuk kedalam, tepatnya Ruang BK.
Didalam dilihatnya Bu Yuli-Rachel-Alena ada di dalam, namun mengapa Rachel menangis? Dan Alena yang tampak sedang menghiburnya dengan mengelus punggung Rachel.
"Diana, Kayla, duduk"Kata Bu Yuli. Ana pun duduk bersebrangan dengan Rachel begitu juga dengan Kayla yang duduk bersebrangan dengan Alena.
"Ibu sudah dengar semua dari Rachel, dia bilang kamu yang memulai semuanya lebih dulu. Bahkan berani juga lebih dulu menjambak rambutnya? Hanya karena masalah Rachel yang tidak sengaja me nabrak mu.."
"...Ibu tahu, kamu boleh marah tapi tidak sampai segitunya kan? Apalagi dengan kekerasan begitu. Ibu tidak menyangka kamu seperti ini padahal setahu Ibu Darrell Ketos yang di puji-puji atau sifat mu memang sama seperti Danzell yang suka cari masalah"Kata Bu Yuli.
A-Apa??
"B-Buk, apa maksud ibu? Saya tidak mengerti ucapan Ibu. Apa Ibu tidak ingin mendengarkan penjelasan saya dulu?"Kata Ana. Ia mengepalkan kedua tangannya. Geram pada Rachel ingin melampiaskan kemarahannya padanya tapi ia tidak ingin memperbesar masalah.
"Tidak. Semuanya sudah jelas. Tidak perlu di perpanjang"Kata
"Lalu apa gunanya saya disini? Saya saksi disini juga,Bu. Ana tidak melakukan itu. Rachel yang memulainya,Bu. Dia bahkan yang lebih dulu menjambak rambut Ana"Kata Kayla. Ia tidak bisa diam saja melihat sahabatnya di fitnah seperti itu.
"Kamu membela Diana karna kamu temannya. Ibu sudah ada buktinya yang dikirimkan oleh Alena. Tidak usah membelanya lagi"Kata Bu Yuli, ia juga menunjukan sebuah video yang memperlihatkan Ana yang sedang menjambak rambut Rachel. Ana tercengang melihatnya begitu juga Kayla. Ini pasti sudah di edit sebelumnya!
"T-Tapi Bu--"
"Sudah cukup. Diana, kamu Ibu hukum membersihkan lapangan basket indoor selama 3 hari mulai dari hari ini. Dan jangan lupa kamu untuk mengucapkan maaf kepada Rachel.Kalian bisa kembali ke kelas masing-masing"Kata Bu Yuli.
Ana masih tercengang dengan ucapan Bu Yuli. Ia tidak terima siapa yang mencari masalah siapa yang dihukum. Apalagi lapangan basket indoor itu tidak kecil. Sangat besar malah.
Rachel dan Alena berdiri lalu keluar dari ruang BK. Sebelum pergi, ia sempat mengeluarkan senyum smrik-nya kepada Ana. Ana semakin geram. Ia mengepalkan kedua tangannya. Kayla pun memegang tangan Ana yang mengepal dan mengisyaratkan Ana agar tetap tenang. Dengan pasrah Ana berdiri bersamaan dengan Kayla. Tapi sebelum pergi Bu Yuli berbicara lagi dengan Ana.
"Jika Ibu tahu ada yang membantu memberishkan lapangan tersebut, Ibu akan tambah hukuman kamu"Kata Bu Yuli.
"Baik,Bu"Kata Ana lalu keluar dari Ruang BK dengan raut wajah kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love At First Sight
Novela Juvenil• Squel dari wattpad 'Stand By Me' • Diana Elmira Chovaski. Gadis yang belum pernah sama sekali mengalami jatuh cinta dan pada suatu ketika ia menemukan Cinta Pertama nya. Pertemuan yang mengejutkan baginya. 'Cinta Pandangan Pertama'. Itu yang ia r...