• Part 5 •

223 15 0
                                    

Author POV
__________________

Ting.. Tong..

Ana yang kebetulan sedang berada di ruang keluarga lantai 1, berjalan dengan malas untuk membuka pintu.

Saat Ana membuka pintu Ana terpaku. Yang ada di depannya saat ini adalah Eza. Keduanya sama-sama saling menatap beberapa detik namun Ana langsung mengalihkan wajahnya.

"Hai..Ana.. Danzel ada dimana?"Tanya Nolan dari belakang Eza yang tiba-tiba muncul. Ana pun menghela nafas lega.

"Kak Zell diatas. Naik aja langsung"Kata Ana dan memberi mereka jalan. Angga dan Nolan langsung naik ke atas dan masuk ke kamar Danzel karena mereka sudah pernah kesini sebelumnya. Tapi Eza masih terdiam menatap Ana. Ana yang ditatap itu langsung canggung dan gelagapan.

Ck. Kenapa masih diem disana sih. -batin Ana.

Eza melangkah mendekati Ana, Ana merasa gugup dan mundur tiap kali Eza melangkah maju mendekatinya. Namun Ana sudah terpojok saat dibelakangnya ada sofa, Ana hampir saja terlonjak jatuh kebelakang sebelum Eza menolongnya dengan memegangi pinggangnya.

Hiik...

Ana tiba-tiba saja cegukan. Ia menutup matanya karena malu.

Tiba-tiba sebuah tangan menarik Ana menjauh dari Eza.

"Lo apain adik gue?"Tanya Darrell ketus. Ana yang berdiri di balik punggung Darrell menghela nafas lega.

Eza menatap tajam Darrell lalu pergi masuk ke kamar Danzel.

"Huftt.."Ana membuang nafas lega. Namun ia teringat bahwa ia marah kepada kakaknya karena mengucapkan 'itu' tadi siang. Ana pun menjauh dari Darrell. Tapi Darrell menghampiri Ana.

"Maafin kakak tentang tadi siang. Nanti kakak beliin Coklat,jadi jangan marah lagi ya.."Kata Darrell tersenyum sambil menepuk puncak kepala Ana.

"Kakak mau pergi ke sebelah dulu..bye"Kata Darrell lalu pergi. Ana melihat Darrell membawa buku dan beberapa alat tulis ditangannya berarti dia akan belajar di rumah sebelah.

Eh? Itu kan Rumah Kafka! -Batin Ana. Ana langsung berlari menuju kamarnya dan melihat ke jendela balkon kamarnya. Ternyata jendela dan gordenya tertutup dan Ana tidak bisa melihat apa-apa darisana.

"Ck. Dia pasti tau kalo gue sering ngintipin dia dari sini"Kata Ana. Lalu ia menutup mulutnya sendiri dengan kedua tangannya.

"Apa? Mengintip? Enggak.. bukan itu juga kalik"Kata Ana berbicara sendiri. Lalu ia berbaring diatas tempat tidurnya dan mengecek notification yang masuk.

Kayla : Ana, lo ada dirumah,kan?

Diana : Ada, tapi Kak Rell gak ada dirmh

Kayla : gue kan nyari lo bukan kakak lo.

Diana : ya tapi niat lo kalo mau kermh gue juga nyari kak Rell,kan?

Kayla : hehe, iyalah. 10 menit lagi gue dtg ke rmh lo.

Read.

Ana hanya mengreadnya lalu mengecek notif lainnya.

"Ya..de..ka? Grup apa ini?"Tanya Ana lalu membuka chat grup tersebut.

YADEKA

Yura : gue buat grup ini supaya kita bisa lebih akrab kedepannya. Kita juga bisa saling sharing disini.

Love At First SightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang