• Part 12 •

196 13 0
                                    

Author POV
________________

Bel pulang sekolah berbunyi, 5 menit sebelum bel Ana mengline Darrell.

Diana : kak, pulang terlambat?

Darrell : iya,Na. pulang sama Danzel ya. Hati-hati dijalan. Inget pakai masker sama jaket.

Diana : oke,kak.

Ana pun buru-buru memakai jaketnya dan masker lalu pergi ke kelas 11 IPS-1.

Pada saat itu semua murid kelas 11 IPS-1 keluar, Ana pun menunggu sambil menyandarkan tubuhnya di dinding.

"Eh, ada Ana. Sendirian? Yura mana?"Tanya Nolan yang baru keluar dari kelasnya.

"Yura msih dikelas,kak"

"Ohh gitu.. lagi nungguin siapa? Danzel atau Eza?"

"Kak Zel. Mau pulang bareng dia"

"Ohh, Danzel msih dikelas sama pacarnya. Mungkin bentar lagi keluar. Kalo gitu gue duluan ya, mau nyari Yura"Kata Nolan tersenyum.

"Iya,kak"Ana balas tersenyum kecil lalu Nolan pun pergi.

Ana berdecak kesal. Ia sudah menunggu selama 5 menit tapi Danzel belum keluar juga, padahal Ana ingin cepat-cepat pulang dan ingin tahu bagaimana kondisi Kafka dirumah.

"Ihh..lama bgt sih. Ngomongin apa sih sama pacar lama bgt"Gerutu Ana kesal. Ana mengambil handphonenya dan hendak menelpon Danzel. Tapi handphonenya direbut seseorang.

"Heh, balikin handphone gue!"Kata Ana. Dan ternyata yang mengambilnya adalah Eza.

"Wait a minute"Kata Eza. Lalu mengetik sesuatu di handphone Ana. Tak lama kemudian dering terdengar dari handphone lain. Eza mengambil handphonenya dari saku celana dan mematikan panggilan tersebut agar handphonenya tidak berdering lagi. Ternyata yang dilakukan Eza adalah bertukar nomor.

"Balikin handphone gue!!"Kata Ana dan berhasil merebut handphonenya.

"Makasih nomornya"Kata Eza mengacak rambut Ana. Ana pun geram dan kesal lalu menginjak kaki Eza.

"Aduh!"Keluh Eza kesakitan dan mengusap kakinya yang diinjak Ana.

"Rasain!"Kata Ana lalu pergi.

"Sialan"Umpat Eza.

Lalu Ana pun menelpon Danzel.

"...cepetin ke parkiran. Jangan pacaran aja!"Kata Ana kesal lalu memutuskam panggilan dan pergi ke parkiran.

Dan saat Ana menunggu tepat di motor Danzel ternyata Eza parkir disebelah motor Danzel. Ana pun bertemu kembali dengan Eza. Dengan suara yang kecil Ana mengumpat karena ia bertemu dengannya lagi. Eza pun mendekati Ana dan memojokan Ana. Ana terpojok dan bersandar pada Motor Ninja milik Danzel.

"Sekarang lo gak bisa kabur,kan?"Kata Eza dan mengeluarkan senyum smirk-nya.

Ana pun berdecih dan memalingkan wajahnya. Eza memegang dagu Ana agar ia menatapnya. Eza menatap Ana dengan tatapan yang Ana tidak mengerti raut wajahnya. Jarak mereka hanya tinggal beberapa centi saja. Ana pun menepis tangan Eza dari dagunya.

"Mau gue tendang lagi? Dibagian mana?"Kata Ana ketus.

"Ehem"Kata Danzel berdeham dari belakang. Ana reflek mendorong Eza dan menjauh darinya.

"Kenapa berhenti, kalian lanjutin aja. Kalo gtu gue samperin Keyzia dulu"Kata Danzel dan terkekeh.

"Cpt pulang atau gue tabok nih?"Kata Ana kesal lalu mendekati Danzel.

Love At First SightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang