sebelumnya makasih udah mau baca crita ga jelasku hehehe...
aku seneng banget da yg mau baca kirain g laku* pesimis
saya baru belajar menulis jadi makasih banget buat yang mau vote and coment
lov u
ehm aku g pede...
critanya mulai nich
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
aku bodoh benar-benar bodoh, idiot tolol orang yang benar-benar tidak berguna.
hal yang kulakukan hanya menangis, ku bungkam tangisku dengan menggigit tanganku sendiri. tubuhku
gemetar hebat, ku kukerahkan keberanianku mendorong pintu didepanku entah apa arti tatapan mata mereka.
'ayolah jangan pedulikan'
kualihkan pandanganku kearah Felix yang masih terbaring ditemani ibunya. kuambil nafas dalam-dalam ... TUHAN otakku benar-benar sudah tidak waras 100%
"tante maafin saya..." kepalaku tertunduk "saya mohon biarkan saya disini" apapun akan aku lakukan asal tidak diusir LAGI
menangis berlutut memohon apapun akan kulakukan dan baru aku sadari mereka salah mengenaliku sebagai Diandra Natasha si gadis brengsek itu.aku harus memberi tahu mereka 'aku bukan Diandra' tapi kenapa aku merasa sebaliknya
penderitaanku belum berakhir tak ada yang peduli padaku ... harusnya aku pulang hidup tenang tanpa intimidasi orang tak ku kenal. tangan ku mengepal memukuli kakiku sendiri kebiasaan burukku. Sergio melihatnya, aku langsung membuang muka menghindar. waktu terasa panjang dan menyiksa, semua orang diam tak banyak bicara bagi ku ini jauh lebih baik dari pada diusir setidaknya aku bisa menjaga Felix dengan berada disisinya. berkali-kali ku teguk air dalam botol hingga tandas, aku masih haus ...
bahuku merasakan sesuatu yang dingin menempel, Sergio menawari air minum yang langsung kuteguk setelah kulihat ia membukanya untukku.
"aku senang kamu kembali" aku tersedak
apa artinya aku boleh disini
aku senang jangan tanya kenapa aku tersenyum
.
.
.
.
..
sudah 3 hari Felix masih koma
mama Felix masih mendiamkanku
aku harus bolak-balik rumah-tempat kerja-rumah sakit demi Felix. Rutinitas normalku hancur hidupku berubah total belum lagi sikap aneh Sergio si pria besar berbadan gorila. sikapnya dingin jika ada orang lain selain aku tap saat tinggal berdua jangan bilang aku GR, dia sering mencuri pandang padaku
otaknya pasti RUSAK
tapi hal tergila yang terjadi dihidupku adalah aku tak lagi peduli mereka menganggapku sebagai siapa Diandra Nathasa atau bukan yang penting aku bisa bersama Felix titik cukup Felix yang koma jangan aku...
Jangan berfikir aku memiliki hubungan dengan Diandra Nathasa yang cantik. Bumi dan langit adalah perumpamaan yang tepat untuk menggambarkan kami. Kami hanya teman sejak kecil saling mengenal tapi tak pernah dekat. Hanya sebuah kebetulan yang sangat HEBAT kami terus bersama tanpa ingin mengenal satu sama lain. kami berjalan dijalan kami masing-masing tapi memilih satu pria yang sama Felix, pria yang membuatku jatuh cinta pada pandangan pertama. Merubah total hidupku dari gadis biasa menjadi seorang penguntit. Felix tak pernah menoleh kearahku karena selalu ada Diandra disampingnya. Kini doaku terkabul Felix disampingku Diandra menghilang lenyap ditelan bumi.
"Di..." aku menoleh Sergio mengusap tekuknya "aku ingin Felix dirawat dirumah aku kasihan mama harus bolak-balik terus" aku mengangguk
"ehm ... apa aku boleh ..."
"kamu boleh tinggal bersama kami..." aku cuma ingin menjenguk bukan ijin tinggal "untuk merawat Felix"
terserahlah yang penting aku bisa bersama Felix apapun akan kulakukan Egoku terlalu besar untuk menolak tawarannya.
.
.
.
.
.
.
disinilah aku sekarang rumah besar mewah dipenuhi benda bertuliskan MAHAL transparan dimana-mana. aku seperti babu yang tidur dikamar majikan... Felix dirawat oleh beberapa orang khusus yang sengaja dibayar untuk itu sedangkan kerjaku hanya diam disamping Felix apalagi jika bersama bersama mama Felix kami berubah jadi arca patung yang mengapit Felix dikanan dan dikiri selama berjam-jam diam tak melakukan apapun. aku bukan pribadi yang pendiam jujur ini bisa membunuhku perlahan -lahan. tapi mau bagaimana aku lebih takut melakukan kesalahan yang membuatkuu harus diusir jauh dari Felix.
Felix cepatlah bangun aku mencintaimu
mungkin akan jauh lebih baik kalo kamu mencintai ku sebelum sadar dari koma sehingga aku tak perlu ketakutan diusir seperti pencuri lebih tepatnya penipu. aku tahu tindakanku tidak benar tapi egoku terus menyerang untuk membenarkan semua tindakan bodoh ini.
aku menemani Sergio makan malam kebiasaan baru ku dan aku membencinya. mama Felix selalu mengawali makan malamnya lalu menyembunyikan diri di kamar Felix selama berjam-jam mambuatku harus tinggal berdua dengan Sergio yang baru kuketahui sebagai sepupu jauh Felix yang harus menggantikan posisi Felix selama ia koma. jangan tanya dia si pria besar berbadan gorila itu terus saja mencuri pandang padaku. kuhembuskan kekesalanku. kalau mau kutinggalkan saja dia sendirian tapi aku tahu diri pantang bagiku berlaku tidak sopan apalagi aku cuma numpang. kutunggu dia hingga selesai lalu kuambil piring kotor yang ada didepannya untuk kucuci memang ada pembantu tapi hanya datang pagi pulang sore jadi aku yang harus menggantikan tugasnya.
"istirahatlah" Sergio sambil mengusapkan tangannya dibahuku.
menjijikan
kalo tidak takut diusir sudah kupatahkan tangannya.
bisa kurasakan ia mulai mengendus rambutku seperti anjing. tubuhku menegang tangan kiriku licin memegang piring yang kemudian jatuh pecah karena kaget dengan kelakuan Sergio. terburu-buru kupunguti pecahan piring yang berserakan dilantai dapur dibantu Sergio yang ikutan berjongkok didepanku. aku yakin ia sengaja melukai tangannya sendiri untuk mencari perhatianku.
bodoh
tolol
idiot
Sergio tersenyum melihatku membawa obat untuknya. Kami duduk berdua, kuobati tangan kirinya yang terluka. Perasaan canggung menyelimuti kami, kurasakan tangannya hangat saat ku obati. Aku baru menyadari kalau Pria yang dihadapanku sangat tampan... harusnya kutinggalkan dia sendiri biar jantungku tidak marathon berkepanjangan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Troubel In Love
RomanceIni karya pertama gue di watty, kenangan banget. Ancur tapi gue ngga bakal hapus. Ini sejarah besar dalam hidup gue ... nulis cuy.