Gadis bernama Nath itu adik seorang Devano Nathan, kenyataan yang masih sulit diterima oleh Retha maupun Sergio. Apalagi setelah mendengar penjelasan Vano tentang bagaimana gadis itu secara tidak sengaja melibatkan diri dalam kehidupan mereka hanya demi Felix, seorang pria lemah dimata Vano. Felix mungkin memiliki hati Nath tapi pria itu tidak tahu bagaimana cara membalas kebaikan adiknya yang berulang kali menyelamatkan hidup Felix.
"Gue ngga butuh kalian ngerti bagaimana hubungan gue sama Nath yang gue butuhin cuman satu ... jangan pernah ganggu dia kalau kalian tidak pernah tahu bagaimana cara menghargainya." Jelas Vano dengan wajah dingin lalu pergi begitu saja.
.
.
.
Dilain pihak Nath sedang bersama Theo didalam mobil, Vano sudah memutuskan bahwa Nath akan pergi jauh untuk melanjutkan kuliahnya sebagai hukuman atas semua kebodohan yang ia lakukan dan semua masalah akan ia selesaikan sendiri.
Theo yang menaruh hati pada Nath hanya bisa mengaminin keputusan Vano karena ini yang terbaik untuk saat ini. Asalkan Nathasa baik-baik saja itu sudah cukup baginya, ia juga sudah berjanji akan melakukan apapun agar gadis itu bahagia.
"Bang!"
"Hemmm..." tanpa melepaskan pandangan kedepan.
"Abang beneran ngga apa-apa?" Nathasa masih merasa bersalah, "Nath minta maaf ya Bang!"
"Lo ngga salah ngapain juga minta maaf!" Balas Theo sambil tersenyum melihat Nath membuang nafas frustasi, "Semuanya akan baik-baik saja!" Sambil mengecup puncak kepala Nathasa.
Gadis itu bersandar senyaman mungkin di bahu Theo sambil memejamkan mata, "Maaf Nat ngga bisa balas perasaan Abang ... bagi Nath Bang Theo selamanya kakak sama kayak Bang Vano ...hiks!" Terisak.
Hati Theo terasa miris tapi setidaknya ada tempat untuknya dihati Nath walau hanya sebagai seorang kakak. Meski selamanya tidak akan ada lagi siapapun yang bisa menggantikan posisi Nath dihatinya.
"Nath!"
"Iya." Masih bersandar dibahu Theo.
" Boleh ngga Abang minta sesuatu?"
Alis Nathasa saling bertautan, "Apa?"
"Satu kali ini aja jangan anggep bang Theo seperti kakak kamu...!"
"...."
"Satu kali ini dan ini sangat berarti buat abang!" Nath mendongak dan menggelengkan kepalanya.
"Maaf itu sama aja Nath nyakitin abang!"
Teo meminggirkan mobilnya mendadak lalu memeluk erat tubuh Nath dan menyecup kening gadis itu untuk waktu yang lama.
"Terima kasih Nath... lo selalu mikirin gue!"
"Ehmmm..." kepala Nath tertunduk.
"Ada yang pengen lo omongin?" Nath menganggukkan kepalanya.
"Hari ini Richard nikah... Nath dah janji bakal dateng dan... Nath pengen ketemu Diandra bang!"
Theo milirik jam ditangannya, "Masih ada sedikit waktu sebelum keberangkatan lo!"
"Tapi Bang Vano?"
Theo tersenyum lebar mengingat Vano, "Ntar kita bilang aja kalo dijalan macet!"
Refleks Nath memeluk tubuh besar Theo untuk berterima kasih dan mengecup pipi pria itu, "Makasih Bang!"
.
.
.
Dipesta pernikahan Richard dan Diandra yang berlangsung megah dan mewah. Keduanya tampak bahagia menyambut para tamu yang datang. Diandra sendiri sebagai ratu pesta mengenakan gaun pengantin warna gading yang anggun membalut tubuhnya, disampingnya Richard berdiri gagah dengan jas yang senada dengan gaun pengantin Diandra. Keduanya tampak serasi didampingi kedua orang tua masing-masing tapi yang paling bahagia adalah ibu Richard yang tengah duduk dikursi roda didampingi suaminya sekaligus ayah Richard.
Mereka semua tidak menyadari keberadaan Felix yang berdiri dikerumunan pengunjung pesta menatap sendu wajah penuh senyum Diandra wanita yang paling dicintainya. Bagi Felix satu langkah pun untuk maju mendekati Diandra terlalu sulit dilakukannya kini karena ia telah terikat janji pada wanita itu untuk tidak mengejarnya lagi. Satu keputusan berat yang harus ia ambil tapi terbayar sudah dengan hanya melihat senyum diwajah Diandra.
Hatinya sakit tapi juga bahagia disaat yang sama karena gadisnya kini bahagia dan akan menjalani hidup dengan baik meski tanpanya. Sesaat sebelum pergi, Felix terkejut dengan sosok yang melewatinya. Sosok Nathasa yang menghilang beberapa hari ini. Gadis itu tampak santai dengan kaos dan jeans casual yang ia pakai sangat tidak cocok untuk dipakai disebuat pesta besar tapi gadis itu hanya tersenyum riang dipelukan Richard. Dibelakang Nathasa tampak Theo yang berdiri tegak menyerupai tembok yang menghalangi pandangan Felix.
Felix baru ingat kalau Nathasa juga mengenal Richard jadi bukan hal mengejutkan kalo dia kini disini.
Tanpa fikir panjang Felix mencari nama contac Sergio diponselnya.
Tuttt... tuuuttt...tuuutttt...
Click!
"Halo Gio, lo ngga akan percaya apa yang gue liat!?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Troubel In Love
RomanceIni karya pertama gue di watty, kenangan banget. Ancur tapi gue ngga bakal hapus. Ini sejarah besar dalam hidup gue ... nulis cuy.