3. * he called me tweety *

4.6K 600 52
                                    

on previous chapter

"Selamat siang, maaf saya terlambat... Kamu kan?" Sang pria membungkukkan sedikit badannya saat pintu terbuka sebelum dia tahu siapa yang membuka pintunya. Dia merasa tidak enak hati karena sudah terlambat menjemput. Dan dia terkejut saat ternyata sosok yang dia lihat sedang berdiri di depannya adalah orang yang dia kenal.

Hahhhh... Jisoo juga ikut terkejut karena yang berdiri di depan nya sekarang adalah si pria gay.

S E H U N ??? OMMO!!!!

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sehun sudah bangun dari jam 5 pagi karena bersiap-siap akan berangkat ke Busan. Estimasi perjalanan 4 jam naik mobil. Dia memilih bawa mobil sendiri selain bisa santai, dia mau jalan-jalan keliling Busan. Lagipula acara pernikahan sepupunya jam 3 sore jadi cukuplah waktunya. Seharusnya kemarin dia sudah berangkat tapi karena ada kuliah tambahan dan waktunya ngaret akhinya dia berangkat pagi hari ini.

"Hallo, iya ma, Sehun sebentar lagi mau jalan. Apa? Ada yang mau ikut? Jadi Sehun jemput dulu? Tapi Sehun udah mau jalan, ma. Ok. Ok asal orangnya ontime aja. Mama send aja alamatnya kira-kira jam 7 Sehun jemput."

Gara-gara bensin kosong sampai ban mobil belakang kiri yang bocor parah, moodnya langsung berubah karena planning yang udah diatur rapi berantakan semua ditambah lagi ada request dari mamanya, harus jemput orang. Sehun itu tipikal cowok ontime, di otaknya itu seperti ada time planner, untuk mikir masa depan aja dia udh punya bucket list, gak suka basa basi dan gak mau direbitin sama hal-hal yang bagi dia enggak penting.

Setelah semua masalahnya teratasi akhirnya Sehun menuju alamat yang mamanya kasih. Sehun melirik ke jam tangan sudah jam 07:25. Sudah setengah jam dia telat, mudah-mudahan orang yang nunggu bisa sabar. Sehun baru ngeh kalau dia enggak tahu siapa yang dia jemput. Dan mamanya juga enggak ninggalin nomor hp untuk dihubungi.Ya sudah lah.

***

Jam 07:40 akhirnya dia tiba di rumah itu. Dia berjalan masuk dan di depan pintu rumah itu ada bel. Dia menekan bel itu. Semoga saja orang yang menunggu tidak marah. Tidak lama kemudian pintunya terbuka.

Ahh pasti orang yang menunggu, pikirnya.

Saat pintu terbuka Sehun buru-buru langsung membungkukkan badannya sedikit sebagai salam hormat dan permintaan maaf karena telat menjemput. "Selamat pagi, maaf saya terlambat." Ketika Sehun menegakkan badannya kembali dia terkejut karena yang berdiri di hadapannya adalah cewek yang beberapa hari ini sering dilihat dan kemarin baru dia sadari kalau ternyata cewek ini juga satu mata kuliah dengannya. Tapi namanya siapa ya? Sehun mencoba mengingat tapi sayang dia memang tidak tahu namanya.

"Kamu kan....?" Sehun hanya menunjuk ke arah Jisoo. Dia tidak tahu harus berkata apa yang dia tahu mereka satu jurusan tapi dia enggak tahu siapa namanya.

Jisoo yang juga sama-sama terkejut seakan ada halilitar di atas kepalanya dan awan gelap yang mengitarinya. Ini bukan mimpi kan? Masak minpi cowok ini sampai dua malam berturut-turut? Antara sadar dan tidak sadar beberapa kali Jisoo merem melek kan mata tapi mahkluk antartika ini masih saja ada di depannya. Okay, it's not a dream.

"A...A.... Anyeong haseyo, Kim Jisoo-mida.." Jisoo menutup kegugupannya. Dia memberi salam hormat dan membungkukkan badannya. Jisoo yang sedang membungkuk badan dengan ekspresi muka seperti sedang makan jeruk kecut buru-buru menegakkan kembali badannya dan pura-pura tersenyum. Aduh ini kenapa cowok gay di sini?

Sehun melihat Jisoo bergantian dari atas ke bawah, bawah ke atas, seperti tidak percaya. Apa betul yang orang bilang dunia ini kecil atau ini cewek punya kloningan dimana-mana? Ngapain juga matanya merem melek begitu, sakit mata?

* I'm S t r a i g h t * [HunSoo's Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang