16. * s o r r y *

2.8K 476 78
                                    

On previous chapter

Jisoo senang sudah lama dia tidak merasakan perasaan ini, setidaknya dia bisa melupakan Sehun sesaat. Hanya sesaat sampai ada suara ketukan pintu kamar Jisoo membuat mereka berpaling ke arah pintu untuk melihat siapa yang datang.

Dan saat pintu dibuka, orang itu menampakkan dirinya.

Sehun

--------------------------------------------------------------

Sehun....

Jisoo dan Jennie tak bergerak seperti patung. Mereka terus menatap tak berkedip. Jennie bahkan berbisik pelan ke telinga Jisoo, "Jiss, itu?"

Tiba-tiba saja Sehun tersenyum lebar dan bersuara dengan nyaringnya. "Jisoo sayang, kamu kenapa sayang?" Lho kok suara Sehun berubah jadi suara Tante Ji Woo dan makin lama wajah Sehun berubah jadi Tante Ji Woo.

Ji Woo langsung memeluk Jisoo yang membuat Jisoo tersadar dari halusinasinya. "Sehun baru cerita ke tante kalau kamu sakit. Benar-benar deh tuh anak gak perhatian sekali. Gimana keadaan kamu, cantik?" Ji Woo memegang dahi Jisoo dengan cemas.

"Baik tante. Sudah mendingan kok. Tante repot-repot datang kemari." Ooo jadi Sehun cerita ke mamanya.. Iihh ngapain juga, sok perhatian. Pinter banget suruh mamanya yang ke sini. Ihh gak gentle banget sih.

"Tante bawa bubur abalone nanti dimakan ya. Biasanya kalau Sehun sakit dia makan itu, langsung badannya segar lagi. Coba deh, pasti kamu suka. Ini, siapa?" Ji Woo melihat Jennie yang duduk di samping Jisoo.

Jisoo baru ngeh kalau masih ada Jennie. "Ini Jennie, tante, teman kuliah aku. Kita udah sahabatan sejak sekolah." Jennie lalu berdiri dan membungkukkan setengah badannya. "Annyeong haseyo, Kim Jennie-mida." Jisoo lalu memperkenalkan Tante Ji Woo ke Jennie yang tentu saja membuat Jennie kebingungan.

Jisoo kenal mamanya juga? Oh my Gosh! Udah sedekat apa mereka? Wahh hebat juga kamu Jis. Daebak!!!!

"Jennie, itu mobil kamu bukan yang parkir di seberang? Mobil kamu parkir di depan garasi, yang punya rumah mau keluarin mobilnya." Young Ae masuk ke dalam membawa minuman untuk Ji Woo.

"Eh iya tante. Kalau gitu aku sekalian pamit aja ya, Jis. Get well soon ya, Jis." Jennie mendekati Jisoo dan berbisik pelan ke Jisoo. "Kamu masih hutang cerita sama aku ya. Dasar sweet devil, udah nyolong start duluan. Bye, Jichuu.." Jennie lalu mengecup pipi Jisoo.

"Tuh Jis, Tante Ji Woo sampai repot-repot bawa bubur buat kamu. Aku sudah sering warning ke dia, jaga kesehatan. Tapi memang susah dikasih tahu. Aduh  sampai lupa lagi panasin buburnya." Young Ae buru-buru keluar kamar.

"Kamu istirahat dulu ya, cantik. Nanti buburnya tante minta ahjumma antar ke kamar." Ji Woo mencium pipi Jisoo dan ikut keluar kamar.

Seandainya bukan tante Ji Woo yang datang. Ahhh.. bodo ah!! Ngapain sih Jis ingat-ingat dia lagi. Dia saja enggak peduli sama kamu. Jisoo memonyongkan bibirnya.

***

Jisoo yang bosan sedari kemarin di rumah tidak melakukan apa-apa akhirnya iseng merapikan koleksi manga di lemari samping tempat tidurnya sampai ada yang mengetuk pintunya.

"Masuk, taruh saja buburnya di meja, ahjumma. Terima kasih," kata Jisoo tanpa menengok ke belakang.

"Ehemm...." Jisoo terhenyak suara itu karena bukan suara ahjumma. Saat ia menoleh ke belakang Sehun sedang berdiri menyenderkan badannya di lemari pakaian dengan kaki disilangkan dan kedua tangan dilipat di dadanya.

Sehun?

Jisoo yang ingat perlakuan Sehun tempo hari akhirnya menumpahkan kekesalannya. "Mau apa kamu ke sini? Bukankah jelas yang aku katakan kemarin itu aku tidak mau ketemu kamu lagi. Jadi lebih baik kamu pergi." Jisoo bertanya dengan ketus sambil bertolak pinggang.

* I'm S t r a i g h t * [HunSoo's Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang