20. * secret lover *

3K 433 90
                                    

On previous chapter

Hp Sehun bersuara lagi. Sehun melihat caller ID dan terbaca jelas ekspresi wajah Sehun oleh Jisoo. Sehun sempat menekan tombol answer saat Jisoo berteriak, "Jangan.." Lalu menatap serius Sehun.

Jisoo langsung merebut hpnya dan mematikannya.

"Jangan pergi."

---------------------------------------------------------------------------

Jangan pergi – Jangan pergi – Jangan pergi. Kalimat itu terus berulang-ulang. Jisoo menggigit bibir bawahnya dan terus menatap manik mata Sehun seakan memintanya agar jangan pergi.

Sehun memandang lekat bola mata hazel Jisoo sejenak, mengusap pucuk kepalanya dan mendesah pelan kemudian berdiri melangkahkan kaki mulai keluar kamar Jisoo.

"Oh Sehun! Kamu.. Kamu...." Jisoo kehilangan kata-katanya. Ia mengira kalau Sehun akan meninggalkannya lagi.

Sehun memutar badannya sebentar dan tersenyum padanya, "Kita ngobrol di luar. Aku tidak mau mommy kamu berpikir macam-macam kalau kita berduaan di dalam kamar."

Jisoo langsung tersenyum senang mendengar alasan Sehun tapi berpura-pura kesal. "Iihh, memangnya kita mau apa di sini?"

"Jadi kamu mau kita macam-macam di sini, heeh?" Sehun meledek Jisoo dengan berbalik dan menyeringai aneh lalu mendekatinya pelan-pelan.

Jisoo langsung memakai bantal sebagai tamengnya, mengacungkan jari telunjuk kanannya ke Sehun , "Jangan macam-macam ya nanti aku teriak nih," ancam Jisoo.

"Siapa juga yang mau macam-macam. Aku mau ambil ini." Sehun mengambil hpnya yang tergeletak di samping Jisoo. "Aku pulang dulu. Besok kuliah kita sama kan? Aku jemput kamu besok jam 8. On time!!"

Sehun jalan melenggang keluar tanpa menunggu respon Jisoo. Belum lama Sehun menutup pintu kamar Jisoo, terdengar teriakan Jisoo yang kegirangan. Sehun senyum sendiri sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

***

"Hun-nie..."

Ada seseorang yang memanggilnya saat Sehun baru saja keluar dari mobilnya setelah masuk ke garasi. Ia mencari sumber suara itu dan samar-samar seseorang menghampirinya dari depan rumah.

Terlihat wajah Baekhyun yang legam dibagian kedua pipi dan pelipisnya bahkan ada darah kering di sudut bibirnya. Sehun mendesah pelan. Pasti ayahnya lagi. Kenapa orangtua itu selalu memakai kekerasan. benar-benar keterlaluan.

"Kenapa lagi?" Belum sempat Sehun bertanya Baekhyun langsung memeluknya menangis terisak-isak. Dengan tangan kanannya Sehun menepuk-nepuk punggung Baekhyun untuk menenangkannya. "Sudah. Diamlah. Jangan menangis seperti ini."

"Aku tidak bisa menghubungimu makanya aku kemari. Aku takut, aku takut sekali. Ayahku, dia semakin kasar padaku. Aku tidak tahu apa salahku," isak Baekhyun. Sehun hanya terdiam mendengarkannya.

"Heon-na.." Ji Woo memanggilnya dari belakang. Sehun lupa kalau masih ada mamanya di mobil. Sehun segera melepaskan pelukannya. "Mama... Ini..." Dengan muka datar dan tatapan mata seperti laser Ji Woo memperhatikan mereka tanpa berkedip.

Sebenarnya ada hubungan apa anakku dengan dia? Rasanya tidak mungkin kalau anakku? Ini tidak bisa dibiarkan, aku harus cerita sama Daddy.

"Heon-na, sudah malam. Jangan lupa besok kamu harus jemput Jisoo di rumahnya." Ji Woo sengaja mengeraskan nama Jisoo untuk melihat reaksi Baekhyun dan terlihat jelas begitu Ia mendengar nama Jisoo secara refleks Ia melihat ke arah Sehun.

* I'm S t r a i g h t * [HunSoo's Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang