On previous chapter
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 .... Diam-diam Jisoo mendekat ke arah wajah Sehun mulai menghitung bulu matanya satu persatu dan tanpa disadarinya jarak wajah mereka semakin dekat.
Saat Jisoo sudah menghitung sampai ke 15 tiba-tiba Sehun membuka matanya dan Duugg....
Mereka beradu pandang dan nafas Jisoo tiba-tiba terhenti. Oh mommy, help me!!!!
And then...
Sehun mendekatkan wajahnya ke Jisoo sementara tangan kanannya meraih tengkuk belakang Jisoo dan mendorongnya ke ke depan. Cup....
He kissed her lips
-------------------------------------------------------------------------------------
Teett.... Teett... Teett.. Teett.... Suara klakson kereta api membangunkan Jisoo.. Bug... Aahhh. Jisoo memegang pinggir dahinya yang terantuk jendela. Jisoo terdiam sejenak mengumpulkan roh dan alam bawah sadarnya bahwa yang tadi dia alami ternyata hanya mimpi.
Apa benar tadi hanya mimpi tapi kenapa semuanya seperti benar terjadi? Dan kenapa jantung ini masih mengeluarkan suara aneh? Jisoo pelan-pelan menggunakan sudut mata kanan melihat Sehun tapi belum sempat meliriknya Jisoo segera menutup matanya lagi.
Jisoo ingat semua sampai akhirnya mereka ber..... Aaahhh memalukan. Memikirkannya saja serasa seperti orang mesum. Jisoo lalu mengulum bibirnya. Aneh? Kenapa seperti ada rasa cola? Dari tadi aku enggak minum cola. Jisoo mengulum lagi bibirnya. Benar! Ini seperti rasa cola.
Jisoo langsung menoleh ke arah Sehun yang ternyata sedang tertidur pulas. Di mulutnya sepertinya dia enggak kunyah apa-apa. Hei Jisoo, jangan punya pikiran error ya? Jadi kamu pikir Sehun beneran cium kamu? Berani kamu tanya dia? Huuh?? Ahh sudah-sudah jangan dibahas. Lupakan saja, itu hanya mimpi.Case Closed!! Kedua kutub positif dan negatif Jisoo berusaha mempengaruhi kesadarannya. Mimpi atau bukan tapi itu ciuman pertamanya. Kyaaa!!!
Uaagghhh... Sehun terbangun sambil meregangkan kedua tangannya ke atas. Secepat kilat Jisoo memejamkan matanya sambil memeluk boneka mininya. Jisoo bisa merasakan Sehun bangun lalu pergi.
Jisoo membuka matanya. FFuiih... untung dia pergi. Jisoo ikut-ikutan meregangkan badannya sambil berdiri lalu meliukan badannya ke kiri dan kanan berulang-ulang sampai akhirnya mata menangkap sesuatu. Sebungkusan permen di sudut kursi Sehun. Heee, apa itu? Seperti cola candy?
"Kamu sedang apa?" tiba-tiba Sehun sudah muncul di hadapannya saat Jisoo hendak mengambil permen itu.
"Aa... Aa.. enggak apa-apa." Jisoo duduk kembali dan pura-pura membuka hpnya.
Apa mungkin dia???
***
Jam 11:45 malam akhirnya kereta mereka tiba juga di stasiun dengan tepat waktu. Untung saja masih banyak taxi kosong. Sehun lalu mengambil nomor antrian taxi. "Pak, ke Pyeongchang-dong," Sehun memberikan arahan. Jisoo yang mendengarnya langsung terkejut. "Ke Pyeongchang-dong? Kenapa bukan ke rumahku?"
"Antar aku pulang dulu. Lagipula jaraknya lebih dekat ke arah rumahku. Aku ambil mobil dulu habis itu antar kamu pulang," Sehun menjawab keraguan Jisoo. "Jangan khawatir, aku enggak akan ninggalin kamu di tengah jalan kok." Sehun menyenderkan badannya lalu tersenyum mengejek ke Jisoo.
Jisoo yang mendengarnya langsung melengos dan memandang ke luar jendela. Idih lagian kalau aku ditinggal di tengah jalan. Aku tinggal teriak aja biar dia ditangkap polisi. Dasar manusia bipolar suka berubah-ubah.
KAMU SEDANG MEMBACA
* I'm S t r a i g h t * [HunSoo's Story]
Roman d'amourJisoo berjanji jika ia diberi kesempatan dan takdir mempertemukan mereka, ia akan me-lurus-kan seorang Oh Sehun. Amazing Cover by @andearr thanks dear ^^