7. * a man with actions not with words *

3.7K 544 28
                                    

on previous chapter

My girlfriend???? Sehun melotot ke arah Jisoo.

Hyung??? Hun-nieah?? Mereka saling kenal?

Mati aku!!! Pikir Jisoo.

---------------------------------------------------------------------------------------------

"Kamu serius?" tanya Jisoo menatap memelas ke arah Sehun yang menatap balik ke arahnya saat mereka sampai di parkiran.

"Iya, turun sekarang." Sehun membuka pintu dan keluar ke arah bagasi mengeluarkan koper Jisoo. Jisoo hanya pasrah dan turun mengikuti Sehun dari belakang. Jisoo mencoba ingin mengatakan sesuatu pada Sehun tapi tidak jadi. Percuma.

"Kamu tunggu di sana. Aku beli tiketnya dulu." Sehun menunjuk ke arah ruang tunggu sambil berjalan ke arah ticketing. "Aku ikut. Aku enggak mau kamu salah beli tiket." Jisoo menjawab dengan ketus dan berjalan cepat di depan Sehun. Sehun hanya diam sambil menyeret koper Jisoo.

"Selamat sore bisa dibantu?" tanya wanita petugas tiket yang langsung tersenyum manis kepada Sehun yang menghampirinya padahal yang sampai duluan adalah Jisoo dan sepertinya Jisoo tidak dianggap sama sekali. Huuhhh dasar cewek kegatelan, lihat yang bening langsung melotot, gerutunya.

"Aku ingin mencari tiket ke Seoul malam ini. Apa masih ada?"

"Sebentar saya check dahulu.... Ada penerbangan terakhir jam 21:30 dan hanya tersisa 1 tiket. Kalau besok masih banyak ada di pagi, siang dan sore hari."

Sehun melihat jam tangannya jam 18:10. "Ok, saya ambil," jawab Sehun tanpa ragu-ragu. Jisoo yang sedari mencoba bersabar dan menahan kesalnya pada Sehun akhirnya tidak bisa menahan lagi. Dia tahu kalau Sehun adalah orang yang dingin tapi dia tidak menyangka kalau Sehun juga adalah orang yang tidak berperasaan.

"Baik, nama penumpangnya?"

"Kim Jis....." belum sempat Sehun menyelesaikan kalimatnya tiba-tiba Jisoo berteriak padanya "Kamu saja yang pergi, dasar egois!!!" Setelah itu dia berjalan cepat ke pintu keluar airport sambil menghapus air mata kekesalannya yang mulai keluar perlahan-lahan. Jisoo tidak menyangka kalau Sehun begitu tega padanya. Aduh kenapa tiba-tiba aku nangis begini, gak worthed buang air mata buat dia.

Sehun pun berjalan sambil menundukkan kepala menyusul Jisoo akibat teriakkan Jisoo dia harus menahan malu karena orang-orang mengira mereka sepasang kekasih yang sedang bertengkar.

....

"Jis... Jisoo.. tunggu..." Akhirnya Sehun berhasil mengejar Jisoo di depan airport dan dia memegang lengan Jisoo. Dia langsung terkejut melihat wajah Jisoo yang beruai airmata. "Kamu......?" Sehun melepaskan pegangannya dan tidak berani melanjutkan pertanyaanya.

"Aku tahu dari awal ketemu, kamu memang enggak suka aku ikut dan aku enggak tahu apa salahku. Tapi aku enggak menyangka sama sekali ternyata kamu orang yang enggak punya perasaan. Kamu tega mau ninggalin aku sendirian di airport hanya karena kamu enggak mau pulang bareng sama aku. Bukan aku kan yang minta pulang bareng? Kamu pikir aku mau pulang sama kamu? Aku juga udah ada rencana pulang naik KTX. Lebih baik aku pulang sendiri daripada barengan sama orang yeng menyebalkan dan kaku seperti kamu. Jadi jangan berpikir aku kegeeran pulang sama kamu. Sini!! koperku." Setelah Jisoo mengeluarkan uneg-unegnya dia segera mengambil kopernya dari tangan Sehun tapi Sehun tidak mau melepaskannya.

Sehun tidak menyangka cara yang dia ambil justru mengakibatkan Jisoo salah paham padanya. Sehun bukan orang yang tidak berperasaan walau dari luar dia kelihatan dingin tapi dia bukan orang egois. He is a man with actions not with words. Sehun juga bukan orang yang suka membela diri walaupun dia tahu dia tidak salah bagi dia biarlah waktu yang berbicara.

* I'm S t r a i g h t * [HunSoo's Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang