21. * don't challenge me - pt.1 *

2.8K 434 28
                                    

On previous chapter

"Kenapa?" Jisoo mengikuti arah mata Jennie yang menunduk ke ban mobil sisi belakangnya. Kedua bannya rusak parah seperti habis disobek-sobek.

Jennie dan Jisoo saling berpandangan dan mengeratkan genggaman tangan mereka.

-------------------------------------------------------------------------

Jisoo sedari tadi diam saja di dalam mobil sesekali Sehun melirik ke arah Jisoo dan sepertinya mood Jisoo tidak bagus. Jennie dan Jisoo tidak jadi ke Cheongdam padahal Ia sudah ada rencana mau cari kado juga untuk Sehun. Orangtua Jennie sudah datang ke kampus untuk menjemputnya dan meminta pihak kampus mengusut masalah ini.

"Kamu sudah makan?" Sehun membuka pembicaraaan dan dijawab oleh Jisoo hanya dengan gelengan kepala. Tatapan matanya terus menatap ke depan dan pikirannya entah kemana. Sehun menghela nafas dengan pelan.

Jujur saja mendengar kejadian tadi membuat tensi darah Sehun naik, jantungnya berdetak kencang dan pikiran aneh-aneh mengambang di alam bawah sadarnya. Bagaimana kalau tadi Jisoo benar dilukai?

> flashback on <

Sehun, Baekhyun, Chanyeol, Kai, Chen dan beberapa teman mereka sedang kumpul di kantin menunggu kelas berikutnya saat Jisoo menghubunginya.

Senyum terkembang di wajahnya saat mendengar suara Jisoo tanpa Ia tahu bahwa ada sepasang mata menatapnya dengan intens apalagi mendengar kalau Sehun akan menjemput Jisoo kekesalannya semakin menumpuk. Teman-teman Sehun menggodanya saat Ia menyudahi telponnya.

"Cieee Sehun uhuy akhirnya ada juga yang berhasil mencairkan hati teman kita yang satu ini." Chanyeol menepuk pundak Sehun berkali-kali dan hanya dibalas oleh Sehun dengan senyuman dan gelengan kepala.

"Jadi ulang tahun tahun ini udah ada yang nemenin donk, Hun?" tanya Chen sambil mengunyah kentang goreng lalu mengambilnya lagi di meja.

"Eh iya Sabtu ini kan ulang tahunnya? Udah planning apa?" Kai bertanya sambil diam-diam mengambil kentang goreng Chen yang langsung ditepis tangannya oleh Chen dengan mata mendelik.

"Belum, belum ada rencana apa. Entahlah, belum kepikiran," jawab Sehun dengan enteng.

"Lho bukannya kita mau merayakannya di villa aku? Iya kan Hun-nie? Aku sudah mempersiapkan semuanya. Kamu sudah janji, Hun-nie," Baekhyun tiba-tiba merengek sambil memegang lengan Sehun. Sehun hanya diam saja.

"Eh Baekhyun, kamu seperti perempuan saja. Suka-suka Sehun lah dia mau merayakan di mana dan dengan siapa. Udah ah cabut yuk ke kelas sebentar lagi masuk," Ucap Chanyeol dengan nada kesal. Ia bangkit berdiri dan diikuti oleh Sehun dan yang lainnya termasuk Baekhyun yang langsung memasang muka asam.

Apa pun yang terjadi apa yang sudah kurencanakan Sabtu ini harus terlaksana. Tidak akan kubiarkan dia merayakannya dengan Sehun.

Saat mereka sudah mulai mendekat ke kelas, mereka melihat ada kehebohan di sepanjang koridor kampus seperti ada sesuatu yang terjadi. Chanyeol pun bertanya pada salah satu anak dan mukanya langsung berubah serius dan berjalan cepat ke arah Sehun.

"Hun, Jisoo. Ada yang celakain mereka di parkiran." Begitu mendengarnya Sehun langsung berlari kencang menerobos kerumunan di depannya. Wajah Sehun terlihat panik, membayangkan apa yang terjadi dengan Jisoo padahal baru saja tadi mereka bicara tiba-tiba terjadi sesuatu dengan Jisoo.

Hp Baekhyun bergetar lalu diam-diam dia mundur mencari tempat sepi. "Ya, katakan! Bagus! Jangan khawatir, aku akan mentransfer uangnya. Aku akan menghubungimu lagi." Baekhyun mengakhiri pembicaraannya.

* I'm S t r a i g h t * [HunSoo's Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang