On previous chapter
"Sehun..." Sehun mencium belakang kepala Jisoo dan sekali lagi dia menciumnya. Jisoo bisa merasakan sengatan yang luar biasa dari kepalanya turun melewati lehernya lalu menjalar cepat ke jantungnya. Oh God, kali ini bukan mimpi. Ini kenyataan.
"Soo-ya, Maaf......" Jisoo lalu mengangguk tanpa bicara.
..... aku sayang kamu ......
i wish time stops so you could hug me longer
-----------------------------------------------------------------------------
Bugghh....
Bugghh...
Buggh...
Berkali-kali Ia menerima hujaman pukulan sampai akhirnya ia tersungkur ke lantai dengan tetesan darah mewarnai lantai kamarnya.
"Bangun kataku!!!!" Hardik pria tua yang rambutnya mulai memutih itu. Ia mencengkeram kerah baju anaknya yang tersungkur menunduk di depannya lalu dengan sekuat tenaga menarik badannya ke atas hingga sejajar dengannya lalu kemudian menghantamnya lagi dengan kepalan tangannya. Ada noda darah tertempel di cincin giok di buku jarinya.
"Suamiku sudahlah. Tolong lepaskan Baekhyun. Jangan seperti ini kasihani dia. Apa kau ingin membunuhnya. Lepaskan dia!!" Teriak istrinya dengan wajah berurai airmata menarik lengan suaminya dengan susah payah agar melepaskan anak mereka.
Dengan kasarnya Ia menghempaskan badan Baekhyun ke lantai sambil berteriak dan menundingnya, "Kalau dia bukan anakku sudah kubunuh dia dari tadi. Sudah berapa banyak uang yang kuhabiskan untuk membereskan masalahnya dan sekarang dia berulah lagi. Apa dia ingin menghancurkan karir politikku yang sudah ku bangun dari nol. Ini terakhir kali aku peringatkan padamu kalau kamu berulah lagi aku coret namamu dari keluarga ini dan kuusir dari negara ini dan kubiarkan menjadi gembel. Ingat itu!!!"
Bagaimana ayahnya tidak mengamuk dengan hebat saat ajudan pribadinya melapor dan memberinya bukti rekaman cctv bahwa semalam Baekhyun ketahuan berada di salah satu Lounge executive terkenal di Seoul yang sudah dikenal sebagai kumpulan para gay. Di cctv itu terlihat jelas Baekhyun sedang bercumbu dengan seorang pria di salah satu ruangan vip.
Sambil mengusap ujung bibirnya yang berdarah Baekhyun terkekeh mendengar ucapan ayahnya. Politik! Politik! Politik! Hanya itukah yang ada dalam pikiranmu. Ini semua gara-garamu. Kau yang menyebabkan aku begini, pria tua!!
Pukulan, tamparan dan caci maki sudah bukan hal yang baru lagi untuk Baekhyun. Yang awalnya dia selalu berteriak minta ampun bahkan sampai berlutut dan memeluk kaki ayahnya agar menghentikan pukulannya kini sudah tidak ia lakukan lagi. Rasa sakit yang Ia alami sudah bertransformasi menjadi kekebalan baginya. Yang ada hanyalah rasa dendam pada orang-orang yang merubah Ia menjadi seperti ini.
"Kadang aku bertanya apa benar dia anakku? Ibu macam apa kamu sampai melahirkan anak seperti ini!" Dengan tatapan tajam dan penuh amarah Ia melontarkan kata-kata menyakitkan ke istrinya yang hanya bisa dibalas dengan kepala menunduk dan menangis. Ayah Baekhyun akhirnya keluar dari kamar dan menutup pintu kamar dengan kasarnya.
Ibunya langsung berlutut dan memegang kedua pundak anak tersayangnya. "Baekhyun kenapa lagi kamu, nak? Ibu sudah tidak tahu lagi harus berbuat apa padamu. Sekarang kamu harus ikuti kata-kata ibu, kita ke psikolog. Kita sembuhkan dirimu, ya?" Derai airmata masih terus mengalir di pipinya. Hati ibu mana yang tega melihat anaknya diperlakukan dengan kasar. Ia tahu bahwa Ia juga turut andil menyebabkan Baekhyun menjadi seperti ini. Ia merasa gagal menjadi seorang ibu dan istri.
"Hahh menyembuhkan aku? Apa yang ibu harapkan dariku? Menjadi laki-laki normal? Kenapa kalian tidak bisa menerima aku apa adanya? Kenapa kalian....." Baekhyun tidak bisa melanjutkan kata-katanya. "Sudahlah bu. Ibu keluar dari kamarku. Aku ingin sendiri," katanya sambil bangkit berdiri membelakangi ibunya.
Kedua tangan Ibu Baekhyun yang mencoba ingin memeluk anaknya dari belakang akhirnya sia-sia karena penolakan Baekhyun yang sepertinya juga ikut membenci dirinya. Selama ini dia tidak pernah berusaha membela anaknya atau bahkan melawan suaminya. Yang selalu Ia lakukan adalah hanya memohon dan memohon pada suaminya dan pada Baekhyun yang hanya ia bisa lakukan adalah hanya meminta maaf dan maaf. Maafkan Ibu, nak.
Setelah Baekhyun mendengar langkah ibunya keluar meninggalkan kamar. Ia menatap cermin memeriksa luka-luka di wajahnya. Heehh.. rupanya pukulan laki-laki tua itu mulai melemah. Lihat saja rahang dan pelipisku tidak selegam dulu. Ada sedikit sobek di sini tapi tak apa. Baekhyun tersenyum mengusap-usap ujung bibirnya yang masih mengeluarkan darah kemudian menekannya dengan kuat agar darah itu tidak berhenti keluar.
Dan sekarang aku harus memintanya datang. Let's show time!!
Baekhyun lalu mengambil ponselnya dan menekan nama
..... SEHUN....
---------------------------------------------------------------------------------
Pendek yah? Memang sengaja soalnya aku merasa kenapa ya HunSoo Squad makin menurun? Seperti gak ada semangat gitu buat nge-like. Semakin banyak Siders semakin miris hatiku hiks.. hiks... hiks...
many many many love and thanks buat Vomet nya, chingu-deul.
Maaf kalau saya bukan penulis yang rajin me-reply komen tapi dengan komen-komen kalian bikin aku merasa dihargai.
See yaa muaaaahhhh
CONTINUES
* I'M S T R A I G H T *
SEHUN X JISOO STORY
MAIN CAST :
OH SEHUN - EXO
KIM JISOO – BLACKPINK
KAMU SEDANG MEMBACA
* I'm S t r a i g h t * [HunSoo's Story]
Roman d'amourJisoo berjanji jika ia diberi kesempatan dan takdir mempertemukan mereka, ia akan me-lurus-kan seorang Oh Sehun. Amazing Cover by @andearr thanks dear ^^